Politik
Satu Demi Satu Para Kader PAN Ikut Amien Rais Hijrah ke Partai Ummat, Siapa Saja dan Apa Alasannya?
Sejumlah Kader PAN hijrah ke Partai Ummat. "Setelah itu, kami bergabung dengan Partai Ummat di bawah pimpinan Pak Amien Rais," ungkap Ade.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu demi satu para kader Partai Amanat Nasional (PAN) mulai hijrah pindah ke Partai Ummat bersama pendirinya Amien Rais.
Beberapa loyalis Amien Rais sudah lebih dulu bergabung di Partai Ummat.
Sejumlah kader PAN memutuskan bergabung dengan Partai Ummat setelah melihat situasi partai yang kini dinakhodai Zulkifli Hasan itu dianggap sudah tak di jalan yang benar dalam membangun bangsa.
Hal tersebut disampaikan Agung Mozin, loyalis Amien Rais.
Ia memberitahukan beberapa kader PAN wilayah Jawa Barat, mengundurkan diri dari partai berlambang matahari putih.
Adapun kader PAN yang menyatakan mengundurkan diri, kata Agung, Wakil Ketua DPW PAN Jawa Barat Asep Hendra Maulana dan Wakil Bendahara DPD PAN Kabupaten Pangandaran Ade Nanang.
"Mereka akan gabung dengan Partai Ummat," kata Agung kepada Tribun, Selasa (6/10/2020).
Dihubungi secara terpisah, Ade Nanang mengaku kader PAN di tujuh DPC Kabupaten Pangandaran siap mundur, karena sudah tidak sejalan dengan sikap partai.
Dalam dua tiga hari ini, kami akan melakukan pertemuan tujuh DPC PAN untuk menyatakan sikap keluar dari PAN."
"Setelah itu, kami bergabung dengan Partai Ummat di bawah pimpinan Pak Amien Rais," ungkap Ade.
Ada tiga alasan Ade dan kader PAN lainnya di Kabupaten Pangandaran memutuskan keluar dari partai, yaitu:
1. PAN sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita reformasi;
2. Mencermati perkembangan politik nasional, PAN sudah tidak lagi membela rakyat.
Bahkan cenderung mendukung keputusan rezim yang sedang berkuasa yang tidak lagi pro rakyat;
3. PAN kabupaten Pangandaran sudah tidak lagi di jalur pengabdian terhadap rakyat, karena tidak mengakomodir suara rakyat, seperti keputusan saat Pilkada 2020 yang akan berlangsung.
Sebelumnya, Amien Rais akhirnya mengumumkan nama partai politik baru bentukannya, yakni Partai Ummat.
Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam akun YouTube Amien Rais Offcial, Kamis (1/10/2020) siang.
"Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya, melawan kezaliman dan menegakkan keadilan."
"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," sambungnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Amien Rais akan mengumumkan nama partai baru melalui akun YouTube-nya, Kamis (1/10/2020).
Agung Mozin, loyalis Amien Rais mengatakan, nama partai tidak jauh dari asas dan semboyan partai yang telah disampaikan Amien Rais beberapa waktu lalu.
"Tidak jauh dari asas maupun semboyan."
"Bukan PAN Reformasi, nanti PAN Reformasi akan berbentuk ormas," ujar Agung saat dihubungi Tribunnews, Rabu (30/9/2020).
Menurut Agung, hari ini hanya pengumuman nama partai, sedangkan logonya akan disampaikan satu bulan kemudian, bersamaan dengan susunan pengurus partai.
"Setelah pengumuman logo dan pengurus, kemudian deklarasi pada Desember 2020," papar Agung.
Amien Rais akan mengumumkan nama partai baru melalui akun YouTube Amienraisofficial pada Kamis 1 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Amien Rais bersama loyalisnya sedang membentuk partai baru, sebagai jawaban sebagian masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan saat ini.
Hal tersebut disampaikan Amien Rais Rais dalam akun Youtube Amien Rais Rais Official yang dirilis pada Kamis (10/9/2020) malam.
"Saya dan sebagian sahabat-sahabat saya, yang prihatin dengan perkembangan kondisi bangsa dan negara kita akhir-akhir ini."
"Bahwa ada kebutuhan, perlunya muncul sebuah partai baru," kata Amien Rais.
Menurut Amien Rais, banyak sekali indikasi yang menunjukkan Indonesia sesungguhnya berada di ambang krisis.
"Krisis sosial, politik, economic malaise."
"Ekonomi yang semakin buruk, suram, dan bisa-bisa menuju resesi berat dan ke arah depresi. Mudah-mudahan tidak," paparnya.
Di samping itu, kata Amien Rais, kekuasaan rezim yang sedang memikul harapan rakyat, tampaknya semakin jauh, atau menjauhi nilai-nilai moral, etika, akhlak yang baik dan adiluhung.
"Karena itulah saya dan beberapa sabahat saya, dari berbagai kalangan, telah bersepakat bulat segera mendeklarasikan sebuah partai baru," ujar Amien Rais.
Amien Rais menyebut, partai baru nantinya berasaskan Islam Rahmatan Lilalamin, Islam yang melarang diskriminasi atas dasar apapun.
"Sementara semboyan kami adalah melawan kezaliman dan tegakkan keadilan."
"Tentang nama, logo, AD/ART, dan lain-lain belum dapat diungkapkan sekarang."
"Mohon bersabar, tunggu tanggal, hari, serta bulan, kami sedang bermusyawarah," sambung Amien Rais.
Sebelumnya, Amien Rais dan kawan-kawan dikabarkan sedang membentuk partai baru, setelah sudah tidak sejalan dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Putra Jaya Husein, loyalis Amien Rais dan juga salah satu pendiri PAN mengatakan, nama untuk partai baru belum diputuskan, karena harus mencerminkan arah perjuangan partai nantinya.
"Sudah ada 28 usulan dari daerah dan dibahas oleh tim khusus."
"Bisa dipilih dari salah satu 28 usulan, bisa juga murni berdasarkan aspirasi itu," papar Putra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Selain nama partai, kata Putra, persiapan juga dilakukan untuk beberapa hal seperti AD/RT hingga struktur partai politik.
Namun, Putra tidak dapat menyebutkan sudah berapa persen pembentukan partai baru, yang ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.
"Kalau partai itu quality, jadi tidak bisa dia (sebut berapa persen), kalau ide bagaimana? Berapa persen idenya? Tidak bisa," papar Putra.
"Tapi misalnya sudah putus ya udah semua, persiapan deklarasibna berapa persen, bisa dihitung."
"Artinya deklarasi persiapan sebulan, oh udah minggu ketiga, 50 persen," sambung Putra.
Sementara, Amien Rais disebut tidak akan menjadi ketua umum partai baru yang akan dibentuknya.
"Pak Amien minta yang muda-muda," aku Putra.
Menurut Putra, Amien Rais yang merupakan pendiri PAN dan saat menjabat sebagai ketua umum, tidak menginginkan posisi tersebut sebanyak dua periode.
Amien Rais menyerahkan ke generasi penerusnya, yakni Soetrisno Bachir.
"Pak Hatta Rajasa satu periode, diteruskan Pak Zulkifli dan satu-satunya yang ingin dua periode Pak Zul, tidak regenerasi," papar Putra.
Di sisi lain, Putra menyebut proses pembentukan partai baru sampai saat ini masih dalam proses, dan diperkirakan selesai dalam waktu enam bulan sejak Agustus 2020.
"Bikin partai itu kan harus ada platformnya, harus bikin arah perjuangan partainya."
"Kemudian bikin AD/ART-nya, terus susunan kepengurusannya, dan bikin persiapan deklarasinya. Hitungan saya 6 bulan paling cepat itu," paparnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, proses pembentukan partai baru oleh Amien Rais dan kawan-kawan ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Eks Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Agung Mozin mengatakan, pembentukan partai politik tersebut karena Amien Rais sudah tidak sejalan dengan PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan.
"Pak Amien sudah mengatakan, kira-kira Desember 2020 (sudah terbentuk partai baru)."
"Untuk namanya belum ada," ujar Agung saat dihubungi Tribunnews di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Menurut Agung, partai baru nantinya lahir bukan hanya kecewa dengan PAN, tetapi sebagai jawaban atas kebutuhan rakyat yang sangat kecewa oleh partai-partai lama yang sudah tidak lagi menyuarakan kepentingan rakyat.
"Kami semua dalam proses mempersiapkan, konsolidasi politik dilakukan di seluruh daerah."
"Dan banyak tokoh politik yang ada di pusat maupun di daerah, sudah menyatakan diri akan bergabung dengan partai yang baru yang akan dibentuk kawan-kawan ini," papar Agung.
Terkait pimpinan partai nanti, Agung menyebut akan dibicarakan ke depannya, namun Amien Rais telah menyatakan untuk menyerahkan ke kalangan muda untuk menjadi nakhodanya.
"Yang muda banyak, salah satunya ada saya, ada Chandra Tirta Wijaya, Putra Jasa Husein, dan lainnya," ungkap Agung.
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mempertanyakan kebenaran dari klaim Agung Mozin itu.
Eddy pun menyinggung latar belakang Agung Mozin yang dipecat oleh PAN.
"Pak Agung Mozin itu mantan pengurus PAN yang kita keluarkan dan kita berhentikan dari partai."
"Jadi bukan keluar sendiri, tapi kami berhentikan."
"Jadi perlu dicek juga apakah informasi yang disampaikan Pak Agung Mozin itu valid atau tidak," kata Eddy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Eddy mengatakan, setelah Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada upaya rekonsiliasi beberapa pihak yang sempat berkonflik.
Dia menyebut semangat rekonsiliasi sangat tinggi dan berlangsung dengan cepat.
"Kita melihat rekonsiliasi itu berjalan, semangat baru itu besar sekali."
"Karena untuk pertama kalinya partai ini ikut diurus oleh ketua umum dan mantan dua ketua umum, Pak Soetrisno Bachir, Pak Hatta Rajasa rajin dan sangat getol untuk bisa membantu partai ini ke depannya," tuturnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR ini optimistis ke depannya PAN akan baik-baik saja.
Jika di kemudian hari muncul pendirian partai baru, bukan hanya di PAN atau partai-partai lain, Eddy berpendapat sebagai hak demokrasi setiap orang.
"Tetapi PAN ini partai terbuka, kita berharap bahwa partai ini akan menyuarakan Islam moderen, moderat."
"Kita tetap berada di jalur tengah. Sehingga, yang kita harapkan ke depannya suara-suara yang di tahun 2019 sempat berpindah dari PAN itu akan kembali lagi," papar Eddy.
(Seno Tri Sulistiyono)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dianggap Tak Lagi Bela Rakyat, Kader PAN Mulai Hijrah ke Partai Ummat Besutan Amien Rais, https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/07/dianggap-tak-lagi-bela-rakyat-kader-pan-mulai-hijrah-ke-partai-ummat-besutan-amien-rais?page=all.