Kasus Mutilasi Manajer HRD
Ternyata Sebelum Mutilasi, Pelaku Sempat Bermalam dengan Jasad Manajer HRD karena Kebingungan
Seperti yang diketahui kasus pembunuhan sadis terhadap manajer HRD masih menjadi sorotan publik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui kasus pembunuhan sadis terhadap manajer HRD masih menjadi sorotan publik.
Terkait hal tersebut kini mulai terkuak aksi yang mereka lakukan.
Ternyata kedua pelaku sempat tidur dengan jenasah karena bingung cara sembunyikan jasadnya.
• JAWABAN SOAL TVRI SD Kelas 1-3 Senin 21 September 2020, Program Belajar dari Rumah
• Sudah 4 Kali Dentuman Terdengar di Jakarta, Tak Hanya Tadi Malam Warga Juga Mendengarnya Pagi Ini
• Tanggapan Gading Marten Atas Penyesalan Gisel Bercerai, Ayah Gempi: Ini Keputusan Sudah Diambil
Kepolisian telah melakukan rekontruksi rentetan aksi mutilasi yang dilakukan Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26).
Salah satu momen yang terungkap adalah kedua pelaku sempat tidur dengan potongan tubuh korbannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kedua pelaku diketahui mencicil untuk membawa potongan tubuh korbannya yang telah dimutilasi dari apartemen Mansion menuju apartemen Kalibata.
Menurut Yusri, sebagian potongan tubuh korban telah dibawa terlebih dahulu dengan koper ke apartemen Kalibata pada 12 September 2020.
Selanjutnya, kedua pelaku kembali lagi menuju apartemen Mansion.
Namun, karena kelelahan, pelaku memilih untuk tidur dengan bagian potongan tubuh korbannya.
Keduanya memilih untuk melancarkan aksinya itu pada keesokan harinya lagi.
"Tanggal 13 baru dibawa yang (potongan tubuh, Red) atas lagi. Bahkan sempat menginap di situ satu malam bersama-sama dengan jenazahnya. Alasannya kecapean, ketiduran," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (20/9/2020).
Yusri mengatakan keduanya menggunakan jasa taksi online selama proses dua kali pengiriman potongan tubuh korban dari Apartemen Mansion menuju apartemen Kalibata.
"Tanggal 12 dia sewa taksi online bawa ke sana, tanggal 13 dia gotong lagi. Bahkan tanggal 14-15-16 dilakukan pembersihan. Dia beli sendiri cat, dia beli sendiri seprai. Dia cuci sampai tanggal 16 itu," jelasnya.
Atas dasar itu, ia mengatakan pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap kedua pelaku.
Namun, pemeriksaan itu tak akan mempengaruhi pasal yang diterapkan penyidik kepada kedua pelaku.