Berita Bolsel
Abrasi Ancam Pantai Bakida, Warga Sebut Sekcam Helumo Perintahkan Ambil Pasir di Pantai
Abrasi pantai menghantui Desa Bakida, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolsel. Pasalnya, warga di desa tersebut mengambil pasir lalu memperjualbelikannya
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Abrasi pantai menghantui Desa Bakida, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolsel.
Pasalnya, warga di desa tersebut mengambil pasir lalu memperjualbelikannya secara secara ilegal.
Kegiatan tersebut sudah berlangsung hampir 2 bulan lamanya.
Menurut salah satu warga berinisial A (45), semenjak hilangnya Kepala Desa Bakida yang terseret banjir, rarga terus melakukan pengambilan pasir sesuka hati.
• Wali Kota GSVL Merasa Surprise Kehadiran Indra Bekti, Nyatakan Siap Membantu YKAKI
• Laksanakan Operasi Yustisi, Polsek Langowan Dapati 22 Orang Tidak Menggunakan Masker
• Korem Pindah di Bolmong, Pemkab Sedia Lahan 30 Hektare, Danrem: Bak Gayung Bersambut
"Sudah sekitar 2 bulan. Semenjak Kades hilang semakin banyak warga yang ambil pasir disini," ucapnya.
Ia menambahkan, pasir tersebut diambil lalu dijual perkarung.
Satu karung dijual Rp 2.000, jika ambil di pantai.
Namun bila diantar ke rumah, maka dibeli dengan harga Rp 5.000.
"Kami sudah coba ingatkan untuk tidak mengambil pasir di pantai. Tapi mereka bilang diperintah oleh Sekcam Helumo," aku dia.
• ASN Bolsel yang Keluar Daerah Wajib Ikut Swab Test di Dinas Kesehatan
• GSVL Targetkan Pemkot Manado Tahun Depan SAKIP Dapat Predikat A
Hal yang sama diakui oleh warga berinisial C (33).
Ia pun membenarkan jika oknum Sekcam berinisial BUK yang mengizinkan warga mengambil pasir di Pantai.
"Saya pernah dengar langsung dari mulut Sekcam, bahwa ia mengatakan mengizinkan warga mengambil pasir," tegasnya.
Ia pun prihatin dengan sikap Sekcam Helumo yang seharusnya melarang aktivitas tersebut.
• JWS: Program Rp 200 Juta Per Desa CEP-Sehan, Bisa Dianggarkan untuk Honor Linmas Desa
• Princess Syahrini Kenakan Face Shiled Bertabur Kristal Seharga Rp 2,5 Juta, Warganet Berkomentar
"Harusnya dia (Sekcam) melarang, tapi kini malah mengizinkan," aku dia.
Pria 1 orang anak ini berharap, apa yang dilakukan warga Bakida tidak berdampak pada mereka yang tinggal di tepi pantai.
