Nasional
Cerita Mahasiswa Terima Bantuan Kuota Internet, Audrey Blakblakan Mengeluh
Bantuan ini turut dirasakan oleh Audrey, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
yang menggunakan aplikasi video konferensi seperti Zoom, Webex dan Google Meet.
Namun dirinya belum dapat memastikan apakah bantuan kuota ini mencukupi untuk perkuliahan selama sebulan.
Sejauh ini, Audrey mengatakan kampusnya membuat kebijakan pembatasan perkuliahan
untuk satu mata kuliah hanya boleh menggunakan aplikasi video konferensi empat kali dalam satu semester.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban mahasiswa dalam membeli paket kuota internet.
"Dipakai zoom atau meet tiap hari enggak tahu bakal cukup apa nggak, tapi yang semester ini kalau enggak salah kampusku
ada kebijakan pokoknya satu semester itu empat kali zoom atau meet biar nggak memberatkan mahasiswa di kuota," ungkap Audrey
Berbeda dengan Audrey, mahasiswa di perguruan tinggi swasta Universitas Ibnu Chaldun, Ila,
justru belum mendapatkan bantuan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh dari Kemendikbud.
Ila juga mengaku belum didata oleh pihak kampus terkait pembelian bantuan kuota internet.
Sejauh ini dirinya juga belum mengetahui perihal bantuan ini.
"Belum dapat. Sejauh ini sih belum diminta juga nomor ponselnya," ucap Ila.
Sejauh ini Ila belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak lain terkait kuota internet.
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan subsidi kuota internet untuk guru dan siswa.