Korsleting Listrik Dominasi Penyebab Kebakaran di Kotamobagu
Korsleting listrik masih menjadi penyebab paling dominan terjadinya kebakaran di Kota Kotamobagu.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Korsleting listrik masih menjadi penyebab paling dominan terjadinya kebakaran di Kota Kotamobagu.
Masalah tersebut disampaikan oleh Erwin Sugeha Kabid Damkar Satpol PP Kota Kotamobagu saat mengikuti webkusi Tribun Jurnal, Kamis (13/8/2020).
Hingga pertengahan 2020, terhitung sudah 9 kali terjadi kebakaran di Kota Kotamobagu, dengan total kerugian mencapai Rp 1 miliar.
"Dominan memang karena korsleting listrik, selain itu faktor kelalaian," ujarnya. Korsleting listrik juga terjadi banyak lantaran tidak membarui instalasi listri. Kebanyakan sudah di atas 10 tahun, atau kapasitas kabel melebihi beban.
Ia menjelaskan, penanganan kebakaran dilakukan berdasarkan laporan atau informasi yang masuk ke posko Damkar, dan biasanya terjadi, laporan lambat masuk, sehingga penanganan pun lambat dilakukan.
Sebab kebakaran, tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi dan di mana lokasinya.
"Kalau kami sebenarnya siaga 1x24 jam, mobil terisi penuh air, dan personil selalu siaga, saat ada laporan, langsung bergegas ke lokasi kebakaran, paling lama 15 menit sudah di lokasi setelah menerima laporan, tergantung jarak, itu SOPnya. Tapi yang membuat kami terlambat biasanya karena laporan lambat masuk ke posko," jelasnya.
Sehingga saat sampai di lokasi, biasa banyak bagian rumah yang sudah terbakar, apalagi rumah kayu.
"Namun kami berupaya untuk memutus sebaran api agar tidak menyebar ke rumah sekitarnya," jelasnya.
Hingga saat ini memang perlengkapan dan armada Damkar sudah terbilang memadai, namun masih perlu penambahan lagi.
Kendala lain juga biasanya akses masuk ke lokasi.
"Biasanya kalau kebakaran, banyak kendaraan parkir sembarangan, menghalangi akses masuk," jelasnya.
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran yang bisa terjadi kapan saja tanpa diduga, Sapol PP bidang Damkar mewajibkan tempat usaha atau perusahaan untuk memiliki alat pemadam api.
"Setidaknya ada peralatan tersebut, upaya untuk pemadaman bisa dilakukan sebelum pemadam kebakaran tiba di lokasi," jelasnya.
Damkar Kotamobagu juga ruti mengecek alat pemadam kebakaran di tempat usaha atau perusahaan untuk mengetahui apa masih berfungsi atau tidak.
"Kalau tidak, kami minta agar diperbaharui, supaya berfungsi saat dibutuhkan," jelasnya.
Warga yang hendak keluar rumah juga diminta untuk memperhatikan kondisi listrik, atau kompor.
"Padamkan semuanya baru keluar, supaya tidak memicu terjadinya kebakaran," jelas dia.
Pun warga yang hendak membakar rumput, agar diperhatikan, supata tidak menjalar ke tempat lain, apalagi saat musim kemarau.
Ia juga meminta agar masyarakat Kota Kotamobagu lebih dewasa menerima tim Damkar saat melakukan tugas, tidak menyalahkan karena keterlambatan penanganan.
"Sebab kebakaran kan tidak biaa diprediksi kapan terjadinya. Dan kalau ada informasi ataupun laporan pasti kami langsung menuju lokasi," katanya.
Ia juga meminta, agar masyarakat tidak main-main dengan informasi kebakaran."Banyak sekali kejadian kami dapat kabar bohong," jelasnya.
Apalagi petugas damkar yang menuju lokasi, akan berusaha secepatnya sampai.
"Dan itu membahayakan, nah kalau sampai di lokasi ternyata bohong, itu merugikan," jelasnya.