G30SPKI
Sosok Sintong Panjaitan Prajurit Para Komando, Banyak Jejak Tempur Termasuk Penumpasan G30S/PKI
Letjen TNI Sintong Panjaitan merupakan sosok yang memiliki pengalaman tempur selama bertugas dulu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Letjen TNI Sintong Panjaitan merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman tempur selama bertugas dulu.
Jejak tempur Sintong yakni dari ikut bertugas Operasi Kilat di Sulawesi Selatan, Operasi Khusus Intelijen di Aceh dan lain-lain.
Juga, Sintong Panjaitan ikut andil dalam Operasi Penumpasan G-30S/PKI.
Simak profil dan biodata Letjen TNI Sintong Panjaitan saksi hidup penumpasan gerakan 30 September 1965 oleh PKI atau G30S/PKI.
Profil dan biodata Letjen TNI Sintong Panjaitan kembali jadi sorotan setelah ia memberikan penjelasan soal komunis dalam tayangan Podcast di Youtube Puspen TNI.
• Dalang di Balik Pemberontakan G30S PKI Ditangkap dalam Bus, Ganti Nama Kusman dengan Untung Sutopo
Foto: Sintong Panjaitan (kopassus.mil.id)
Letjen TNI Sintong Panjaitan memang memiliki banyak pengalaman tempur termasuk penumpasan G30S/PKI.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', Letjen TNI Sintong Panjaitan lahir di Tarutung, Sumatera Utara pada tanggal 4 September 1940.
Nama lengkap Letjen TNI Sintong Panjaitan adalah Sintong Hamonangan Panjaitan.
Ia merupakan seorang perwira TNI yang banyak melaksanakan operasi tempur sejak lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan 63 dengan pangkat letnan dua.
Berikut jejak tempur Sintong Panjaitan:
- Pada Agustus 1964 hingga Februari 1965, Sintong bertugas dalam Operasi Kilat di Sulawesi Selatan dan Tenggara untuk menumpas gerombolan DI/TII yang dipimpin Kahar Muzakkar
- Pada Februari 1965 hingga September 1965, ia mengikuti pendidikan dasar komando di Batujajar, Jawa Barat. Kemudian persiapan penerjunan di Kuching tapi dibatalkan karena terjadi pemberontakan G30S/PKI
- Pada Oktober 1965, Sintong ditugaskan untuk operasi pemulihan keamanan dan ketertiban di Jakarta dan Jawa Tengah
- Pada awal Januari 1967, ia memimpin tim kopassus untuk menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
- Tahun 1969 ditunjuk sebagai komandan Prayudha-3 di Manokwari untuk memenangkan Papera
Dilansir dari WIkipedia, Sintong Panjaitan telah banyak menduduki jabatan militer seperti:
Letnan Dua Inf:
- Danton 1/A Yonif 321 Galuh Taruna/Brigif 13 Galuh / Kostrad (Operasi Kilat Menumpas DI/TII Kahar Muzakar)
- Danton 1/A Kompi Suryo Batalyon 2 RPKAD (Operasi Kilat Menumpas DI/TII Kahar Muzakar)
- Danton 1/A Kompi Tanjung Batalyon 2 RPKAD (Operasi Ganyang Malaysia Kuching-Serawak)
- Danton 1/A Kompi Tanjung Batalyon 2 RPKAD (Operasi Penumpasan G-30S/PKI)
Letnan Satu Inf:
- Komandan Prayudha 3 RPKAD (Pada Operasi Tempur Penumpasan OPM Di Irian Jaya)
- Perwira Operasi Tim Expedisi RPKAD Lembah X Irian Jaya
- Komandan Kompi 251 Grup 2 RPKAD
Kapten Inf:
- Kasi 1 Intel Grup 4 Sandhi Yudha RPKAD
- Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis (PUSINTELSTRAT)
- Kasi 2 Ops Grup 4 Sandhi Yudha RPKAD
- Wadan Operasi PUSINTELSTRAT
Mayor Inf:
- Komandan Karsayudha Grup 4 Sandhi Yudha
- Komandan Satgas 42 Kopassandha Di Kalimantan Barat (Penumpasan Pemberontakan Gerombolan Komunis BARA/PGRS/PARAKU)
- Komandan Operasi GARU TNI Di Kalimantan Barat (Penumpasan Pemberontakan Gerombolan Komunis BARA/PGRS/PARAKU)
- Wakil Komandan Grup 4 Sandhi Yudha Kopassandha
- Wakil Komandan Grup 1 Parako Pada Operasi Lintas Udara Seroja Timor-Timur
Letnan Kolonel Inf:
- Wakil Asisten Operasi Kopassandha
- Komandan Satuan Pengamanan VVIP/Presiden Soeharto Di Timor-Timur
- Asisten Operasi Kopassandha
- Komandan Tim Operasi Khusus Intelijen Di Aceh (Penumpasan Gerakan Aceh Merdeka/GAM)
- Komandan Satuan Anti-Teror 81 (Penumpasan Pembajakan Pesawat Garuda DC-9 Woyla 206)
Kolonel Inf:
- Komandan Grup 3 Para Komando / Kopassandha Di Kariango Makassar
- Komandan Grup 4 Sandhi Yudha / Kopassandha
- Komandan Pusat Sandhi Yudha & Lintas Udara/Pusdikpassus (PUSSHANDALINUD)
Brigadir Jenderal TNI:
- Komandan Jenderal Kopassus
- Komandan Pussenif
Mayor Jenderal TNI:
- Panglima Kodam IX Udayana
- Panglima Komando Operasi Militer Kolakops/Koopskam/Teritorial TNI Di Timor Timur
- Perwira Tinggi MABES TNI
- Koorsahli Panglima ABRI
Letnan Jenderal TNI:
- Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (SESDALOPBANG)
- Penasihat Wakil Presiden Bidang HANKAM
- Penasihat Presiden Bidang HANKAM
Baru-baru ini, Letjen TNI Sintong Panjaitan diundang dalam tayangan Podcast di Youtube Puspen TNI dan memberikan penjelasan soal komunis.
Sintong Panjaitan menyebut jika komunis sudah tidak ada di Indonesia.
"Perlu diluruskan mengenai komunis, jadi komunis itu sebetulnya menurut pendapat saya, udah kapok itu Komunis di Indonesia, nggak ada komunis di Indonesia," kata Sintong Panjaitan, dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Pelaku Sejarah G30S PKI, Sintong Panjaitan: Sudah Kapok Itu Komunis di Indonesia'
Sintong Panjaitan sendiri merupakan seorang saksi hidup sekaligus pelaku sejarah saat terjadinya peristiwa G 30S/PKI.
Kala itu ia masih menjadi perwira muda RPKAD (kini Kopassus) saat mengemban tugas penting sesaat setelah peristiwa itu terjadi.
Dari pengalamannya menumpas PKI di masa itu, Sintong berpendapat jika PKI sudah kapok dan tidak ada lagi Komunis di Indonesia.
"Sekarang saya mau tanya, tunjukkanlah 20 komunis Indonesia ini, saya kasih seminggu, yang betul-betul mereka komunis, supaya kita jelas, jangan membuat sesuatu yang tidak ada," kata dia.
Menurut Sintong, orang yang mempelajari tentang liberal bukan berarti orang tersebut berpaham liberalisme.
Pun demikian, orang yang mempelajari Komunis bukan berarti dia memiliki paham Komunisme.
"Sebetulnya masalah komunis itu ada dua macam, komunis sebagai ideologis, tapi anak-anak muda ini kan dia belajar mengenai liberalisme komunisme," kata Jenderal lulusan Akmil 1963 itu.
"Apakah dengan belajar liberaslisme ini jadi liberal, apakah belajar komunisme jadi komunis, tidak bisa, ada juga orang yang beragama kristen mempelajari agama islam, ada islam mempelajari kristen, itu untuk pengetahuan, tapi untuk anutan mereka beragama tertentu, beragama Budha tapi mereka mempelajari Islam bukan berarti Islam dia, jadi sama saja, kalau kita mempelajari komunis belum tentu komunis," sambungnya.
Foto: Letjen TNI Sintong Panjaitan Saksi Hidup Penumpasan G30S/PKI (youtube Puspen TNI)
Menurutnya, bangsa Indonesia saat ini tidak perlu meributkan hal yang sebenarnya tidak ada.
"Jadi sebetulnya tidak perlu saya rasa republik Indonesia ini bertengkar dengan sesuatu yang tidak ada," kata Sintong yang kini berusia 80 tahun.
"Jadi dengan demikian saya rasa kita menghormati pendapat orang, tapi janganlah untuk disebarkan seolah-olah komunis itu di Indonesia itu sudah bergerak, tidak ada komunis di Indonesia," jelasnya.
Ia pun berpesan kepada generasi saat ini, agar lebih bersikap pancasila dan bangga dengan ideologi Pancasila tersebut.
"Perlu kau ketahui kamu mempunyai ideologi Pancasila yang terbaik di dunia, kau dalami Pancasila itu maka setiap orang yang berbeda pendapat berbeda apapun di situ ada tempatnya," pesannya.
"Dari segi agama juga, engkau beragama apapun juga kau harus membela Pancasila karena agamamu itu tidak dilarang Pancasila, yang dilarang agamamu itu melawan agama orang lain," tambahnya,
"Mudah-mudahan republik ini menjadi negara yang bagus, negara yang toleran dan negara yang aman tentram," harapnya.
• Waktu Terbaik Sholat Tahajud, Sepertiga Pertama hingga Ketiga, Ini Keutamaan Tahajud
Berikut videonya:
(surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Letjen TNI Sintong Panjaitan Saksi Hidup Penumpasan G30S/PKI, ini Penjelasannya Soal Komunis