Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Penganiayaan

Tak Kunjung Paham Diajari Matematika, Ibu Ini Tega Cambuk Anaknya Berulang Kali, Kini Videonya Viral

Beredar sebuah video seorang anak dicambuk ibunya sendiri. Terkait hal tersebut dikarenakan anaknya tak kunjung paham diajari pelajaran matematika.

Editor: Glendi Manengal
FACEBOOK
Sebuah video yang menampilakn seorang ibu beberapa kali tampak mencambuki anaknya lantaran tak kunjung mengerti saat diajari matematika, viral di media sosial. 

Mencari tahu kronologi peristiwa tersebut, Kompas.com menghubungi Kapolres Malang AKBP Hendri Umar.

Saat dikonfirmasi, Hendri membenarkan bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap anak oleh ibunya di wilayah hukum Polres Malang.

"Benar di Turen, Malang. Info lebih jauh langsung ke Kasat Reskrim ya," ucap Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Tonton juga video viral lainnya:

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Dusun Madyorenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Malang, pada Selasa (1/9/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Andaru menyampaikan, kejadian tersebut bermula ketika sang anak berinisial RSK yang baru berusia 8 tahun mengerjakan tugas sekolah dibantu oleh ibunya, yang berinisial MA.

Meski telah diajari berulang kali, RSK tetap saja merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas Matematika dari sekolah tersebut.

Diduga geram dengan anaknya, sang ibu mencambuk kaki korban dengan menggunakan selang.

"MA ini merasa jengkel dan melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara memukul kaki sebelah kiri dengan menggunakan selang, lalu menggigit tangan sebelah kanan korban," jelas Andaru.

Andaru menambahkan, saat peristiwa terjadi, ayah korban yang sedang berada di rumah langsung menghampiri dan menenangkan sang istri.

Penganiayaan itu pun akhirnya berhenti.

Namun, dikarenakan lontaran kemarahan dari sang ibu yang menghasilkan keriuhan, warga sekitar sempat merekam kejadian itu hingga beredar di media sosial.

"Yang merekam itu tetangga sekitarnya," jelas Andaru.

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

Masih diperiksa

Andaru mengungkapkan, proses pemeriksaan masih berlanjut dan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang serta kepala desa.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved