News
Pesantren Terbakar, Sekretaris BPD Desa dan Pelajar Tsanawiyah Tewas Tersengat Listrik
Pesantren terbakar di Cianjur. Dua orang tewas tersengat listrik. 3 lainnya laami luka bakar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebakakran terjadi menghanguskan Pondok Pesantren Inayatulfimriyah dan dua rumah
di Kampung Legokringgit, Desa Sukajaya, Kecamatan Tanggeung,
Kabupaten Cianjur, Minggu (13/9/2020), sekitar pukul 02.00 WIB.
Dikabarkan, sebanyak lima orang menjadi korban dalam kebakaran dan

Dari lima korban, dua warga tewas tersengat listrik dan tiga orang selamat.
Tiga warga yang berhasil dievakuasi adalah dua santri yang mendapat luka bakar, dan satu warga yang mengalami patah tulang.
Kepala Desa Sukajaya, Elan Heryadi, mengatakan dua korban tewas dalam kebakaran adalah Muis (25)
Sekretaris BPD Desa Sukajaya dan Rendy (15) pelajar kelas 3 Tsanawiyah.
"Korban meninggal kecelakaan pada saat mengambil air dari kolam.
"Tiba-tiba kabel listrik putus jatuh pada kolam sehingga terjadi sengatan listrik," ujar Elan melalui sambungan telepon.
Elan mengatakan, saat terjadi kebakaran warga dan santri sedang tidur. (Ferri Amiril Mukminin)
Pesantren di Al Hidayah Cianjur
Pondok pesantren Al Hidayah di Kampung Babakan Cisentul RT 03/11, Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, ludes terbakar.
Tak ada korban dalam peristiwa tersebut karena santri sedang berada di luar pondok.
H Syamsu (51) pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, mengatakan, api begitu cepat membesar dan langsung meluluhlantahkan bagian lantai atas pondok pesantren.
"Kejadian awal api dari mana tak diketahui, tiba-tiba api sudah ada di atas genting,
penyebabnya tak ada yang tahu," ujar H Syamsu yang diberitahu warga saat membetulkan saluran air di sawah.
Syamsu mengatakan warga sempat berteriak dan menjerit karena api begitu cepat membesar.

Teriakan dan jeritan warga langsung membuatnya kaget dan ia segera meninggalkan pekerjaannya di sawah.
"Mengenai korban tak ada yang hancur ruang kamar santri yang di bawahnya majelis ta'lim," ujarnya, Rabu (3/7/2019).
Ia mengatakan, dokumen diniyah termasuk rapor anak ikut terbakar.
Menurutnya para santri kebanyakan berkegiatan malam hari, sehingga saat terjadi kebakaran pukul 14.30 WIB pondok sedang kosong.
"Kebakaran dipadamkan secara manual dan gotong royong, Alhamdulillah api tidak merembet ke bangunan lain,
dua jam api baru bisa dipadamkan," katanya.
Ia mengatakan, kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Untuk sementara kegiatan Diniyah dan pesantren ditempatkan pada ruangan rumah yang berdempetan dengan bangunan pesantren.
Kepala Desa Ciwalen Asep Yuliarso, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, BAZNAS,
dan organisasi masyarakat Sundawani untuk penanganan bencana kebakaran yang menimpa sebuah pondok pesantren di wilayahnya.

"Sejak terjadi kebakaran warga sudah bergotong royong memadamkan api,
tindakan awal juga sudah dilakukan seperti memberikan bantuan pangan," katanya.
Ia mengatakan, untuk pembangunan fisiknya juga sudah berkoordinasi dengan BAZNAS
dan membuka sebesar-besarnya dermawan yang akan membantu membangun kembali pondok pesantren.(fam)
Tautan:
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Lima Orang Jadi Korban dalam Peristiwa Kebakaran Pesantren di Cianjur, Dua Tewas Tersengat Listrik,
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Pondok Pesantren Alhidayah Cianjur Ludes Terbakar, Warga Menjerit-jerit Melihat Api Membesar,