Kecelakaan Lalu Lintas
Cerita Korban Selamat dari Kecelakaan yang Tewaskan 2 Pelajar: Kayak Ada yang Dorong dari Belakang
Kecelakaan yang terjadi di jalur wisata, Jalan Raya Way Ratai, Desa Kephong Jaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan yang terjadi di jalur wisata, Jalan Raya Way Ratai, Desa Kephong Jaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
Seperti yang diketahui kecelakaan tersebut menewaskan dua pelajar yang lain.
Kini korban yang selamat dari kecelakaan maut tersebut memberi kesaksian soal insiden yang menimpanya.
• Soekarno Tentang G30S: Pimpinan PKI Keblinger, Subversi Nekolim dan Oknum Tidak Bertanggung Jawab
• Kecelakaan Tadi Pagi, Pengendara Mobil Tabrak Trotoar hingga Terbalik di Depan Gedung DPR/MPR RI
• Kisah Haru Baim, Bocah 10 Tahun Pelantun Al-Quran yang Meninggal Dunia. Ini Sederet Faktanya
Kecelakaan maut terjadi di jalur wisata, Jalan Raya Way Ratai, Desa Kephong Jaya, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Selasa (29/9/2020).
Akibat kejadian tersebut, dua pelajar dinyatakan tewas.
Sementara itu, dua pelajar lainnya masih terselamatkan meskipun mengalami luka berat.
Tio Anugrah (16) menjadi satu dari dua korban yang selamat dalam lakalantas maut yang terjadi.
Motor yang dikendarai Tio bersama rekannya, Muhammad Rizki Herdianto, menabrak mobil tangki Pertamina 8.000 liter hingga ringsek parah.
Dengan masih menggunakan seragam Madrasah Aliyah setingkat SMP, warga Padang Cermin ini tampak terkulai lemas di atas ranjang.
Sesekali ia mengeluhkan beberapa alat bantu seperti infus dan pernapasan bantuan yang menempel di bagian organ tubuhnya.
"Susternya mana, ini infusnya berhenti, udah gak kuat," ujar Tio lirih kepada pamannya Pian, Selasa (29/9/2020).
Belum sempat keluh kesahnya dikeluarkan, datang perawat yang langsung menanyakan keberadaan orangtua Tio.
"Bapak orangtuanya?" tanya perawat ke paman Tio, sembari mengecek alat bantu yang ada di Tio.
"Bukan, saya pamannya, orangtuanya di bawah gak berani lihat darah sebanyak ini," saut Pian yang berada di sisi kiri Tio.
Perawat itu pun meminta kepada Pian untuk mencari orangtua Tio lantaran membutuhkan persetujuan operasi malam ini juga.
"Tolong dipanggil orangtuanya, pasien segera diambil tindakan untuk operasi segera," seru perawat sembari menuju ranjang Muhammad Rizki Herdianto (16) korban kecelakaan maut lainnya yang berhasil selamat.
"Saya juga dioperasi suster?" sahut Muhammad Rizki Herdianto dengan mimik wajah ketakutan.
"Belum tahu, kamu istirahat dulu," jawab perawat tersebut.
Muhammad Rizki Herdianto sendiri nampaknya masih beruntung.
Pasalnya, ia hanya mengalami patah bahu dan kaki kanan tanpa ada pendarahan serius.
Berbeda dengan Tio yang mengalami pendarahan serius di bagian kaki kanan hingga terpaksa diberi alat bantu pernapasan.
Dengan muka memar tak beraturan, Muhammad Rizki Herdianto pun bercerita peristiwa nahas yang menimpanya bersama Tio.
"Aku yang bawa motor boncengan sama Tio, pakai motor Vega," ujar Rizki Herdianto sembari menggeserkan kaki kanannya yang digips.
Rizki Herdianto menuturkan, kecelakaan terjadi setelah ia pulang sekolah dari Way Ratai menuju Padang Cermin.
"Saya itu mau pulang ke rumah," kata Rizki.
Seperti biasa, Rizki Herdianto mengaku, dia memacu kendaraannya bersama rekannya, yakni Rohimi (16) yang mengendarai Yamaha Vega BE 6681 BD dan Rizki Saputra (16) yang mengendarai Yamaha Vixion.
Rizki Herdianto menuturkan, saat kejadian, ia bersama Tio berada di belakang kendaraan milik kedua rekannya yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Kejadian itu pas di tikungan, nah teman saya yang mati itu terus gas," sebut Rizki Herdianto.
Rizki Herdianto menuturkan, tak disangka di depan jalan saat tikungan sudah ada mobil tanki Pertamina 8.000 liter bernomor polisi BE 9872 AV.
"Kami gak balap (mendahului) kendaraan lain, gak tahu gimana di depan sudah ada mobil tangki, ya teman saya adu kebo," tutur Rizki Herdianto.
Begitu melihat kejadian tersebut, Rizki Herdianto mengaku menginjak rem sejadi-jadinya.
"Saya sudah ngerem sekuat tenaga, tapi tiba-tiba kayak ada yang ngedorong saya dari belakang, entah itu ditabrak atau gimana," ucap siswa yang masih duduk di bangku kelas tiga ini.
Rizki Herdianto menambahkan, rupanya usahanya mengerem motor tetap sia-sia.
Motor yang dikendarainya menghantam sisi kanan mobil tangki tersebut.
"Udah itu saya gak sadar, kaki kanan aku sama Tio patah, dibawa ke Puskesmas terus langsung dibawa ke sini (RSUDAM)," tandas Rizki Herdianto.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kronologi Lakalantas Maut di Pesawaran, Korban: Kayak Ada yang Dorong Saya dari Belakang, https://lampung.tribunnews.com/2020/09/29/kronologi-lakalantas-maut-di-pesawaran-korban-kayak-ada-yang-dorong-saya-dari-belakang.