News
Massa Aksi Unjuk Rasa Emosi & Berteriak, Saat Demo, Ada Preman Yang Minta Uang Parkir
Massa terpancing emosinya saat oknum preman meminta uang parkir kepada sejumlah buruh yang ikut turun ke jalan menggelar aksi demo.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejadian menarik terjadi saat ribuan massa aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja berlangsung.
Ada preman yang meminta uang parkir kepada buruh yang ikut berunjuk rasa.
Hal itu kemudian memancing emosi para pendemo.
Ketegangan sempat mewarnai aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar oleh ribuan buruh di Palembang, Kamis (15/10/2020).

Padahal sebelumnya, aksi ini berjalan lancar dan Kondusif.
Massa terpancing emosinya saat oknum preman meminta uang parkir kepada sejumlah buruh yang ikut turun ke jalan menggelar aksi demo.
"Kami tadi diarahkan oleh pihak kepolisian untuk memarkirkan kendaraan di kawasan dekat sini. Katanya aman, kendaraan kami akan dijaga.
Tapi apa, rekan-rekan kami sekarang malah harus berhadapan dengan preman yang meminta uang parkir," ujar salah seorang koordinator aksi disela-sela demo berlangsung.

Sontak hal ini memicu emosi ribuan massa yang menggelar aksi.
"Tahu begini, lebih baik kami bawa kendaraan sampai ke sini (depan gedung DPRD Provinsi Sumsel)," teriak salah seorang pendemo.
Tak tinggal diam, aparat kepolisian langsung bergerak menindaklanjuti hal tersebut.
Kemudian suasana kembali kondusif dan aksi unjuk rasa kembali dilanjutkan.
Sementara itu, disela aksinya, perwakilan buruh juga menyebut sudah berulang kali menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sumsel.
"Tapi kami merasa tidak pernah dihargai, kami tidak di temui. Sekalinya ditemui, ada batas kawat besi yang membatasi," ujarnya.
Pernyataan tersebut dibantah oleh Wakil Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi, Syaiful Fadli yang didampingi Sekwan, Ramadhan S Basyeban.
Kepada awak media, Syaiful menyebut sedari awal omnibus law cipta kerja masih menjadi rancangan undang-undang (RUU), DPRD Sumsel terus membuka jalan lebar bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin memberikan aspirasinya.
"Pertama, ini adalah rumah rakyat, jadi siapapun bisa menyampaikan aspirasinya di sini.
Dan sejak masih RUU (omnibus law), DPRD selalu terbuka.
Jadi bohong kalau ada yang bilang kami tidak menerima peserta aksi. Sejak awal gedung ini terbuka untuk siapapun," ujarnya.
"Sejak masih RUU, ketua DPRD sumsel sudah memfasilitasi bagi yang ingin menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Bahkan sudah juga menyurati langsung ke DPR RI. Jadi kami sudah menerima aspirasi mereka," kata Syaiful menambahkan.
Ia mengatakan, hari ini ketua DPRD Sumsel sudah siap untuk menerima perwakilan pendemo yang ingin menyampaikan aspirasinya.
"Kami menerima laporan bahwa akan ada aksi massa. Dan kami bersama ketua DPRD sudah siap menerima massa aksi.
Tapi kami menerima laporan bahwa aksi akan digelar siang hari, namun rupanya dari pagi sudah dimulai.
Karena kebetulan saya yang ada di sini, jadi saya temui. Saya sudah berdiri satu jam, tapi tidak diberi kesempatan untuk ngomong.
Jadi kami DPRD siap menerima apapun aspirasi yang ingin disampaikan masyarakat," ujarnya. (*)
Polisi Ganteng dan Mahasiswi Cantik ini tiba-tiba Berdampingan
Berita lain. Terjadi setelah unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Polisi Ganteng dan mahasiswa cantik ini tiba-tiba berdampingan.
Mereka berdua berdekatan, lalu berfoto.
Inilah suasana berbeda yang terjadi setelah aksi demo atau unjuk rasa mahasiswa di Bener Meriah Aceh.
Mungkin menjadi aksi yang berbeda dengan yang terjadi di banyak daerah di Indonesia.

Tidak melulu aksi unjuk rasa berakhir dengan adu fisik maupun kericuhan dengan aparat keamanan.
Sebelum itu, ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak menggelar aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020).
Meskipun dalam aksi itu sempat terjadi pengrusakan pintu pagar gedung dewan.
Namun massa tidak tersulut emosi sehingga kericuhan pun bisa terhindarkan.
Pemandangan humanis juga terlihat ketika aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja selesai digelar.
Para mahasiswi saling bergantian untuk mendapatkan foto selfie dengan Polisi berparas ganteng.
Tidak hanya itu, kekompakan juga terlihat ketika peserta aksi bersama personel Polres Bener Meriah bahu-membahu memungut sampah yang berserakan di halaman Gedung DPRK Bener Meriah.
Koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak, Yudi Gayo menyampaikan, aksi mereka ke gedung dewan untuk menuntut dan menolak tegas Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.
“Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja ini telah menciderai hati rakyat, dan dalam pasal-pasalnya terdapat pasal kontroversi untuk masyarakat seluruh Indonesia yang mana lebih berkepentingan kepada pemerintah dari pada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah dan Bupati untuk menyatakan sikap menolak tegas Undang-Undang Cipta Kerja tersebut.
“Kami mendesak DPRK dan Bupati Bener Meriah untuk mengeluarkan surat atau melayangkan surat kepada Presiden dan DPR RI untuk mengganti UU tersebut dengan mengeluarkan Perpu,” tegasnya.
Untuk mengamankan aksi tersebut, aparat gabungan menurunkan sebanyak 370 personel.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakapolres Bener Meriah, Kompol Maryono mengingatkan jajarannya untuk bersikap humanis dan tidak mudah terpancing emosi saat mengamankan massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law di Kabupaten Bener Meriah.
Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka persiapan antisipasi unjuk rasa penolakan Omnibus law yang berlangsung Selasa 13 Oktober 2020 di Kabupaten Bener Meriah.
“Bagi petugas yang terlibat di lapangan agar bersikap humanis dan jangan mudah terpancing emosi massa,” tegas Wakapolres Bener Meriah, Kompol Maryono saat pemimpin rapat tersebut, Senin (12/10/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pengunjukrasa di DPRD Sumsel Keluhkan Aksi Premanisme yang Meminta Uang Parkir Kendaraan,
serambinews.com dengan judul Usai Gelar Unjuk Rasa Omnibus Law, Mahasiswi Selfie Ria Dengan Polisi Berparas Ganteng,
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: