Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Yasti Klaim Olly-Steven Unggul 65 Persen

Bolaang Mongondow di bawah naungan beringin. Itu ‘lagu lama’ saat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
Istimewa
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagouw dan Olly Dondokambey berswafoto dengan masyarakat. 

Terakhir Moko Anga yang berarti baik dari sikap dan perilaku. Moko Anga dahulunya jadi
kriteria pengkaderan Bogani. Ia mengatakan, empat kriteria itu sejalan dengan tiga
karakter orang Mongondow.

Ketiga karakter itu mencerminkan sikap orang Mongondow yang demokratis. "Mo’o ulean atau bila terjadi gesekan dan benturan sesama, maka diselesaikan secara damai. Kedua, Mo’o Aheran atau saling menghargai. Jadi orang Mongondow itu saling menghargai. Siapa pun yang datang ke Mongondow harus di terima. Ketiga, Mobo Bangkalan atau saling menghormati," ujarnya.

Sebut dia, budaya Mongondow sangat demokratis dalam memilih pemimpin. Budaya sejak ribuan tahun itu selaras dengan konsep Pancasila dan NKRI. "Saya sebagai peneliti
kebudayaan memang belum mendapatkan sebuah patokan atau prinsip kita harus memilih si ini atau si itu,” akunya.

Ferry Daud Liando Pengamat Politik
Ferry Daud Liando Pengamat Politik (dewangga ardiananta/tribun manado)

Berdasarkan data

Dukungan terhadap paslon Olly-Steven terus ditunjukkan Yasti. Bupati Bolmong tersebut tak segan mengklaim kemenangan petahana di wilayah yang dipimpinnya.

Menurut pengamat politik Ferry Liando, klaim tim sukses seperti itu adalah hal wajar. Dikarenakan sudah merupakan tugas tim sukses dalam mewartakan hal-hal positif tentang siapa yang didukungnya. "Itu wajar, karena tugas tim sukses adalah mewartakan hal-hal yang positif tentang siapa yang didukungnya," kata Liando, Minggu kemarin.

Meski demikian, menurut Liando, karena yang diucapkan itu bahasa numerik, sehingga harusnya dilengkapi dengan data-data kuantitatif. "Perlu ada data yang diperoleh dari hasil-hasil survei. Apalagi yang mengucapkan itu adalah pejabat publik," ujar Akademisi Unsrat ini.

Selain itu, klaim Yasti tersebut tak boleh hanya atas dasar asumsi atau perkiraan. "Semua ucapan ke publik tidak boleh atas dasar asumsi atau perkiraan. Jika statement itu atas dasar data dan fakta maka akan memberikan pengaruh pada kepercayan publik," ungkap Liando.

Sedangkan, jika kalu tidak sesuai data, akan berdampak pada jatuhnya kewibaaan. "Akan berdampak pada jatuhnya kewibawaan dari pejabat yang mengucapkan," ujar Dosen Fisip ini. 

DUKUNGAN DPRD BOLMONG

PDIP 7 kursi

PKB 4 kursi

PPP 2 kursi

Olly-Steven 13 kursi (43,33%)

Nasdem 7 kursi

PKS 3 kursi

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved