Vaksin Corona Gratis untuk Peserta BPJS
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir menjabarkan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir menjabarkan soal rencana vaksinasi massal vaksin Covid-19 bagi semua warga Indonesia.
• ODSK Kunci 50 Persen Suara, Kairupan: Petahana Jangan Over Confidence
Erick yang juga merupakan Menteri BUMN itu mengatakan, vaksin Covid-19 nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat dalam dua tipe, yaitu gratis dan berbayar.
Untuk vaksin gratis, kata Erick, akan diberikan gratis kepada masyarakat yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Pemberian vaksin corona gratis itu akan dilakukan pada awal tahun 2021.
”Vaksin bantuan pemerintah ini pendanaan melalui budget APBN, pakai data BPJS Kesehatan. Nanti ada vaksin gratis massal awal tahun depan. Jadi yang terdaftar di BPJS Kesehatan akan mendapat vaksin gratis,” kata Erick dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI membahas penanganan Covid19 yang digelar di Gedung DPR RI, Kamis (27/8).
Adapun skema kedua yakni melalui vaksin mandiri, yakni kelompok masyarakat yang bukan peserta BPJS Kesehatan. Menurut Erick, mereka bisa melakukan vaksin sendiri dengan biaya pribadi.
”Kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu. Jadi memang yang terdata di BPJS kesehatan itu gratis tetapi dengan tingkat daya beli berapa itu harus mandiri,” katanya.
• Chord Gitar dan Lirik Lagu Tanya Hati - Pasto, Mainnya Mudah
Erick mengatakan, usulan vaksinasi mandiri ini dilatarbelakangi oleh kemampuan anggaran pemerintah yang terbatas. Namun, Erick belum merinci masyarakat berpenghasilan berapa yang terbilang mampu sehingga dapat melakukan vaksinasi mandiri.
"Kebutuhan APBN yang selama ini kita tahu juga defisit anggaran terus melebar dan kalau dilihat dari data-data ekonominya sendiri pemasukan kepada negara cukup rentan," lanjutnya.
Presiden Jokowi sendiri menargetkan vaksinasi virus corona bagi masyarakat Indonesia sudah dapat dilakukan pada Januari 2021. Terkait hal itu, pemerintah kini tengah menyiapkan serangkaian produksi vaksin, baik di dalam maupun luar negeri. Erick Thohir mengatakan, Presiden Jokowi segera akan menerbitkan Perpres untuk mempercepat produksi vaksin.
"Alhamdulillah kita dapatkan 2 kerja sama saat ini, meski prioritas juga vaksin merah putih jalan. Pak Presiden juga minggu ini akan keluarkan Perpres untuk percepatan ini," ujar Erick.
Dua kerja sama yang dimaksud Erick adalah pengadaan vaksin dari Sinovac, China, dan G24, Uni Emirat Arab. Jika kerja sama itu berjalan sesuai rencana, maka pada akhir tahun ini vaksin Covid-19 akan mulai disuntikkan kepada 15 juta orang.
Menurut Erick, dari kerja sama dengan China dan Uni Emirat Arab, dihasilkan vaksin sebanyak 30 juta pada akhir tahun 2020. Dengan jumlah tersebut, maka sebanyak 15 juta orang bisa mendapatkan vaksinasi, dengan asumsi setiap orang akan disuntik 2 kali. "Per orang butuh dua kali suntik, jadi 30 juta dosis untuk 15 juta orang, ini diberikan dalam jeda waktu 2 minggu," jelasnya.
Terkait kerja sama dengan China dan UEA itu, Erick juga sudah mengirim tim untuk memantau uji klinis fase III di UEA. "Kerja sama yang dilakukan Kimia Farma dengan G42 dari UEA, yang memang G42 ini sudah melakukan uji klinis sendiri di UEA dari 45 suku bangsa di sana. Kami putuskan ada tim ke UAE untuk jadi reviewer," kata Erick.
• Kontingen Kafilah MTQ Kotamobagu Berhasil Bawa Pulang Piala Juara Umum
Bahkan, Kepala BPOM Penny Lukito juga sudah ke UEA memantau langsung uji klinis III itu. Tujuannya untuk mengecek apakah sistem uji klinis ini bisa sinkron dengan di Indonesia. "Saya dapat laporan berjalan baik dan sepertinya BPOM kita bisa menerima uji klinis UAE," tutur dia.
Usia 59 Tahun