Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Satu Keluarga

Tokoh Desa Mengatakan, Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh Suka Bermasyarakat

sebanyak 4 orang jadi korban pembunuhan sadis di dalam rumah di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Editor: Rizali Posumah
Tribun Bali - Tribunnews.com
ilustrasi pembunuhan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu tokoh Desa Wuwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo mengakui bahwa sosok satu keluarga yang tewas dibunuh secara sadis di wilayahnya baik dalam hal bermasyarakat.

Ia mengatakan, Baik kepala keluarga, Suranto maupun istri dan kedua anaknya tidak menutup diri dari lingkungan sekitar.

"Pak Suranto sosialnya tinggi," kata Kades Duwet Suparno (63) kepada TribunSolo.com saat masih membantu pengungkapan kasus pembunuhan sadis di wilayahnya di kantor desa, Sabtu (22/8/2020) dini hari.

"Istrinya juga sama, aktif dalam kegiatan PKK," imbuhnya.

"Sama sekali tidak bermasalah dalam masyarakat," terangnya menekankan.

Ia pun terkejut dengan peristiwa nahas tersebut.

"Sangat prihatin sekali," aku dia.

Suparno pun membeberkan jumlah korban yang tewas di daerahnya itu.

"Jumlahnya 4, semuanya dari keluarganya," kata dia.

Mengenai 1 korban lain yang diduga rekan Suranto, ia pun membantahnya.

"Tidak benar, yang 1 orang itu tadi sempat ke balai desa sini," terangnya.

Daftar Nama Korban

Sebelumnya, sebanyak 4 orang jadi korban pembunuhan sadis di dalam rumah di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (22/8/2020) malam.

Dari informasi pantauan TribunSolo.com di lapangan Sabtu (22/8/2020), kondisi sekitar rumah masih dibatasi garis polisi sehingga warga sementara tak bisa lewat di jalanan dengan TKP.

Adapun satu keluarga yang ditemukan tak bernyawa dan meninggal secara sadis terdiri dari suami, istri dan dua anaknya yang masih bocah.

Kondisi mayat juga sudah mengenaskan, karena timbul bau busuk yang diperkirakan telah tewas selama 3 hari.

Bahkan darah dari korban di mana-mana yang membuat lantai memerah.

Mereka di antaranya Suranto (43)  yang merupakan Kepala Keluarga (KK), Sri Handayani (36) RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.

Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan masih melakukan penyelidikan sehingga belum diketahui motifnya.

"Masih diidentifikasi," katanya singkat ditemui di lokasi kejadian Jumat (21/8/2020) malam.

Kakak Kandung Pertama Lihat

Kakak kandung korban Maryono (53) yang menyaksikan pertama kalinya bahwa adiknya ternyata sudah beberapa hari tidak bernyawa di dalam rumah bersama istri dan dua anaknya.

Dikatakan, dirinya mendapat laporan dari tetangga sekitar rumah korban.

"Karena saya keluarga tetangga minta saya cek, jadi saya lihat, katanya ada bau dari rumah adik saya," papar dia.

Maryono menerangkan dari dalam luar pagar rumah, dia melihat jendela rumah korban terbuka dan kondisi listrik mati menjelang detik-detik penemuan mayat satu keluarga.

"Saya lihat dari jendela, ternyata kondisi sudah meninggal," terang dia.

Maryono bercerita tidak ada pendobrakan, hanya melihat dari jendela kemudian dilaporkan pada pihak berwajib.

Saat masuk mengecek keganjilan rumah yang kosong tanpa ada suara, Maryono begitu kaget saat menyaksikan di dalam rumah ternyata seisi keluarga sudah jadi mayat.

Sementara kondisi mayat berdekatan dengan disertai darah di mana-mana sehingga bau amis dan busuk.

"Saya sangat kaget melihat itu," aku dia masih tertegun.

Lebih lanjut dia menjelaskan, di dalam rumah tergeletak jasad Suranto sementara istri Handa dan ada dua anak.

"Saya lihat hanya empat jenazah," jelasnya.

Sementara, berkaitan dengan adanya kabar yang meninggal lima orang, Maryono mengaku hanya melihat empat orang yakni adiknya dan keluarganya.

"Kalau beberapa waktu lalu informasi memang ada yang menginap temannya," ujar dia.

"Namun, temanya tersebut di mana saya tidak tahu, ini gak ada, mobil adik saya yang biasa buat rental juga tidak ada," papar dia.

Namun, dia belum bisa menyimpulkan apa-apa sebab masih dalam penyelidikan kepolisian apakah perampokan atau pembunuhan murni.

"Waduh kalau soal teman adik saya yang sempat menginap di sini saya tidak tahu," tuturnya.

Namun, kabarnya korban terlihat terakhir pada Rabu (19/8/2020).

Selama ini korban usaha rental mobil dan diketahui memiliki hanya satu mobil yang menurut Maryono tidak diketahui keberadaannya. (*)

Marion Jola, Sosok Penyanyi yang Mengaku Kesepian Selama Pandemi Covid-19

Ramalan Zodiak Minggu 23 Agustus 2020: Gemini Temui Hambatan, Scorpio Bicarakan Hal Penting

Real Madrid Berharap Bayern Muenchen Kalahkan PSG di Liga Champions, Ini Alasannya

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh Sadis di Baki Sukoharjo, Tokoh Desa : Korban Sosialnya Tinggi.

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved