Berita Regional
Teka-teki Kematian Briptu Andry Budi Wibowo Terungkap, Ternyata Korban Tabrak Lari, Pelaku Oknum TNI
Kombes pol Yusri Yunus mengatakan korban yang sempat diduga merupakan korban pembacokan itu ternyata korban tabrak lari.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sempat menjadi teka-teki, kematian personel polisi bernama Briptu Andry Budi Wibowo akhirnya mulai terungkap.
Briptu Andry Budi Wibowo ditemukan tewas dengan bersimbah darah di Pondok Rangon, Jakarta Timur pada Kamis (16/9/2020) pagi.
Saat ini kasus kematian anggota polisi ini mulai menemukan titik terang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus mengatakan korban yang sempat diduga merupakan korban pembacokan itu ternyata korban tabrak lari.
Identitas pelaku juga telah dikantongi polisi.
Pelaku tabrak lari itu adalah oknum anggota TNI.
Menurut Yusri, pelaku telah diserahkan kepada Pomdam Jaya untuk diselidiki lebih lanjut.
"Dilakukan penyelidikan, diamankan seseorang memang anggota TNI, sekarang kita serahkan ke Pomdam Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Namun demikian, pihaknya enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi dan identitas oknum TNI yang menjadi pelaku tabrak lari itu.
Yang jelas, penyelidikan telah diserahkan kepada Pomdam Jaya.
"Pada saat itu, ditemukan plat nomor di TKP, diamankan setelah itu bersama-sama dengan POM. Diamankannya kemarin," pungkasnya. (*)
• BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 19 September 2020: Waspada Hujan & Angin Kencang di 6 Wilayah
• Pesta Pernikahan Berujung Duka, Tuan Rumah Tewas Ditikam Tamu Undangan, Begini Kronologinya
Briptu Andry Budi Wibowo saat Ditemukan dalam Kondisi Tewas di Jalan

Dikakabrkan korban ditemukan sudah tak bernyawa di jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, pada Kamis (16/9/2020) pagi.
Anggota Provos Polda Metro Jaya tersebut ditemukan sudah bersimbah darah dengan sejumlah luka di tubuhnya oleh warga yang melintas sekira pukul 05.00 WIB.
Adik Ipar Andry, Mega Putri Maharani (21), menjelaskan almarhum terakhir terlihat saat meninggalkan rumah sekira pukul 03.00 WIB atau dua jam sebelum ditemukan tewas.
"Pas keluar saya enggak lihat, mamah yang lihat. Perginya pakai baju apa saya juga enggak tahu. Waktu itu pergi naik motor," kata Mega di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya Andry.
Hingga pukul 13.00 WIB pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati.
Termasuk apakah Andry benar tewas karena jadi korban penganiayaan mengingat motornya ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi jasadnya tergeletak di jalan.
Namun, sebelum kejadian pihak keluarga sempat merasa janggal dengan keberadaan satu mobil yang terparkir di samping rumahnya.
"Mobil Grand Max warna silver. Parkir persis di samping rumah, di tempat agen gas. Parkir dari sekira pukul 02.00 WIB. Orangnya ada, ada dua orang dalam mobil," ujarnya.
Mega menuturkan mobil tersebut terparkir di samping rumahnya hingga pukul 08.00 WIB atau sebelum keluarga dapat kabar duka pukul 05.30 WIB.
Sebelum mobil yang dinaiki kedua orang itu pergi, Mega sempat menanyakan alasan keperluan mereka sampai harus berjam-jam memarkir mobil.
"Mereka bilangnya mau ambil parsel di agen gas. Tapi enggak tahu dari mana, bilangnya cuman begitu doang," tuturnya.
Terpisah, Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, peristiwa tewasnya Briptu Andri diketahui sekira pukul 05.00 WIB oleh warga yang melintas di lokasi.
Pada saat ditemukan, korban tergeletak di pinggir jalan dengan bersimbah darah sehingga warga menduga Briptu Andri merupakan korban begal.
Namun, hal itu belum dapat dipastikan aparat berwajib.
"Tapi belum bisa disimpulkan penyebab kejadiannya. Masih dilakukan olah TKP dan kumpulkan saksi-saksi," kata Steven, Kamis (16/9).
Steven sendiri membenarkan adanya luka pada tubuh korban yang ditemukan bersimbah darah.
Untuk itu pihaknya masih menunggu pemeriksaan tim forensik terkait penyebab kematian ABW.
Steven tidak merinci apakah ada barang berharga milik korban yang hilang pada saat ditemukan.
Hingga Kamis siang ini aparat kepolisian masih berusaha mengumpulkan saksi-saksi dan melakukan olah TKP.
"Kita masih menunggu hasil olah TKP dan hasil visum untuk memastikan kronologis dan sebab kematian korban," ujarnya.
Kesaksian warga
Wandi (35), warga setempat yang menyaksikan proses evakuasi jasad mengatakan luka paling jelas tampak pada bagian punggung korban.
"Karena pas ditemukan jasadnya dalam posisi tengkurap, jadi bagian punggung paling jelas. Apalagi baju korban naik ke atas, jadi kelihatan punggungnya" kata Wandi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2020).
Namun, dia mengaku tak bisa memastikan di bagian tubuh mana saja terdapat luka, alasannya saat jasad dievakuasi warga diminta menjauh dari lokasi kejadian.
Dugaan warga ABW mengalami lebih dari satu luka penganiayaan karena banyaknya darah di lokasi.
"Jadi pas ditemukan itu awalnya dikira korban kecelakaan lalu lintas, karena posisi badannya seperti orang terseret. Tapi lukanya banyak, mungkin dibunuh," ujarnya.
Wandi menuturkan jasad ABW dievakuasi sekira pukul 07.30 WIB ke RS Polri Kramat Jati oleh personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur untuk keperluan visum.
Usai jenazah dibawa jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur dan Ditkrimum Polda Metro Jaya datang melakukan olah TKP mencari ketenangan saksi.
"Karena darahnya banyak langsung di lokasi langsung ditutupin pakai serbuk kayu. Polisi yang datang banyak, 20 lebih lah. Mereka keliling di sekitar lokasi," tuturnya. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Misteri Briptu Andry Tewas Bersimbah Darah Terungkap, Ternyata Korban Tabrak Lari Oknum TNI, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/09/18/misteri-briptu-andry-tewas-bersimbah-darah-terungkap-ternyata-korban-tabrak-lari-oknum-tni