Bukti Cinta Suami yang Setia Rawat Istri yang Diamputasi 2 Kakinya, Anang Rela Tinggalkan Pekerjaan
Anang mengenang kembali, awal mula gejala muncul hingga kedua kaki istrinya diamputasi adalah sekitar setahun yang lalu
Anang mengenang kembali, awal mula gejala muncul hingga kedua kaki istrinya diamputasi adalah sekitar setahun yang lalu.
Siklus menstruasi Rhika ketika itu tak lancar.
Hal tersebut dialami oleh istrinya selama tiga bulan.
Dari bentuk fisik, terlihat adanya penggumpalan darah di bagian jari-jari kaki Rhika.
"Awal gejalanya itu menstruasi enggak lancar (tidak teratur), kemudian saya bawa periksa ke rumah sakit di Lamongan kata dokternya istri saya mengalami penyumbatan pembuluh darah," ujar Anang.
Sang istri sempat dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Di sana, dokter menyarankan kaki Rhika diamputasi untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
"Kaki kiri dulu, baru tiga bulan kemudian yang kanan. Terus diketahui, jika ada penyumbatan pembuluh darah itu di bagian perut, istri saya kena kanker ovarium," ujar dia.
Butuh biaya untuk pengobatan

Meski menghadapi cobaan, Anang berusaha kuat demi istri yang dicintainya.
Anang menuturkan dengan penghasilannya yang tak seberapa, dirinya harus mengupayakan biaya pengobatan yang tak ditanggung oleh BPJS.
Rhika pun masih terus rutin berobat tiap dua minggu sekali.
Sedangkan untuk biaya kebutuhan sehari-hari, Anang hanya bergantung dari hasil penjualan tembakau di rumah orangtuanya.
Anang tak berhenti berharap, penyakit istrinya bisa disembuhkan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Cinta Anang Rawat Istri yang Dua Kakinya Diamputasi, Tinggalkan Pekerjaan dan Jadi Penjual Tembakau"