Timor Leste
Petaka, Mantan Presiden Xanana Gusmao Sebut Seluruh Rakyat Timor Leste Akan Mati 10 Tahun Lagi
Ternyata ini alasan dari pernyataan Xanana Gusmao tentang nasib rakyat di negara bekas provinsi ke-27 NKRI itu.
Bencana alam itu sendiri mengakibatkan kerugian mencapai 50 juta dolar.
Presentasi yang ditontonkan dalam seminar meliputi rencana program, priorotas, prestasi sosio-ekonomi dan dampak covid-19,
prestasi politik keuangan dan proposal tentang rancangan anggaran negara tahun 2021.
Kepala pemerintah menekankan bahwa jajaran pemerintah dan warga masyarakat harus lebih dewasa menghadapi
dan memikirkan solusi dari keadaan yang dihadapi sekarang.
Khususnya untuk pencegahan pandemi covid-19.
Tak dapat dihindarkan, debat pun menutup seminar dengan pembahasan seputar prioritas nasional dan maksimum dari proposal anggaran negara tahun 2021.
Mengenai hal itu, Kay Rala Xanana Gusmao percaya bahwa Timor Leste memiliki uang di bank New York, AS.
Lebih jauh, Xanana juga sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos dengan suara mayoritas di Parlemen Nasional.
Namun menurutnya, meski dana perminyakan masih ada, 10 tahun lagi smua orang akan mati jika pemerintahan yang sekarang tetap memimpin dalam 10 Tahun lagi.

Sebagaimana dilansir The Oekui Post, Xanana menegaskan:
"Untuk membayar hotel karantina, bayar catering juga tidak tahu kelola uang, tetapi tutup mata untuk proyek emergensi."
"Ini artinya selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah ke mana, kalau mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan."
Sementara itu diketahui, sudah hampir tahun lebih pemerintahan yang dipimpin perdana menteri Rauk Matan Ruak tidak mengeluarkan anggaran negara hingga saat ini.
Sejak lepas dari Indonesia dan menjadi sebuah negara merdeka, hingga saat ini, Timor Leste sama sekali belum menunjukkan perekembangan ekonomi yang memuaskan.