Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun, Anggota DPR Soepriyatno Meninggal, Dua Minggu Lalu Positif Covid

Kabar duka dari anggota Komisi XI DPR. Soepriyatno anggota DPR Fraksi Gerindra meninggal dunia Jumat (9/10/2020).

Editor: Glendi Manengal
DOK PRIBADI DAN TRIBUNNEWS
Ketua DPD Gerindra Jatim, Soepriyatno 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka dari anggota Komisi XI DPR.

Soepriyatno anggota DPR Fraksi Gerindra meninggal dunia Jumat (9/10/2020).

Diketahui Soepriyatno sejak dua minggu yang lalu dinyatakan positif Covid-19.

Begini Ketidakjujuran Menko Polhukam Mahfud MD Soal Pesangon, UU Cipta Kerja Rugikan Pekerja

Apa Sebenarnya Omnibus Law Cipta Kerja? hingga Kenali Dampak Buruk yang akan Terjadi Bagi Buruh

Anggota DPR Fraksi Gerindra Soepriyatno Terpapar Covid-19 dan Meninggal, Pasien Corona Tambah 4.850


Foto : Ilustrasi Virus Corona (ist)

Soepriyatno, anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Ketua DPD Gerindra Jawa Timur itu dirawat karena positif Covid-19.

"Benar meninggal. Sejak dua minggu lalu dinyatakan positif Covid-19," ucap Wakil Ketua DPD Gerindra Hendro Tri Subiantoro saat dihubungi.

Soepriyatno merupakan anggota DPR periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII.

Lockdown

Gedung Nusantara I DPR yang berada di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, akan ditutup alias lockdown.

Penutupan dilakukan setelah adanya 18 anggota dewan dan sejumlah staf yang terpapar Covid-19.

Sekretaris jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mengatakan, penutupan akan dilakukan mulai Senin pekan depan.

"Berkaitan dengan sterilisasi ruang anggota Dewan, tentu yang akan kami lockdown mulai Senin (12/10) nanti adalah zonasi Nusantara I," ucap Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Indra memastikan tidak ada aktivitas yang dilakukan di Gedung Nusantara I selama masa lockdown.

"Kita akan lakukan sampai dengan masa persidangan akan datang sampai 8 November," ujarnya.

Kendati hanya Gedung Nusantara I yang akan ditutup, Indra menegaskan lokasi tersebut bukan sumber penyebaran Covid-19 di Kompleks Parlemen.

Menurutnya, anggota yang terindikasi Covid-19 terpapar di luar DPR.

"Saya pastikan tidak (Gedung Nusantara I bukan sumber penyebaran)."

"Itu kan indikasi-indikasi anggota yang disebutkan oleh pimpinan terindikasi positif, itu kan ada kegiatan-kegiatan dari luar," papar Indra.

Sebelumnya, Sekjen DPR Indra Iskandar mengungkapkan ada 18 anggota dewan positif Covid-19.

Indra menyebut ada dua fraksi di DPR yang tidak mau melaporkan kasus positif Covid-19 yang menimpa anggotanya.

Namun, ia enggan menyebutkan dua fraksi tersebut.

"Kami memiliki data sekitar 40, itu 18 (anggota DPR) dari berbagai fraksi, kemudian sekitar 22 ada dari TA (tenaga ahli), ada staf ahli, ada cleaning service, ada pegawai, jadi keseluruhan."

"Itu jumlah yang disebutkan 40, yang 18 anggota pun itu adalah sebenarnya jumlah yang minimal."

"Karena ada juga anggota-anggota yang menyampaikan secara pribadi ke saya langsung bahwa positif setelah di-swab, tapi tidak mau diinformasikan, ada beberapa."

"(Sebanyak 40 orang) di-tracing dan yang mau disebut. Ada beberapa menolak untuk diumumkan, tapi dia ngasih tahu, anggota ada (yang tidak mau disebut)."

"Ada dua fraksi yang tidak, bukan tidak ada, tapi tidak mau melaporkan, jadi kita tulis nol."

"Saya tidak usah ini (sebut nama fraksi) karena enggak boleh," ungkap Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Indra tidak bisa memastikan dari mana anggota dan staf di DPR bisa terpapar Covid-19.

Dia menduga ada yang tertular dari keluarga atau saat melakukan kegiatan.

"Klasternya tidak bisa diketahui ya, karena kegiatan-kegiatan itu misalnya kaya di ASN kita atau PNS kita keluarganya semuanya terkena, kita tidak tahu."

"Apakah kegiatan dari keluarganya atau apakah yang bersangkutan misalnya sedang melalukan pendidikan, itu kita tidak tahu klasternya," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mengatakan, Kompleks Parlemen tidak akan ditutup atau lockdown, meski ada 18 anggota dewan terpapar Covid-19.

Indra mengatakan, pihaknya akan memperketat kegiatan pelayanan yang ada di Gedung DPR.

"Kita tidak menyebut lockdow,n tapi kita melakukan penertiban-penertiban berdasarkan urgensi fleksibilitas berkaitan dengan pelayanan Dewan."

"Selebihnya kegiatan dilakukan dengan work from home," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Selain itu, Indra mengatakan DPR memilih melakukan sterilisasi ruangan.

Ia menyebut sterilisasi ruangan akan dilakukan setiap hari lantaran DPR sedang reses.

"Istilah lockdown ini sebenarnya adalah istilah supaya kita memang di masa reses ini kita ingin melakukan disinfektan dan mensterilkan ruang-ruang kerja."

"Jadi lebih tepat itu. Sehingga pertimbangan-pertimbangan itulah yang selalu kami laporkan kepada pimpinan Dewan," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, semua pengelola gedung wajib mematuhi peraturan pemerintah daerah soal penutupan, bila ditemukan kasus positif Covid-19.

Gedung yang dimaksud tidak hanya milik swasta maupun pemerintah daerah, tapi juga gedung milik pemerintah pusat atau lembaga vertikal.

“Ketentuannya bahwa ketika ada kasus positif, maka di tempat itu kegiatan harus dihentikan selama tiga hari."

"Itu ketentuan yang harus dilaksanakan,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Rabu (7/10/2020).

Hal itu dikatakan Anies Baswedan untuk menanggapi adanya 18 anggota DPR yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, gedung yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu tidak ditutup.

“Seperti misalnya begini nih. Di Balai Kota, gedung yang di situ ada orang bekerja, tempat kasusnya positif, di situ harus ditutup."

"Tetapi gedung yang ini (pendopo), yang tidak ada kasus positif, tidak harus ditutup,” jelas Anies Baswedan.

Karena itu, lanjutnya, penutupan gedung itu tidak dilakukan di seluruh kompleks perkantoran, tapi hanya di tempat yang ditemukan kasus Covid-19.


foto : ilustrasi virus corona (ist)

Selama ditutup, mereka wajib menyemprot cairan disinfektan untuk memusnahkan virus tersebut.

Hal ini tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.

“Jadi tidak ditutup seluruh kompleks, tapi yang ditutup di gedung-gedung di mana di situ ditemukan orang yang positif."

"Jadi gedung tempat orang bekerja positif, di situ yang ditutup. Kalau tidak (ditemukan yang positif), ya tidak (ditutup gedungnya),” jelasnya.

Sementara, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, ada 18 anggota DPR yang terpapar Covid-19.

“Ini makanya kan resesnya dipercepat, supaya enggak penyebaran (Covid-19),” terang Azis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2020), dilansir dari Kompas TV.

“18 anggota DPR (terpapar Covid-19), selebihnya staf anggota dan lain-lainnya,” tambahnya.

(Seno Tri Sulistiyono)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anggota DPR Fraksi Gerindra Soepriyatno Meninggal, Dua Minggu Lalu Dinyatakan Positif Covid-19, https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/09/anggota-dpr-fraksi-gerindra-soepriyatno-meninggal-dua-minggu-lalu-dinyatakan-positif-covid-19?page=all.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved