Berita Heboh
Mahasiswi 21 Tahun Ini Nekat Menentang Raja Thailand, Picu Demonstrasi Besar Libatkan Belasan Ribu
Padahal, mempertanyakan kekuasaan Raja Thailand selama ini adalah hal yang tabu.
"Kita tidak ingin menghancurkan institusi. Usulan kami adalah reformasi,
bukan revolusi," tambahnya.
Jika warga negara yang menghina kerjaan, hukuman penjara dapat
dijatuhi antara 3 sampai 15 tahun.
Mungkin saja, Panusaya dapat dijatuhi hukuman penjara, bila dinyatakan
bersalah oleh undang-undang yang disebut lese majeste law.
Beberapa orang telah ditangkap dan kemudian dibebaskan dengan sejumlah jaminan.
Panusaya mengatakan bahwa waktunya untuk dipenjara akan segera tiba.
"Saya pasti akan ditahan di satu hari nanti, karena perintah penahanan sudah dikeluarkan," katanya.
"Apa yang harus saya lakukan adalah melakukan perencanaan apa yang akan saya kerjakan sebelum dan sesudah penahanan, sehingga gerakan ini tidak berhenti ketika saya atau pemimpin lain tidak ada lagi, " ujarnya.
Gerakan anti monarki yang dipimpin oleh para mahasiswa ini sudah mulai bergerak sejak bulan Juli 2020, dengan beberapa unjuk rasa dilakukan tiap minggu.
Pemimpin unjuk rasa mulai dengan tiga tuntutan: parlemen dibubarkan, konstitusi diubah, dan diakhirinya penekanan terhadap pegiat oposisi.
Setelah raja Thailand yang baru berkuasa sejak 2016, Istana meminta adanya perubahan dalam undang-undang dasar yang memberinya kuasa lebih besar dalam keadaan darurat.
Raja sekarang sudah secara pribadi berkuasa atas beberapa unit militer dan aset istana bernilai puluhan miliar dolar.
"Politik Thailand tidak berkembang sama sekali, hanya terjadi lingkaran setan. Kudeta, pemilu, kudeta, pemilu," kata Panusaya.