Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tahu Anak dan Cucunya Dibunuh Secara Sadis, Nenek Ngadinah Histeris: Saya Besarkan Dia dari Bayi

Tangis kesedihan terpancar dari wajah Ngadinah (60) setelah anak dan cucunya menjadi korban pembunuhan.

Editor: Ventrico Nonutu
TRIBUN PONTIANAK/Ferryanto
Ngadinah (60) saat hadir dalam pra Rekonstruksi pembunuhan anak dan cucunya, Sabtu 3 Oktober 2020. 

Sebelumnya diberitakan, AL diamankan petugas di Desa Sukalanting, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Jumat (2/10/2020) dini hari.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin mengungkapkan A merupakan terduga pelaku dari kasus pembunuhan sadis ibu dan anak.

Komarudin mengatakan, AL sempat menenggak cairan diduga racun rumput saat hendak diamankan.

Saat itu petugas kepolisian yang sigap menepis racun tersebut sehingga membuat AL tak terlalu banyak meminumnya.

AL pun langsung dibawa ke RS Angkatan udara kemudian di rujuk ke RS Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak.

Setelah kondisinya membaik, AL menjalani pemeriksaan di Polresta Pontianak.

Ia menambahkan bahwa, penangkapan A berawal dari informasi serta barang bukti yang didapat.

"Petunjuk awal itu kami dapatkan dari komunikasi yang tertinggal di handphone milik korban, dari sanalah kami bisa menjurus ke arah terduga pelaku, dan hingga akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku," ungkapnya.

Pengakuan AL

Polisi memang belum menetapkan tersangka, namun kepada penyidik Satreskrim Polresta Pontianak A mengakui bahwa dirinya telah menghabisi nyawa istri dan anak tirinya.

Seperti diberitakan Tribun Pontianak, A mengaku membunuh istri dan anak tirinya pada Minggu malam 20 September 2020.

"Betul, saya melakukan pembunuhan, yang saya bunuh istri dan anak saya sendiri,"

"Itu saya lakukan hari Senin malam, sekira pukul 23.00 WIB lewat lah,"katanya kepada Penyidik.

Dengan menggunakan sebatang besi dari mesin speed yang di ambilnya dari depan rumah, ia lantas menghabisi nyawa istrinya lalu kemudian sang putri.

"Saya melakukan itu sendiri. Saya pukul pakai besi. Pertama kali yang saya pukul si S, lalu si GB karena dia teriak dari dapur bawa batu lesung (cobek / ulekan)," ungkapnya kepada penyidik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved