Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TOP NEWS

POPULER: Desy Ratnasari Kini 'Hamil' Setelah Belasan Tahun Menjanda dan Pembunuhan Bos Ekspedisi

Sempat jarang tampil di layar kaya, Desy Ratna Sari kini tampaknya ia kembali ke dunia yang membesarkan namanya tersebut.

handover
Desy Ratnasari 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar tentang Belasan Tahun Menjanda, Kini Desy Ratnasari 'Hamil' Saat Usia yang Tak Lagi Muda menjadi berita populer di media ini.

Berita tentang suami siri dan bekas murid ayah ikut bunuh bos ekspedisi, bayaran disiapkan Rp 200 Juta juga menyedot perhatian pembaca seharian di media ini.

Berikut lebih lengkap tentang sosok dimaksud:

1. Masih Ingat Desy Ratnasari? Belasan Tahun Menjanda, Kini Ia 'Hamil' di Usia yang Tak Lagi Muda

Desy Ratnasari sudah belasan tahun menjanda. 

Kini ia harus terima kenyataan 'hamil' di usia yang tak lagi muda.

Sosok Desy Ratnasari sudah melekat di hati pecinta sinetron Indonesia. 

Calon Kepala Daerah Wajib Tes Usap Covid

Wajahnya kerap wara-wiri di TV pada tahun 2000an. 

Sempat jarang tampil di layar kaya, kini tampaknya ia kembali ke dunia yang membesarkan namanya tersebut.

Desy Ratnasari kembali terlibat syuting film lewat aktingnya di Buya Hamka (2020).

Fillm garapan sutradara Fajar Bustomi dan Falcon Pictures itu telah rampung dan menunggu jadwal tayang di bioskop.

Setelah Buya Hamka, Desy Ratnasari kembali lagi ke lokasi syuting film terbarunya.

Dikutip dari Kompas TV, Desy Ratnasari diajak Falcon Pictures bergabung dalam film Keluarga Slamet yang digarap sutradara Rako Prijanto.

Cerita film Keluarga Slamet diadaptasi dari film komedi laris Bollywood yang berjudul Badhaai Ho (2018).

Dalam film ini, Desy Ratnasari memainkan peran Marni, istri Slamet yang diperankan oleh Indro Warkop.

Mantan kekasih Irwan Mussry tersebut mengaku sangat senang bisa main film lagi.

Pemkab Bolmut Ikuti Penelitian dan Evaluasi Penugasan Personil Polri di Polda Sulut

"Setelah comeback di film Buya Hamka, saya senang bisa main film lagi di Keluarga Slamet," kata Desy Ratnasari, kemarin.

Desy Ratnasari bermain film Keluarga Slamet bersama bintang film dari 'generasi kolonial' seperti Indro Warkop dan Widyawati, hingga pemain film milenial seperti Abun Sungkar dan Aurora Ribero.

"Karakter Marni ini berbeda dengan peran-peran saya sebelumnya," kata Desy Ratnasari.

Dalam film itu, sosok Marni dikisahkan sebagai ibu rumah-tangga yang tinggal dengan mertuanya (dimainkan Widyawati).

"Tinggal sama mertua itu pasti ada percikan-percikan masalah meski sedikit. Nah, Pak Slamet selalu menyelamatkan konflik Marni dan mertua," jelas Desy Ratnasari.

Salah satu adegan yang menarik di film Keluarga Slamet adalah saat Marni dikisahkan sedang hamil di usia yang tidak lagi muda.

Terlebih saat periksa kandungan di rumah sakit, Marni ditemani Adi (dimainkan Onadio Leonardo).

Saat itu banyak yang menduga, Adi adalah suami Marni.

Padahal, Adi adalah anak sulung Marni dan Slamet.

Calon Wali Kota Bitung Maurits Mantiri Kembali Sekolah

"Saya berusaha untuk tidak tertawa saat syuting. Karena adegan itu harus serius. Sementara lawan main saya lucu semua dan saya sampai tertawa terpingkal-pingkal," kata Desy Ratnasari.

"Ini tantangan buat saya, menahan tertawa saat syuting," lanjutnya. 

2. Terungkap-Suami Siri dan Bekas Murid Ayah Ikut Bunuh Bos Ekspedisi, Bayaran Disiapkan Rp 200 Juta

NL diketahui otak atau dalang pembunuhan penembakan bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tersangka pembunuhan penembakan bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, berjumlah 12 orang.

Nur Luthfiah alias NL (34) merupakan karyawan korban pun, dia mengaku menyiapkan Rp 200 juta untuk membayar para pelaku yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan NL bekerja di perusahaan korban sejak 2012, di bagian administrasi keuangan.

"Motifnya ada dua. Pertama, NL sakit hati terhadap korban karena sering dimaki-maki dengan kata-kata tidak pantas, dan sering diajak bersetubuh oleh korban. Yang kedua tersangka NL merasa terancam karena diduga menggelapkan uang pajak perusahaan, dan korban mengancam akan melaporkannya ke Polisi," papar Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020).

Terungkap penembakan kasus bos Pelayaran di Kelapa Gading (ISTIMEWA)
Karena hal itulah, NL menceritakan semua keluh kesahnya ke suami sirinya tersangka Ruhiman alias R (42) alias MM.

"NL meminta suami sirinya membantunya untuk menghabisi atau membunuh korban. Dalam hal mencapai tujuan maksudnya, NL menyiapkan uang Rp 200 juta," kata Nana.

Dari sanalah, kata Nana, R suami siri NL bersama NL sendiri merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Sehingga R mengajak para pelaku lainnya, yang diketahui semuanya adalah bekas murid dari ayah NL yang merupakan guru atau orang yang disegani di Lampung," kata Nana.

Perencanaan kata Nana dilakukan oleh NL, R dan para pelaku lainnya yang terlibat, di 5 lokasi sebanyak 5 kali.

"Sehingga totalnya ada 12 orang pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan saya sebut sindikat pembunuhan berencana," kata Nana.

Untuk memuluskan aksinya, tanggal 4 Agustus 2020, NL mentransfer uang Rp 100  juta dari rekening BNI miliknya ke rekening BNI milik tersangka lainnya MR, atas sepengetahuan suami sirinya R.

"Tanggal 6 Agustus 2020 datang utusan tersangka R alias MM, suami siri NL kerumah tersangka NL di Cileungsi dan diberikan lagi uang Rp 100 Juta," kata Nana.

Lalu kata Nana pada tanggal 9 Agustus 2020 Tersangka NL, tersangka R alias MM, tersangka SY, tersangka R, tersangka AJ berkumpul di Hotel Ciputra, Cibubur, untuk menyusun rencana melakukan aksi pembunuhan terhadap Sugianto.

"Tersangka NL selalu terlibat aktif dalam penyusunan rencana tersebut, karena yang paling tahu situasi kantor korban," ujar Nana.

Pada perencanaan awal, kata Nana korban akan diajak keluar oleh tersangka R yang berpura-pura sebagai petugas pajak untuk dieksekusi 10 Agustus.

"Setelah masuk mobil korban akan dicekik menggunakan tali," kata Nana.

Namun pada saat dihubungi kata Nana, korban tidak mau bertemu dengan tersangka R yang mengaku sebagai petugas pajak.

"Kemudian direncanakan lagi untuk pembunuhan dengan cara menembak korban, dengan 
menggunakan senjata api jenis Pistol browning tipe BDA atau browning double action) 380 auto warna hitam coklat," katanya.

Pembunuhan dengan ditembak kata Nana, direncanakan dilakukan pada Kamis 13 Agustus 2020, oleh tersangka DM alias M sebagai eksekutor dan tersangka SY sebagai joki. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved