Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Mahfud MD Perintahkan BNPT, Densus 88, BIN & BAIS Selidiki Kasus Penikaman Terhadap Syekh Ali Jaber

Kepolisian, BNPT, Densus 88, BIN, hingga BAIS TNI sudah diminta untuk menyelidiki kasus penusukan pendakwah Syekh Ali Jaber.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD jenguk Syekh Ali Jaber 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkembangan kasus penusukan pendakwah Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung. 

Kepolisian, BNPT, Densus 88, BIN, hingga BAIS TNI sudah diminta untuk menyelidiki kasus tersebut. 

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD meminta untuk menyelidiki tuntas kasus penusukan pendakwah Syekh Ali Jaber.

Mahfud meminta seluruh aparat tersebut untukmenyelidiki latar belakang tersangka penusukan hingga kemungkinan jaringan yang ada di belakang tersangka tersebut.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam video yang diunggah lewat akun Instagram resminya, @mohmahfudmd, Senin (14/9).

Terkait adanya spekulasi di masyarakat yang mengatakan tersangka pelaku penusukan menderita sakit jiwa, Mahfud menegaskan, ia belum percaya dengan hal itu sebelum proses penyelidikan selesai.

"Kita akan tahu dia sakit jiwa betulan atau tidak setelah diselediki. Kan ada tetangganya, ada jejak digitalnya. Kalau orang sakit jiwa jejak digitalnya kayak apa, kelurganya melihatnya kayak apa, tetangganya melihat kayak apa, teman-temannya melihatnya kayak apa. Baru kita dapat menyimpulkan dia sakit jiwa," kata Mahfud.

Selain itu ia juga memerintahkan seluruh aparat yang disebutkannya untuk melakukan pemetaan, pemantauan, dan memberikan perlindungan penuh kepada pendakwah khususnya para ulama.

Menurut Mahfud, apapun pandangan politik pendakwah tersebut, mereka harus diberikan perlindungan jika sedang berdakwah.

"Oleh sebab itu kepada semua aparat yang saya sebutkan tadi supaya dari sekarang terus melakukan pemetaan, pemantauan, dan perlindungan penuh kepada dai, terutama para ulama," kata Mahfud.

• Cara Mahfud MD Jawab Komentar Haters Soal Pertemuan dengan Haikal Hassan

Presiden Joko Widodo, kata Mahfud, juga sempat mengundang Syekh Ali Jaber buka puasa dan salat bersama.

"Jadi orang ini orang baik. Oleh sebab itu orang-orang sebaik ini, jangan sampai mengalami hal-hal seperti itu. Sehingga semua aparat saya instruskikan agar bekerja dengan sebaik-baiknya. Saya sendiri Insya Allah akan menengok beliau sore ini," kata Mahfud.

Gangguan Jiwa
Pelaku penusukan Syekh Ali Jaber berinisial AA disebut-sebut mengalami gangguan kejiwaan. Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono menyatakan, pihaknya masih mendalami terkait kabar tersebut.

"Masih didalami, masih didalami semua," kata Gatot ditemui usai rapat dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9).

Gatot meminta semua pihak bersabar dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Polda Lampung menduga pelaku penusukan Syekh Ali Jaber berinisial AA diduga mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut diketahui setelah pelaku dilakukan pemeriksaan intensif sejak Minggu (13/9) malam.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, dugaan kelainan jiwa itu ditunjukkan saat pelaku terus tidak fokus saat diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

"Di dalam memberikan keterangan ini kan, tersangka tidak fokus. Artinya diduga kelainan jiwa itu tidak bisa kita yang menyampaikan tapi pemeriksaan saksi ahli," kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9).

Pandra mengatakan, penyidik menggandeng dokter ahli kejiwaan yang berasal Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Hingga saat ini, pemeriksaan kejiwaan terus berlangsung.

"Masih tengah berlangsung. Jadi saat ini dan tadi malam pasca kejadian, tadi malam Satreskrim penyidik Polresta Bandar Lampung langsung berkoordinasi dengan dokter Tendri. Tendri ini adalah dokter yang berasal dari rumah sakit jiwa kurungan nyawa di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dugaan adanya kelainan jiwa yang dialami pelaku diperkuat dengan riwayat medis dari tersangka.

"Orangtuanya sempat mengobati anak ini ke rumah sakit. Iya ada rekam medis, tetapi kita kan tidak boleh mengatakan begitu ya. Ada observasi yang membutuhkan waktu 14 hari tetapi bukti bukti yang ada juga dikumpulkan," tukasnya.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng dokter berasal dari Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri. Hal itu demi memperkuat dugaan adanya kelainan jiwa dari pelaku.

Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, pihaknya mengamankan pisau berkepala kayu miliki tersangka kasus penikaman Syekh Ali Jaber.

"Ini yang perlu kita singkronkan antara niat dan kesempatan. Dia dalam keadaan sadar atau tidak, ini yang sedang kita singkronkan. Dari penyidikan ini kan dari SCI atau scientific crime investigation," katanya.

Kembali Berdakwah
Peristiwa penikaman yang menimpa pendakwah Syekh Ali Jaber oleh AA) saat mengisi acara Wisuda Tahfidz Perdana TPQ dan Rumah Tahfidz Falahudin, Bandar Lampung, ramai dibicarakan.

Kondisi terakhir Syekh Ali terkini pun sudah membaik. Adapun luka dari tusukan tersebut mengenai lengan kanannya.

"Ini sedang menuju ke Jakarta, sudah membaik alhamdulillah," kata Asisten Pribadi Syekh Ali Jaber, Abu Aras kepada Tribunnews, Senin (14/9).

Meski baru saja ditimpa tragedi, Syekh Ali Jaber dipastikan tetap melanjutkan tausiyah dan safari dakwah di kota-kota lainnya.

"Rencana ada kegiatan di Jember, Malang, dan di Indramayu, ada kegiatan sosial masyarakat di sana," kata Abu.

Namun, Abu tak menyebutkan kapan Syekh Ali akan nemulai di tiga kota tersebut. Abu justru mengatakan, keamanan akan diperketat, di antaranya kerja sama dengan panitia acara dan keamanan atau kepolisian.

"Dari panitia, akan ada pengamanan dan koordinasi di setiap titiknya," kata Abu.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Mahfud MD Perintahkan Kepolisian Usut Tuntas Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved