Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Punya Niat Jahat 1 Bulan Sebelumnya, Perawat Ini Dibunuh Pasiennya Saat Sedang Beri Obat Terapi

Saat memberikan dosis terapi, pasien menyerang Al-Mutairi dengan pisau, menyebabkan korban beberapa kali ditusuk hingga tewas di tempat

Editor: Finneke Wolajan
saudi24news
TRAGIS Perawat Tewas Bersimbah Darah di Tangan Pasien, Ditikami saat Memberi Pengobatan/Terapi. Perawat Abdul Karim Al-Mutairi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah tragis dialami seorang perawat di Arab Saudi.

Perawat bernama Abdul Karim Al-Mutairi ini tewas mengenaskan di tangan pasien yang dirawatnya.

Al-Mutairi tewas dibunuh pasien yang mengalami gangguan mental di Riyadh, Arab Saudi, Selasa  (11/8/2020) sore.

Sepupu korban menjelaskan Al-Mutairi ditikam sampai mati ketika korban memberikan layanan perawatan kesehatan psikiatri di rumah pasien.

Keluarga Al-Mutairi menerima telepon dari rumah sakit yang menginformasikan tentang kematiannya.

“Al-Mutairi menelepon ayah pasien sebelum sampai di rumah pasien untuk pengobatan.

Ketika dia sampai di rumah, ayahnya memberi tahu dia bahwa putranya yang sakit sendirian di rumah, ” kata sepupu Al-Mutairi.

Saat memberikan dosis terapi, pasien menyerang Al-Mutairi dengan pisau, menyebabkan korban beberapa kali ditusuk hingga tewas di tempat.

Al-Mutairi, 28, meninggalkan tiga putri.

Almarhum dikenal karena kecintaannya pada kebaikan, kemurahan hati, dan moral yang bijak, kenang sepupunya.

Ia menuntut agar ada staf medis bersama dengan perawat selama kunjungan semacam itu ke rumah pasien psikiatri untuk melindungi mereka dari bahaya.

Pada polisi pasien mengaku berniat membunuh Al-Mutairi sebulan yang lalu, kata sepupunya.

Administrasi Kompleks Kesehatan Mental di Riyadh berduka atas meninggalnya Al-Mutairi.

Departemen Keperawatan Riyadh juga berduka atas kematiannya.

“Dengan semua kesedihan dan kesedihan, Departemen Keperawatan di Riyadh berduka atas kematian spesialis keperawatan di Departemen Perawatan Kesehatan Rumah Abdul Karim Al-Mutairi, yang terbunuh saat melakukan pekerjaannya dalam perawatan kesehatan di rumah, dan kami adalah milik Tuhan dan kepada-Nya. kami akan kembali, ” kata departemen itu dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved