Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Pengamat Kesehatan: Tekan Penularan Covid-19 dengan Tetap Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan 3M

Pengamat Kesehatan Sulut Manoppo menyebut konsistensi dalam menerapkan Protokol Kesehatan jadi kunci menekan angka penularan covid-19 di Sulut

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Dewangga Ardhiananta
Istimewa
Pengamat Kesehatan Sulut dan Dosen Spesialis Epidemiologi dari UNIMA Jonesius Manoppo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Kesehatan Sulut Jonesius Manoppo menyebut konsistensi dalam menerapkan Protokol Kesehatan jadi kunci menekan angka penularan covid-19 di Sulut.

Apapun kebijakan yang diambil jika 3M ini tidak konsisten di masyarakat maka penularan Covid akan semakin luas.

Pada awal pandemi banyak orang berpikir kalau keadaan ini akan cepat berlalu, tapi kenyataannya tidak.

Di awal pemerintah lebih memilih untuk jalan bersama antara kesehatan dan ekonomi.

Pemerintah sudah melakukan upaya maksimal untuk membatasi pergerakan, menyediakan fasilitas untuk kebersihan bahkan fasilitas kesehatan.

17 ASN Bolsel Negatif Usai Dilakukan Swab Test, Kepala Dinkes Harap Kooperatif

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

Bahkan pemerintah sudah mengubah alokasi anggaran sampai pada penanggulangan dampak sosial.

Masyarakat berharap ini akan segera berlalu, tapi kenyataannya tidak demikian, usaha pemerintah hanya mampu menekan laju penyebaran sampai vaksin ditemukan atau lebih dari separuh masyarakat sudah menjadi kebal dengan virus ini secara alamiah.

Kendati beberapa waktu terakhir penambahan jumlah orang yang terkonfirmasi positif itu semakin kecil.

Kalaupun ada lonjakan tidak sebesar pada Juni dan Juli lalu.

"Dengan masih diberlakukannya pembatasan di tempat-tempat umum dan pengawasan yang ketat terhadap protokol kesehatan baik di kantor, pasar pusat perbelanjaan berarti pemerintah masih peduli dengan pengendalian covid-19," papar Dosen Epidemiologi dari UNIMA ini.

Dikatakannya, dengan usaha pemeriksaan swab yang masif, juga pelacakan serta edukasi kepada masyarakat yang tidak henti-hentinya menandakan negara dalam hal ini pemerintah masih hadir.

Namun, di satu sisi banyak masyarakat sudah bosan dengan keadaan ini, mereka berpikir apabila pemerintah lebih tegas maka ini akan berlalu dan keadaan normal seperti sediakala bisa berlaku.

Kenyataannya tidak demikian negara-negara yang pernah melakukan lockdown seperti India, Malaysia sampai saat ini masih tetap bertambah kasusnya.

Pemkot Kotamobagu Siap Lelang Kendaraan Secara Online, Termasuk Pengumuman hingga Pembayaran

Dan negara-negara yang sudah dinyatakan bebas, tetap menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).

"Jadi semua usaha yang dilakukan pemerintah termasuk tenaga kesehatan didalamnya akan menjadi sia-sia apabila tidak ditopang oleh kesadaran masyarakat," jelas Manoppo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved