TNI AU Kirimkan Jet F-16 ke Perbatasan Timor Leste dan Australia, Ternyata Ini Penyebabnya
TNI AU mengirim dua pesawat F-16 miliknye ke wilayah perbatasan Timor Timur dan Australia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini TNI AU mengirim dua pesawat F-16 miliknye ke wilayah perbatasan Timor Timur dan Australia.
Menurut Kompas Senin, Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Bambang Juniar menyebut patroli itu sudah digelar sejak Senin (14/9).
Dalam patroli itu, TNI AU mengirim dua pesawat F-16 miliknye ke wilayah perbatasan Timor Timur dan Australia.
Perlu diketahui F-16 merupakan pesawat tercanggih yang kini dimiliki oleh TNI AU.
Sementara itu, patroli tersebut direncanakan akan digelar selama 4 hari, hingga Kamis (17/9) mendatang, ungkap Bambang melalui Kompas (15/9).
Lantas apa yang terjadi, sampai TNI menggelar patroli ke wilayah tersebut selama 4 hari menggunakan pesawat canggih?
Menurut Antara News, Bambang mengatakan, kedatangan dua pesawat tempur milik TNI tersebut untuk mendeteksi pelanggaran udara yang dilakukan pesawat asing.
Termasuk tindakan ilegal yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab di wilayah perairan NTT yang berbatasan dengan dua negara.
Namun, Bambang menyebut selama proses operasi itu, hingga Selasa (15/9) dia belum menemukan adanya pelanggaran atau tindakan yang ilegal yang melanggar kedaulatan NKRI.
Bila ditemukan dia akan melakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Lokasi yang digunakan dalam operasi tersebut, dari bagian selatan perbatasan Indonesia Autralia dan juga perbatasan Indonesia-Timor Leste, di bagian Timur.
Selain dua jet tempur Bambang juga membawa satu helikopter.
Bambang mengatakan, jet tempur Skuadron 3 Lanud Iswahjudin Madiun ini akan melakukan penindakan jika menemukan pelanggaran udara.
"Dua pesawat tepur tersebut akan melakukan penindakan selama operasi, menemukan adanya pelanggaran oleh pihak asing," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa operasi itu merupakan bagian operasi lanjutan dari rencana operasi perbatasan dari Koops AU 3 di Biak, Papua.