Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Selai Nanas

Selai Nanas Lobong 'Bertahan' di Pendemi Covid 19

Pendemi Covid 19 tak bisa menghentikan ketenaran Selai Nenas desa Lobong, Kecamatan Passi Barat, Bolmong

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado/Arthur Rompis
Selai Nanas 

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Pendemi Covid-19 tak bisa menghentikan ketenaran Selai Nanas Desa Lobong, Kecamatan Passi Barat, Bolmong.

Pemasarannya kini melalui online.

"Diaplikasi Shopee selai nanas Lobong juga dijual," kata Camat Passi Barat Marief Mokodompit.

Tak hanya lewat online, kata Marief, penjualan selai nanas lobong lewat cara konvensional terus berjalan.

Selai tersebut sudah menjangkau seluruh Sulut.

Angka Kesembuhan Covid-19 di Sulut Semakin Tinggi Dikarenakan Hal Ini

KPU Boltim Umumkan Jadwal Pendaftaran Paslon, Simak Tanggal dan Waktu Pendaftaran!

"Salah satu supermarket di Manado selalu meminta selai tersebut karena laku," kata dia.

Dikatakan Marief, pihaknya terus melakukan bimbingan pemasaran kepada para petani nanas yang tersebar di 13 Desa. 

Menurut Marief, bertahannya selai lobong di tengah pendemi merupakan bukti sahih bagaimana sektor pertanian menjadi benteng terakhir melawan Covid 19. 

Nanas adalah Lobong. Lobong adalah nanas.

Begitulah, Desa Lobong di Kabupaten Bolmong, begitu identik dengan buah nanas.

Olly - Steven Deklarasi Cagub-Cawagub Sulut 2 September 2020 Bersama 6 Parpol

Polres Boltim Bersama TNI dan Satpol PP Gelar Patroli Disiplin Protokol Kesehatan

Sepanjang desa berjejer ratusan kios penjual nanas.

Kebun nanas seluas ratusan hektare tampak di kiri dan kanan desa yang berada dekat kotamobagu ini.

Bau selai menguar dari beberapa rumah. Dari nanas warga desa ini membangun kehidupan.

Sebagian besar penduduk desa ini adalah petani nanas. Beberapa petani juga menjual nanas.

Usaha kecil pengolahan selai mulai tumbuh.

Ajudan Presiden Soeharto, SBY dan Jokowi Melakukan Hal yang Sama Ini, Begini Potret Mereka

Isnawati seorang petani nanas menyatakan, ia bisa menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi dari hasil bertani nenas. Anak saya semuanya sarjana, dari hasil nanas," kata dia. 

Dia menyekolahkan anaknya karena tak mau si anak terbelakang.

Ia ingin anaknya punya pengetahuan tinggi. Ia membeber, lahannya sekali panen bisa menghasilkan 4.000 buah.

 Omzetnya seminggu Rp 4 juta. "Bahkan bisa lebih," kata dia.

Polres Boltim Bersama TNI dan Satpol PP Gelar Patroli Disiplin Protokol Kesehatan

Kasus Covid 19 Dunia Capai 25.3 Juta, Jumlah yang Sembuh 17,7 Juta Pasien

Ondo petani nanas lainnya mengatakan, bertani nenas membuatnya bisa hidup berkecukupan.

Ia punya rumah serta kendaraan.

"Anak saya sekolah di SMA swasta ternama Manado," kata dia.

Menurut Ondo, ia biasa menjual nanas hingga ke luar daerah. (art)

Obin Pakaya Siap Menangkan Pasangan Berkah di Pilkada Bolsel

Penemuan Mayat di Rumah Makan Masakan Padang, Begini Posisinya saat Ditemukan

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved