Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres Amerika Serikat 2020

Debat Capres AS Pakai Aturan Baru, Adang Trump yang Terus Bicara, Lindungi Joe Biden

Penyelenggara debat calon Presiden Amerika Serikat membuat aturan yang mau tidak mau harus diikuti para Calon Presiden. Pasalnya, saat debat pertama

Editor: Aswin_Lumintang
AP Photo/Julio Cortez, File
Joe Biden dan Donald Trump debat Pilpres 2020. 

 TRIBUNMANADO.CO.ID, AMERIKA -  Penyelenggara debat calon Presiden Amerika Serikat membuat aturan yang mau tidak mau harus diikuti para Calon Presiden. Pasalnya, saat debat pertama lalu Donald Trump terus berbicara dan menyerang Joe Bidan, sehingga debat capres saat itu tampak kacau. 

Baca juga: TERNYATA 5 Jenis Rekening Ini Tak Akan Dapat Subsidi Gaji Gelombang 2, Cek Apakah Punyamu Termasuk!

Baca juga: 8 Waktu Mustajab Berdoa agar Cepat Dikabulkan, Usai Sholat Lima Waktu hingga saat Sujud

Ketika Donald Trump dan Joe Biden akan "berduel" di debat terakhir capres Amerika Serikat pada Kamis (22/10/2020) mendatang, mikrofon salah satu kandidat akan dimatikan saat kandidat lainnya tengah berbicara.

Dengan begitu, tidak ada interupsi seperti yang terjadi pada debat capres pertama pada 29 September lalu.

Debat 90 menit dibagi menjadi enam segmen berdurasi 15 menit.

Debat Capres AS antara Donald Trump (kiri) dan Joe Biden selama 90 menit kemarin berlangsung di Case Western Reserve University.
Debat Capres AS antara Donald Trump (kiri) dan Joe Biden selama 90 menit kemarin berlangsung di Case Western Reserve University. (afp)

Masing-masing kandidat diberikan waktu dua menit untuk menyampaikan pidato tanpa gangguan sebelum melanjutkan ke debat terbuka.

Dilansir The Guardian, Komisi Debat Presiden (CPD) non-partisan pada hari Senin waktu setempat mengumumkan:

"Untuk menegakkan aturan yang telah disepakati ini, satu-satunya kandidat yang mikrofonnya dihidupkan selama periode dua menit ini adalah kandidat yang memiliki hak berdasarkan aturan".

Kedua mikrofon akan diaktifkan untuk diskusi terbuka.

CPD menambahkan dalam sebuah pernyataan:

"Kami menyadari, setelah diskusi dengan kedua kampanye, bahwa tidak ada kampanye yang sepenuhnya puas dengan langkah-langkah yang diumumkan hari ini."

"Seseorang mungkin berpikir mereka bertindak terlalu jauh, dan orang mungkin berpikir mereka tidak melangkah cukup jauh."

"Kami merasa nyaman bahwa tindakan ini mencapai keseimbangan yang tepat dan demi kepentingan rakyat Amerika, yang menjadi tujuan perdebatan ini."

Perubahan aturan itu terjadi setelah debat pertama yang kacau pada 29 September di mana para kandidat presiden terus-menerus berbicara satu sama lain.

Trump tanpa henti mengganggu dan menyerang saingan Demokratnya.

Trump menyela begitu sering sehingga Biden pada satu titik kehilangan kesabarannya dan membentak: "Maukah kau tutup mulut, Bung? Ini sangat tidak presidensial"

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada 29 September 2020. (Jim WATSON / AFP)
Perubahan aturan debat kemungkinan akan membuat marah kampanye Trump.

Partai Republik dan Trump telah mengkritik CPD karena membatalkan debat kedua karena masalah keamanan setelah Trump didiagnosis dengan Covid-19.

Sebelumnya pada hari Senin, kampanye Trump memperebutkan topik yang dipilih moderator debat, koresponden NBC News Kristen Welker, untuk debat.

Topik tersebut yaitu:

- Memerangi COVID-19

- Keluarga Amerika

- Ras di Amerika

- Perubahan iklim

- Keamanan nasional

- Kepemimpinan

Pada rapat umum baru-baru ini, Trump mengeluh bahwa Welker "sangat tidak adil".

Dia juga men-tweet, "Dia selalu buruk & tidak adil, seperti kebanyakan reporter Berita Palsu, tapi saya akan tetap bermain game."

Sementara itu, manajer kampanye presiden Bill Stepien mengeluarkan pernyataan Senin malam.

Ia menulis: "Presiden Trump berkomitmen untuk memperdebatkan Joe Biden terlepas dari perubahan yang dilakukan di menit terakhir dari komisi bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberikan keuntungan kepada kandidat favorit mereka."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved