Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Mutilasi Manajer HRD

Ternyata Sebelum Mutilasi Manajer HRD Kedua Pelaku 5 Hari Tidur dengan Jasad karena Kebingungan

Seperti yang diketahui kasus pembunuhan sadis terhadap manajer HRD masih menjadi sorotan publik.

Editor: Glendi Manengal
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. 

Setelah itu, tersangka DAF keluar dari kamar mandi dan menghantamkan batu bata yang sudah disiapkan ke kepala korban sebanyak 3 kali.

Lalu menusuk tubuh korban dengan pisau 7 kali hingga korban meninggal dunia," kata Nana.

Kemudian setelah korban dipastikan meninggal dunia, Laeli Atik dan Fajri meletakkan jasad HRD Rinaldi di kamar mandi dekat kamar.

Hal itu dilakukan karena kedua tersangka ini kebingungan cara menyembunyikan jenazah.

Alhasil, kedua tersangka pun harus rela tidur berdampingan dengan jenazah HRD Rinaldi.

"Mulai dari tanggal 9, 10, dan 11 September 2020, jenazah korban dibiarkan di kamar mandi yang ada di apartemen ini," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Selama 3 hari disembunyikan di kamar mandi, tersangka mencari tahu secara otodidak cara mutilasi jenazah manusia lewat media sosial.

"Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi.

Karena pelaku ini kebingunan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," ungkap Calvijn.

Lantas, Fajri pun membeli golok dan gergaji untuk melancarkan aksi untuk mutilasi korban.

Hingga kemudian, di tanggal 12 dan 13 September, Laeli Atik dan Fajri mutilasi korban HRD Rinaldi menjadi 11 bagian.

"Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari itu pelaku melakukan mutilasi," tambahnya.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban dibungkus dengan plastik kresek, lalu dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel, kemudian dibawa ke Apartemen Kalibata City.

"Pengiriman bagian tubuh korban ke salah satu Apartemen di Kalibata ini dilakukan dua kali," kata Yusri Yunus.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved