Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Resign

5 Anggota Polisi yang Mengundurkan Diri dari Kepolisian RI, Norman Kamaru hingga Istri Ahok BTP

Selain Agus Tri mengundurkan diri, dalam artikel ini juga disebutkan beberapa anggota polisi yang resign dari Polri

Editor:
Kloase Tribunmanado
Deretan Polisi yang Resign, Norman Kamaru hingga Istri Ahok 

TRIBUNMANADO.CO.ID -- Menjadi seorang anggota polisi merupakan impian sebagian besar orang.

Namun ada juga anggota polisi yang mengundurkan diri dari kepolisian RI.

Salah satunya adalah AKP Agus Tri, ia merupakan seorang anggota polisi yang mengundurkan diri.

Diketahui, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melakukan hal itu karena merasa tidak cocok dengan tindakan pimpinannya, Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

Selain Agus Tri mengundurkan diri, dalam artikel ini juga disebutkan beberapa anggota polisi yang resign dari Polri

Agus melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim.

Selain mengundurkan diri, Agus juga melaporkan Kapolres Blitar ke Polda Jatim. Ia juga membuat laporan ke SPKT.

Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim.
Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Tri melayangkan surat pengunduran diri sebagai anggota Polri ke Polda Jatim. (Samsul Arifin/Tribun Jatim)

Isi laporan yang dilayangkan berupa pembiaran proyek dan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Padahal saat ini Indonesia khususnya Blitar sedang konsentrasi memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Penambangan pasir bebas, sabung ayam bebas tidak ada teguran. Tambang pasir di Kali Putih dan Gandungsari," tuturnya.

"Saya sengaja kirim surat pengunduran diri saya sebagai anggota Polri. Hari ini saya resmi mengundurkan diri ke Bapak Kapolda nanti tembusannya ke Kapolri. Sudah saya ajukan, tinggal tunggu proses lebih lanjut," ujarnya, Kamis, (1/10/2020).

Dia menyebut, jika AKBP Ahmad Fanani arogan dalam kepemimpinannya.

"Setiap beliaunya marah dan ada yang nggak cocok itu makian kasar yang disampaikan," ungkapnya.

Agus pun mengalami tekanan psikis. Sebagai kapolres, lanjut Agus, AKBP Ahmad Fanani tidak memberikan arahan apapun kepada bawahannya.

Namun jika ada pekerjaan yang menurutnya kurang berkenan, kapolres tidak membina anggotanya. Tapi justru memberi makian dan mengancam akan mencopotnya.

"Mohon maaf kadang sampai nyebut binatang, umpatan. Terakhir sama saya nggak seberapa. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain. Sebenarnya kan kalau sudah salah ya sudah dibina. Ini dimaki terus-terusan. Kadang main copot-copot," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved