Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TNI Menduga Pihak Asing Terlibat Serangan KKB Papua di Intan Jaya dan Nduga, Ini Deretan Serangannya

Suriastawa mengungkapkan, sudah beberapa kali kesempatan terbukti KKSB dan pendukungnya selalu memutarbalikkan fakta kejadian

Editor: Finneke Wolajan
Capture Kompolmas.tv
Ketua Tim TGPF Intan Jaya Benny J Mamoto saat berada di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua 

Hal tersebut, kata Suriastawa, juga dilakukan personel TNI lainnya yang bertugas di setiap tempat di Papua.

Sangat besar kemungkinan karena TNI bersikap profesional, tetap tenang, tidak membalas tembakan dari serangan-serangan mereka, kata Suriastawa, maka KKSB sendirilah yang akan menembak dan berusaha membunuh warga sipil sebagai bahan fitnah kepada TNI-Polri.

Tujuan mereka melakukan itu, kata Suriastawa, adalah agar masyarakat lokal tertekan dan terpaksa mendukung mereka serta mendapatkan perhatian dunia.

Suriastawa mengatakan, berdasarkan catatannya tersebut, rangkaian kekerasan yang dilakukan KKSB terlihat semakin brutal, gelap mata, dan tidak lagi memperhatikan siapa yang menjadi korban.

Ia sangat menyesalkan hal tersebut, karena merupakan pelanggaran terhadap HAM dan nilai-nilai kemanusiaan.

Masyarakat sipil, kata Suriastawa, adalah pihak yang perlu dilindungi oleh semua pihak.

"Semoga warga masyarakat dan dunia internasional bisa paham akan situasi ini."

"Dan tidak mudah percaya dengan fitnah dan berita bohong yang selalu dimainkan KKSB beserta kelompok pendukungnya di luar negeri," ucap Suriastawa.

Sementara,  pasca-anggotanya terluka akibat serangan di Mambawa Bawah Distrik Sugapa pada Jumat (9/10/2020) lalu, Ketua TGPF Intan Jaya Benny J Mamoto menegaskan timnya tak gentar.

Ia menegaskan, tim yang dibentuk oleh Menko Polhukam Mahfud MD untuk mengungkap sejumlah peristiwa penembakan di Intan Jaya pada September itu, akan bekerja untuk menuntaskan tugas tersebut.

"Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin yang menyebabkan salah satu anggota tim, Pak Bambang Purwoko tertembak."

"Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini," kata Benny dalam keterangan Tim Humas Kemenko Polhukam, Sabtu (10/10/2020).

Benny juga menegaskan seluruh anggota TGPF yang bertugas di Intan Jaya diharuskan menggunakan rompi dan helm anti-peluru.

Tujuannya untuk memastikan agar semua anggota tim selamat dari serangan yang bisa mengancam jiwa mereka.

"Kami menggunakan rompi dan helm anti-peluru karena ini daerah berbahaya."

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved