Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Masih Ingat Umar Patek, Pelaku Teror Bom Bali? Muncul saat HUT ke-75 RI, Hidupnya Berubah Drastis

Kabar Umar Patek, singgung waktu kebebasannya setelah mendapat remisi penahanan. Kemarin ikut serta acara 17 Agustus.

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan teroris Umar Patek, pelaku teror Bom Bali?

Mengutip Kompas.com, Umar Patek (49) alias Hisyam bin Alizein alias Abu Syekh adalah asisten koordinator lapangan saat peledakan Bom Bali 1 pada tahun 2002 lalu.

Nama Umar Patek terkenal di kalangan kelompok radikal.

Potret Umar Patek.
Potret Umar Patek. (via chtistianwarrior.blogspot.com)

Bahkan, pria kelahiran 1970 itu sempat menjadi buronan yang paling dicari di Amerika Serikat, Australia, dan Filipina.

Umar Patek ditangkap pada akhir Januari 2011 lalu di Pakistan.

Ia divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk kasis terorisme.

Bagaimana kabarnya sekarang?

Teroris Ali Kalora Kelompok MIT Bunuh Purn TNI di Poso, 150 Anak Buah KSAD Menuju Medan Tempur

Ratusan Anak Buah KSAD Jenderal Andika Perkasa Buruh Teroris Ali Kalora di Poso, MIT Bunuh Purn TNI

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora Kembali Bunuh Warga Poso, AP Sembunyi di Semak-semak

Kabar terbarunya, Umar Patek mendapatkan remisi pada Hari Kemerdekaan RI yang Ke-75.  

Dirinya juga ikut merayakan HUT kemerdekaan ke-75 RI. 

Pada kesempatan itu juga, Umar Patek menyinggung waktu kebebasannya setelah mendapat remisi penahanan.

Dikabarkan, di sepanjang tahun 2020 ini total pria berjanggut tersebut mendapat lima bulan remisi.

"Nggak tahu yang ke berapa, tahun ketiga dapat remisi, dapat empat bulan, sebelumnya dapat remisi khusus satu bulan saat idul fitri.

"Jadi tahun ini total dapat lima bulan," ujarnya, Senin, (17/8/2020).

Dia pun seakan tak peduli jumlah remisi yang didapat.

Namun, dia berharap dengan berkelakuan baik menjadi tolak ukur dirinya mendapat remisi kembali.

"Perkiraan bebas saya ga tahu. Harapannya setelah dapat remisi ini dapat remisi selanjutnya," terangnya.

Saat ditanya apakah siap kembali ke masyarakat, ia mengaku sudah siap.

Umar Patek, terpidana bom Bali
Umar Patek, terpidana bom Bali (SURYA.co.id)

Pria kelahiran Pemalang 54 tahun silam itu mengaku aktif mengikuti kegiatan di Lapas Klas I Surabaya.

Termasuk perlombaan pada HUT Kemerdekaan RI Ke-75.

"Kemarin ikut lomba tarik tambang voli dan sepak bola. Juara 2 semuanya," tandasnya. 

Perjalanan Teror Umar Patek

Indonesia pernah diguncang dengan beberapa bom bunuh diri dahsyat.

Salah satunya adalah bom Bali yang dampaknya cukup besar untuk Indonesia.

Ungkapan penyesalan salah satu pelaku bom bali pada Rabu (23/05/2018) dalam tayangan youtube Najwa Shihab.

Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah
Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah (KOMPAS.COM/A. FAIZAL)

Dia adalah Umar Patek, narapidana teroris Bom Bali I yang saat ini sedang menjalani hukuman 20 tahun penjara.

Dalam video berdurasi 15 menit itu, Umar mengungkapkan alasannya untuk bertaubat.

Ia mengungkapkan jika salah satu faktor pendukung terbesar Umar Patek untuk berubah adalah keluarga.

"Keluarga yang mengubah jalan hidup saya", ungkap mantan teroris pelaku bom bali itu.

Umar mengungkapkan jika keluarga adalah orang pertama yang merangkul dan tidak membenci Umar Patek.

Meski sempat menentang jalan pemikirannya, keluarganya tidak pernah membenci dosa-dosa yang pernah ia lakukan.

Selain keluarga, Umar juga mengaku jika ia mendapatkan dukungan dari pihak Aparat Keamanan Negara.

Seperti polisi, TNI dan petugas penjaga Lapas yang sudah bersikap seperti teman dan saudara kepada Umar.

Dengan cara-cara pendekatan seperti itulah yang akhirnya membuat Umar luluh dan memutuskan untuk kembali mengikuti upacara peringatan HUT RI pada tahun 2014.

Umar Patek (depan), terpidana teror bom Bali.
Umar Patek (depan), terpidana teror bom Bali. (tribunnews.com)

Usai mengikuti upacara, Umar menyampaikan keinginannya untuk menjadi petugas pengibar bendera.

Sampai akhirnya, pada tahun 2015,2016 dan 2017 Umar dipercaya untuk menjadi pengibar bendera selama tiga kali berturut-turut.

Ketika Najwa menyinggung soal aksi teror bom yang belakangan ini terjadi, Umar pun turut memberikan tanggapannya.

Umar bahkan mengutuk aksi teror bom yang belakangan ini terjadi sangatlah biadab dan tidak bisa diterima dalam ajaran agama Islam.

Apalagi aksi teror bom yang belakangan ini terjadi melibatkan anak-anak dan para wanita.

Umar juga menjelaskan perbedaan pemahaman antara pelaku teror bom saat ini dengan pemahamannya dulu.

"Karena anak-anak yang sekarang ini, yang melakukan aksi-aksi teror belakangan, saya perhatikan mereka memiliki pemahaman takfiri.

Yang mana pemahaman itu tidak ada pada kami sebelumnya.

Umar patek, terpidana bom Bali. 1
Umar patek, terpidana bom Bali. 1 (BBC.com Indonesia)

Pemahaman Takfiri ini pemahaman yang diusung oleh khawarij yang saat ini dibawa oleh ISIS.

Di mana mereka mengkafirkan atau memurtadkan siapapun yang tidak sepaham ataupun siapapun yang tidak mau masuk dalam kelompok mereka.

Ketika vonis kafir dijatuhkan itulah maka siapapun boleh dibunuh", kata Umar.

Ternyata, hal itu tidak sepaham dengan apa yang dianut oleh para teroris dulu.

Tak hanya ungkapan belasungkawa, dalam video wawancara via telepon itu Umar juga mengungkapkan permohonan maafnya kepada seluruh keluarga korban Bom Bali I. (*)

TAUTAN: https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/17/hut-kemerdekaan-ri-ke-75-terpidana-kasus-teror-bom-bali-umar-patek-kembali-dapat-remisi

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved