Meski Diperingatkan, Trump Ingin Kunjungi Keluarga Jacob Blake, Pria Kulit Hitam yang Ditembak
Dia meminta dengan hormat agar Presiden Donald Trump menunda kunjungan ke Kenosha, tempat Jacob Blake ditembak
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin berjumpa dengan keluarga Jacob Blake.
Hal ini diungkap Lara Trump pada Minggu (30/8/2020).
Trump ingin berjumpa dengan keluarga Jacob Blake ketika dia mengunjungi Kenosha untuk menyerukan agar kekerasan demonstrasi dihentikan, melansir The Sun.
Menantu sekaligus manajer kampanye senior, Lara Trump berbicara tentang bagaimana Presiden Trump akan melakukan perjalanan ke Kenosha, Wisconsin pada Selasa besok pasca kerusuhan yang terjadi selama sepekan akibat peristiwa penembakan pria kulit hitam Jacob Blake.
Meski begitu, rupanya rencana Trump tidak disetujui oleh Gubernur Wisconsin Tony Evers.
Menurutnya, dia meminta dengan hormat agar Presiden Donald Trump menunda kunjungan ke Kenosha, tempat Jacob Blake ditembak.
Sementara itu, saat ditanyai oleh pembawa acara Fox News, Chris Wallace, apakah presiden akan bertemu dengan keluarga Blake saat berada di Kenosha, Lara mengatakan dia telah menghubungi keluarganya.
"Yah, saya tahu dia sudah menghubungi keluarga Blake," kata Lara.
"Saya tidak tahu apakah mereka bisa bertemu. Dan saya tidak tahu pasti apakah itu ada dalam agenda."
Menurut Lara, jika ada kesempatan bagi Trump untuk bisa bertemu keluarga Blake, maka dia akan sangat senang.
Tapi Lara masih belum mendapatkan kepastian informasi.
Namun, menurut pengakuan pengacara keluarga Blake, Benjamin Crump pada acara Face the Nation dari CBS Minggu kemarin, Trump belum menghubungi keluarga Blake.
"Keluarga Blake belum dihubungi saat ini," kata Crump kepada Margaret Brennan.
Crump juga menambahkan bahwa keluarga itu "sangat menghormati seluruh kandidat pemimpin terpilih" dan ibu Jacob mendoakan seluruh kandidat pemimpin itu.
"Tapi mereka hanya fokus sekarang, Margaret, mencoba berdiri untuk putra mereka karena dia (Jacob Blake) mungkin tidak akan pernah bisa membela dirinya sendiri kecuali keajaiban terjadi," tambah Crump.
Jacob Blake yang berusia 29 tahun ditembak tujuh kali oleh polisi pada Minggu, (23/8/2020).
Pasca insiden itu, dilaporkan bahwa punggung bagian bawahnya lumpuh.
Polisi mengklaim bahwa Blake memiliki pisau ketika dia ditembak oleh polisi tetapi keluarga dan pengacaranya menyatakan bahwa dia tidak bersenjata dan tidak melakukan apa pun untuk memprovokasi insiden tersebut.
Paman Blake, Justin Blake, menelepon polisi dengan tuduhan menghina saat berbicara dengan CNN.
"Kami tidak akan mengizinkan mereka kembali seminggu kemudian dan berbicara soal senjata yang terlibat (dipakai Blake) setelah mereka melumpuhkan keponakan saya itu untuk sementara," katanya.
"Sebagai pamannya, itu merupakan suatu penghinaan," tambahnya.
Ayah Blake, yang juga bernama Jacob Blake, mengatakan polisi "menembak anak saya seperti anjing di jalan" ketika berbicara dengan Chicago Sun Times.
Meskipun ada kerusuhan, demonstrasi sebagian besar berlangsung damai di seluruh negeri.
Rusten Sheskey, yang diidentifikasi sebagai petugas yang menembak Blake, telah diberi cuti administratif.
Petugas Brittany Meronek dan Vincent Arena juga diberhentikan setelah insiden tersebut.
Adapun kunjungan Trump ke Kenosha dilakukan seminggu setelah kekerasan meletus di demonstrasi Kenosha, ketika pria bersenjata Kyle Rittenhouse menembaki kerumunan, menewaskan 2 orang dan melukai lainnya.
Joseph D. Rosenbaum (36) dan Anthony Huber (26) diidentifikasi sebagai orang yang tewas dalam insiden tersebut.
Rittenhouse sekarang menghadapi dakwaan pembunuhan meski pengacaranya mengklaim insiden itu untuk membela diri.
Demonstrasi Black Lives Matter terus berlanjut di sebagian besar negara bagian karena insiden meningkat Sabtu malam di Portland dan Washington DC.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Diperingatkan, Trump Tetap Ingin Bertemu Keluarga Jacob Blake Ketika Mengunjungi Kenosha"