Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Daerah

Penerbangan Manado-Jepang Dibuka, Komiditi Perikanan Sulut Bakal Sasar Pasar Jepang

Pihak Bea Cukai Manado, BKIPM Manado bersama instansi terkait lainnya terus berkoordinasi terkait hal-hal yang perlu dilengkapi, agar penerbangan ini

Penulis: Nielton Durado | Editor: Rhendi Umar
Tim BKIPM Manado
Hatta Arisandi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Buah dari synergitas dan kerja keras Bea Cukai, BKIPM Manado, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut serta instansi terkait yang didukung penuh oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey segera membuahkan hasil.

Pasalnya pada esok Rabu (23/9/2020) akan dibuka perdana penerbangan langsung dari Kota Manado menuju Negara Jepang.

Pada penerbangan langsung kali ini beberapa komoditas perikanan asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pun, akan diterbangkan ke Jepang.

Menurut Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Manado M. Hatta Arisandi.

Penerbangan langsung ini adalah hasil kerjasama dan koordinasi yang baik antara BKIPM Manado, Bea Cukai Manado, Dinas Kelautan Perikanan Sulut, Garuda Indonesia, Angkasa Pura I Bandara Samratulangi Manado, serta instansi terkait lainnya.

Jadi kita jalan sama-sama dan saling berkoordinasi guna menghadirkan penerbangan langsung ke Jepang.

"Kenapa jepang? karena dari data yang kami lihat, Jepang merupakan salah satu negara yang paling banyak membeli produk perikanan Sulut," ujar Hatta ketika ditemui Tribun Manado, Selasa (22/9/2020) di kantornya.

Dirinya menambahkan pada penerbangan perdana besok, ditargetkan sedikitnya 8 ton produk perikanan ikan akan dieskpor ke Jepang.

Hatta menambahkan, selama proses pembukaan jalur penerbangan langsung ke Jepang.

Pihak Bea Cukai Manado, BKIPM Manado bersama instansi terkait lainnya terus berkoordinasi terkait hal-hal yang perlu dilengkapi, agar penerbangan ini bisa diwujudkan.

"Persiapannya sudah sejak Maret 2020, tapi sedikit terganggu karena adanya Pandemi Virus Corona," aku dia.

Bahkan kedua instansi ini sudah menggelar berbagai rakor dengan instansi terkait dan beberapa unit pengelolaan ikan (UPI).

Hal ini agar mereka tahu apa saja kendala yang dihadapi para penguasaha ikan ini.

"Setelah kita tahu masalah yang dihadapi oleh UPI di Sulut, kita lalu memangkas administrasi dan mempercepat layanan, baik untuk pernerbitan Health Certificate, PEB dan NPE, Jadi kita permudah semua UPI di Sulut," tegasnya.

Hatta menegaskan dibukanya penerbangan langsung ke Jepang adalah sesuatu yang menguntungkan bagi pengusaha perikanan di Sulut.

Karena dengan dibukanya penerbangan langsung dari Manado ke Jepang, maka otomatis biaya pengiriman juga akan bisa ditekan.

"Karena sudah tak perlu transit ke Jakarta lagi, dan biayanya sangatlah murah dan waktunya lebih cepat, karena hanya lima sampai enam jam sudah sampai di Jepang," aku dia.

Ia membeberkan produk tuna dari Sulut itu agak sulit bersaing, karena waktunya sangat lama jika harus lewat dari Jakarta.

"Dengan adanya penerbangan langsung ini, maka waktunya bisa lebih cepat dan mutu bisa lebih terjaga dan harganya akan kian bagus," tegasnya.

Bukan hanya itu, beberapa produk seperti lobster, kepiting, teripang, ikan nila, juga bisa dipasarkan melalui penerbangan ini.

Hatta pun mengapresiasi kerjasama yang baik antara BKIPM Manado, Bea Cukai, Dinas Kelautan Perikanan Sulut serta intansi lainnya.

"Memang harus seperti itu, kita punya satu visi yang sama yakni mengembangkan potensi kelautan perikanan Sulut. Maka kita harus totalitas dan koordinasi agar pelaku usaha pun terbantukan," tegasnya. ( Tribunmanado/Nielton Durado)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved