UU Cipta Kerja
Punya Pandangan Berbeda Terkait UU Cipta Kerja, Arief Poyuono: Tujuannya Baik Bagi Masyarakat
Menurut Arief Poyuono, undang-undang tersebut bukanlah bentuk penghianatan Pemerintah dan DPR RI pada masyarakat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - UU Cipta Kerja bukanlah bentuk pengkhianatan Pemerintah dan DPR RI kepada masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono.
RUU Cipta Kerja diketahui telah disahkan menjadi undang-undang.
• RUU Cipta Kerja Sudah Disahkan Jadi Undang-undang, Bisakah Dibatalkan? Ini Penjelasannya
• Tentang UU Cipta Kerja, Ekonom: Saya Melihat Ini Memang Mengurangi Daftar Investasi Negatif
Pengesahannya yang terkesan 'dikebut' menuai gelombang penolakan hingga memicu aksi mogok nasional dari kaum buruh.
Karena pengesahan dilakukan di tengah derasnya gelombang penolakan, banyak yang beranggapan Pemerintah dan DPR RI telah mengkhianati kehendak rakyat dengan meresmikan UU Cipta kerja.
Arief Poyuono memiliki pandangan berbeda dari kebanyakan orang terkait UU Cipta Kerja.
Menurut dia, undang-undang tersebut bukanlah bentuk penghianatan Pemerintah dan DPR RI pada masyarakat.
"UU Cipta Kerja merupakan produk undang-undang yang lahir melalui proses konstitusional dan tujuannya baik bagi masyarakat dan negara, bukan bentuk pengkhianatan negara pada rakyat. Pemerintah dan DPR RI berkewajiban untuk memastikan kehidupan masyarakat agar bisa jauh lebih sejahtera," ucap dia kepada Tribunnews.com, Selasa (6/10/2020) malam.
"Ada perintah dari UUD 1945 agar negara bisa menyediakan lapangan kerja dan memberikan penghidupan yang layak bagi rakyat," sambung dia.
Tagar #MosiTidakPercaya adalah wajar
Sementara itu di media sosial kini tagar #MosiTidakPercaya menjadi topik terpopuler di jagat Twitter Indonesia.
Tagar tersebut merupakan perwujudan bahwa masyarakat sudah tidak lagi mempercayai DPR RI dan Pemerintah usai mengesahkan RUU Cipta Kerja yang penuh kontroversi.
"Terkait tagar mosi tidak percaya pada pemerintah dan DPR itu wajar saja. Itu bagian dari demokrasi, tentu saja ada ketidakpuasan dari kelompok-kelompok masyarakat, yang terkadang juga tidak murni pandangan itu dari mayoritas masyarakat," ujarnya.
Selaras dengan itu, Arief Poyuono menuturkan, berdasarkan data organisasi WALHI, tingkat kepercayaan rakyat terhadap DPR RI dan Pemerintah semakin menurun menyusul pengesahan RUU Cipta Kerja.
Pengesahan RUU yang dilakukan DPR kemarin dianggap menjadi puncak pengkhianatan negara terhadap kehendak rakyat.