Penanganan Covid
Aksi Demo UU Cipta Kerja Diprediksi IDI Akan Picu Lonjakan Kasus Covid-19
Terkait hal tersebut membuat kerumunan disejumlah daerah yang masih dalam zona Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui beberapa hari ini terjadi demo UU Cipta Kerja.
Terkait hal tersebut membuat kerumunan disejumlah daerah yang masih dalam zona Covid-19.
Hingga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi kasus Covid-19 akan melonjak.
• Ingat TKI yang Bunuh Majikannya, Tikam Korban Hampir 100 Kali, Kini Daryati Diadili di Singapura
• Ngamuk ke Sejumlah Demonstran, Tri Rismaharini: Kamu Tega Sekali
• Menaker Bicara Soal Pesangon 25 Kali Upah, Sentil 3 Manfaat Buruh yang di PHK
Foto : Para Demonstran yang diduga ada penyusup Kelompok Baju Hitam Kelompok Anarko. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai aksi demonstrasi yang menolak undang-undang Cipta kerja akan memicu adanya klaster baru yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr M. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan diketerangan tertulisnya, aksi massa tersebut menjadi salah satu penularan yang potensial.
"Peristiwa tersebut mempertemukan ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang sebagian besar tidak hanya mengabaikan jarak fisik namun juga tidak mengenakan masker.
Berbagai seruan nyanyian maupun teriakan dari peserta demonstrasi tersebut tentu mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama Covid-19," katanya, Jumat (9/10/2020).
dr.Adib menambahkan, banyaknya kemungkinan peserta demonstrasi yang datang dari kota atau wilayah yang berbeda,
jika terinfeksi, mereka dapat menyebarkan virus saat kembali ke komunitasnya.
"Bukan tugas kami sebagai tenaga kesehatan untuk menilai mengapa orang-orang tersebut terlibat dalam demonstrasi.
Dalam hal ini, kami menjelaskan kekhawatiran kami dari sisi medis dan berdasarkan sains - hal yang membuat sebuah peristiwa
terutama demonstrasi berisiko lebih tinggi daripada aktifitas yang lain," ujar dr.Adib.
IDI memprediksi sebagai tenaga kesehatan, akan terjadi lonjakan masif yang akan terlihat dalam waktu 1-2 minggu mendatang.
"Dalam kondisi saat ini saja, para tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sudah kelimpungan menangani jumlah pasien Covid yang terus bertambah," tutur dia.
Foto : Ribuan demonstran mengepung Gedung Grahadi dan merusak sejumlah fasilitas saat melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)
Perang Melawan Covid-19 Belum Usai
Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa saat ini masih dalam kondisi pandemi.
Karena itu, banyaknya aksi demo menolak UU Cipta Kerja disikapi dengan bijak.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok masyarakat yang menyuarakan aspirasi secara terbuka belakangan ini,
dikhawatirkan memicu timbulnya klaster baru Covid-19.
Aksi unjuk rasa itu pun meluas di berbagai daerah dan mengundang kerumunan.
"Mari kita ingat bahwa kita masih dalam kondisi pandemi, ada kedaruratan kesehatan masyarakat.
Untuk itu kami ingatkan kembali kepada masyarakat untuk bahu-membahu menurunkan angka kasus Covid-19,"
pesannya saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/10/2020).
Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Ketika berada di luar rumah, masyarakat hendaknya menghindari kerumunan.
Ia berharap tidak ada klaster yang timbul dari kerumunan massa dari kegiatan yang sedang berlangsung akhir-akhir ini.
"Sinergi seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama penekanan kasus positif Covid-19 di daerah, tanpa adanya sinergi ini maka kasus di daerah akan terus meningkat. Ingat, perang melawan Covid-19 adalah kerja bersama kita," kata Wiku.
Wiku juga merujuk pada peningkatan kasus yang berdasar dari libur panjang beberapa waktu lalu.
Saat itu ditemukan lonjakan kasus yang terjadi dalam beberapa pekan kedepan setelah masa libur panjang.
"Jangan sampai hal ini terjadi lagi, karena jika ini terkena pada kelompok rentan, usia lanjut, dampaknya fatal. Kami ingatkan sekali lagi betul-betul menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat," Wiku menjawab pertanyaan media.
Ia meminta para peserta aksi unjuk rasa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menyampaikan aspirasinya.
Dan ia berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat terlindungi dari Covid-19.
Foto : Pengunjuk rasa melemparkan kembali gas air mata ke aparat kepolisian saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian. ( TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
34 Pedemo di Jakarta dan 13 di Bandung Diklaim Reaktif Covid-19
Sementara itu, Kepolisian RI menyebut 34 pengunjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja diklaim reaktif virus corona atau Covid-19 hingga Jumat (9/10/2020) pagi.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Rapid Test di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan Bandung.
"Dari data terbaru ditemukan ada 34 dan 13 pendemo di Bandung reaktif Covid-19 " kata Argo dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Argo mengatakan sejauh ini beberapa orang yang diklaim reaktif virus SARS-CoV-2 tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk melakukan isolasi mandiri.
"Sementara ini sudah 34 orang dibawa ke Wisma Atlet," ujar Argo.
Menurut Argo, masyarakat lebih bijak dalam menyampaikan aspirasinya lantaran Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19.
"Sejak awal Polri telah berusaha untuk mencegah terjadinya klaster baru penyebaran virus corona. Sebab itu Pak Kapolri Jenderal Idham Azis menerbitkan surat Telegram," tukasnya.
( Penulis: Rina Ayu Panca Rini | Editor: Anita K Wardhani )
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prediksi IDI, Sepekan Kedepan Klaster Demo UU Cipta Kerja Picu Lonjakan Kasus Covid-19, https://www.tribunnews.com/corona/2020/10/09/prediksi-idi-sepekan-kedepan-klaster-demo-uu-cipta-kerja-picu-lonjakan-kasus-covid-19?page=all.