Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Anggota PKI

CERITA Haji SY Menebas Leher Orang PKI, Dijuluki 'Sueb Ganyang' karena Berani Hadapi Orang Kebal

Tepat hari ini jadi moment untuk memperingati peristiwa G30S PKI. Seperti yang diketahui tragedi tersebut menjadi perjalanan kelam bangsa Indonesia.

Editor: Glendi Manengal
Foto Wikipedia/Istimewa
Eksekusi Anggota PKI 

Tribunnewswiki.com tidak mengubah beberapa pernyataan individu untuk menjaga otentisitas sumber.

Instruksi Menangkap Orang-orang PKI

Haji SY berusia 27 tahun saat meletus peristiwa Gerakan 30 September (G30S).

Saat itu, Haji SY kelas II di Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Ia menuturkan bahwa sejak akhir 1964, Haji SY menjadi Ketua Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Kecamatan Pakuniran, Probolinggo.

Saat balik ke Probolinggo, ia mengaku mendapat pesan dari Organisasai Amatir Radio Indonesia (ORARI) dari Markas Kodim Probolinggo.

Pesan tersebut ia dapatkan dari komandannya, Ali Muttakim.

Isi dari pesan tersebut adalah instruksi agar NU, Banser, dan Ansor melakukan koordinasi untuk menangkap orang-orang PKI.

Pada malam harinya, tercatat 41 anggota Banser dan GP Ansor bersama dengan 10 tentara dan 2 polisi menaiki sebuah truk yang dipinjam dari toko seorang Tionghoa.

Mereka menuju Dusun Kresek yang jaraknya sekitar 10 kilometer tenggara Pakuniran.

Di dusun ini, mereka menangkap 7 (tujuh) tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Barisan Tani Indonesia (BTI).

Salah satu yang ditangkap bernama Astawar.

Membunuh Orang PKI: Sempat Dibujuk dengan Uang

Setelah sampai di Balai Desa Glagah, Pakuniran, Haji SY bersama rekan-rekannya mengaku bingung apa yang harus dilakukan.

Beberapa orang mengusulkan agar mereka (orang-orang PKI) ini dijerat tali.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved