Prof Safwan Idris
Ingat Prof Safwan Idris? Rektor IAIN Ar-Raniry Tewas Ditembak 20 Tahun Lalu, Pelaku Belum Terungkap
Saat tiba di ruang tamu, Ny Alawiyah melihat suaminya sudah tergeletak di lantai dengan posisi telungkup
Peluru menembus bagian rahang kiri bawah hingga belakang.
Prof Safwan ditembak oleh pelaku dengan posisi jarak yang cukup dekat.
Dalam catatan Litbang Serambi Indonesia, Prof Safwan dirawat setengah jam di RSUD Zainoel Abidin sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Pukul 06.45 WIB pagi itu menjadi pagi beradarah di Jalan Alkindi, Kopelma Darussalam.
Sang Profesor yang dikenal sebagai ulama dan tokoh intelektual Aceh tersebut pergi untuk selamanya.
Tragedi tersebut menjadi sejarah kelam bagi Bangsa Aceh.
Bisa disebut, penembakan Prof Safwan Idris awal mula dari kejadian penembakan atau penculikan para tokoh Aceh saat konflik bersenjata.
Sembilan bulan setelah berpulangnya Prof Safwan Idris, tepatnya pada Kamis 10 Mei 2001 giliran tokoh Aceh lainnya, HT Djohan menghadap Sang Ilahi, seletah timah panas mengenai tubuhnya.
Belum lagi hilang duka akibat meninggalnya HT Djohan, tiba-tiba pada Kamis 6 September 2001, Rektor Unsyiah, Prof DR Dayan Dawood meregang nyawa, juga akibat penembakan.
20 tahun sudah, pelaku penembakan Prof Sawan masih belum terungkap.
Hingga kini, Kepolisian belum bisa membekuk pelaku, yang mungkin sekarang masih berseliweran di luar sana.
Pihak KontraS Aceh juga pernah melakukan napak tilas tragedi meninggalnya Prof Safwan Idris yang ditembak sadis oleh pelaku.
Namun hingga saat ini, misteri Prof Safwan belum juga menemui titik terang.
Prof Safwan Idris adalah rektor ketujuh yang memimpin IAIN Ar-Raniry (kini sudah berubah status menjadi UIN Ar Raniry).
Sebelum dipilih menjadi rektor, almarhum sempat menduduki jabatan penting di kampus tersebut, termasuk dekan fakultas tarbiyah.