Sekda DKI Jakarta Meninggal
Anies Baswedan Ungkap Gelagat Tak Biasa dari Mendiang Sekda DKI Jakarta Saefullah Sebelum Meninggal
Gubernur Anies ungkap kepribadian Saefullah setelah sakit akibat covid-19. Ada hal yang disembuyikan atau sikap tertutup dari Alm. Sekda DKI Jakarta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan pengalaman hingga waktu-waktu terakhir dirinya
bersama Sekretaris Daerah ( Sekda ) DKI Jakarta, Saefullah sebelum meninggal dunia.
Sikap tak biasa dari Saefullah sebelum berpulang diungkap Anies Baswedan.
Ada hal yang disembunyikan almarhum Sarfullah saat jatuh sakit.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia akibat Virus corona atau Covid-19 pada Rabu (16/9/2020) siang,
Saefullah selalu mendampingi Anies Baswedan selama berkegiatan di Balai Kota DKI Jakarta.
Termasuk soal perencanaan dan eksekusi yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
“Pak Sekda ini ada dalam perencanaan dan eksekusi semua urusan Covid-19 di Pemprov DKI.
"Menyiapkan semua jajaran, menggalang sumber daya, dan memastikan terlaksana sesuai rencana,” kata Anies
saat dikutip dari akun media sosial Instagram miliknya @aniesbaswedan pada Rabu (16/9/2020).
Anies mengatakan, selama menjadi Sekda, Saefullah tidak pernah absen dari pekerjaannya.
Dia selalu setia mendampingi Anies dalam kegiatan rapat di Balai Kota dan DPRD DKI.
Namun saat rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta pada Senin (7/9/2020) lalu, Saefullah mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp kepada Anies.
Di tengah rapat, Saefullah izin pamit untuk berobat ke dokter karena merasa tidak enak badan.
“Sepanjang bekerja bersama, ia belum pernah pamit pulang karena sakit.
"Senin 7 September 2020, untuk pertama kalinya beliau pamit pulang karena tidak enak badan.
Di tengah-tengah rapat paripurna DPRD ia pulang,” imbuh Anies.
Selama isolasi mandiri, Anies dan Saefullah terus berkomunikasi.
Selama berkomunikasi, Saefullah cenderung tertutup, padahal selama rehat kondisinya terus memburuk.
“Ia tidak pernah mengeluh. Dalam komunikasi, ia tidak pernah memberikan kesan kondisi menurun.
"Tapi dari laporan pantauan tim Dinas Kesehatan, kondisinya menurun dan perlu penanganan intensif,” ujar Anies.
“Saya terima pembaruan setiap hari. Bahkan saat akan dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto ia masih selalu bernada positif,” tambah Anies.
Tepat pada hari Minggu (13/9/2020) pukul 01.00, Saefullah melapor akan dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
“Kira-kira bunyinya, ‘Pak Gub malam ini saya pindah ke RSPAD’. Beliau tetap tidak mau menceritakan bahwa kondisinya menurun. Benar- benar pribadi tangguh!,” kata Anies.
Melalui akun resminya itu, Anies juga menyampaikan bahwa Saefullah merupakan sosok pribadi saleh, pekerja keras dan murah hati.
Mereka berdua hampir setiap hari bertemu dan bekerja selalu penuh hati tapi suka becanda.
“Serius tapi tidak ada suasana tegang. Pribadi yang matang, penuh pengalaman, selalu tenang dalam setiap situasi dan selalu tuntas.
"Atas semua ide, rencana dan tugas yang dihadapkan, bila saya tanyakan dan diskusikan maka jawabnya selalu: bisa!,” ungkap Anies.
Anies kembali mengingat, bahwa Saefullah sering menemaninya berkegiatan hingga larut malam.
Kemudian besok harinya, mereka sudah kembali berkegiatan tanpa menunjukkan rasa lelah.
“Pak Sekda bisa subuh telah ikut serta dalam kegiatan subuhan bersama-sama.
Ini bukan soal stamina fisik, ini juga soal semangat yang luar biasa besar,” jelas Anies.
(WartaKota)
Tautan:
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Selama Isolasi Mandiri, Anies Sebut Saefullah Komunikasinya Cenderung Tertutup, https://wartakota.tribunnews.com/2020/09/16/selama-isolasi-mandiri-anies-sebut-saefullah-komunikasinya-cenderung-tertutup?page=all.