Sulut Maju

Cerita Wagub Sulut Steven Kandouw, Hampir 5 Tahun Tetap Harmonis bersama Gubernur Olly Dondokambey

Tribun Manado/Handhika Dawangi
Tribun BakuDapa bersama Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kamis 13 Agustus 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Spesial Sang Pemimpin hari ini Kamis 13 Agustus 2020. 

Tribun Network Mata Lokal Menjangkau Indonesia.

Tribun BakuDapa bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw. 

Wawancara khusus ini dipandu oleh Koordinator Liputan (Korlip) Muhammad Choiruman.

Inilah cerita Wagub Steven Kandouw yang sudah hampir 5 tahun tetap harmonis bersama Gubernur Olly Dondokambey. 

Steven mengungkap awal mula dirinya bersama Gubernur Olly Dondokambey membangun komunikasi. 

Yang hingga saat ini masih tetap saja terjalin untuk melayani masyarakat. 

Semuanya karena niat. 

"Dari pertama, dari awal niat kita memang untuk melayani masyarakat Sulut.

Untuk menciptakan dan meningkatkan kemakmuran Sulut, bukan kepentingan diri sendiri," ujar Steven. 

Dari awal Olly dan Steven sudah sepakat untuk tidak memikirkan kepentingan pribadi. 

"Jangan berpikir untuk kepentingan kita, kesenangan kita, impian kita sendiri. 

Sehingga berangkat dari itu, sehingga kita bisa tenggelamkan ego personal kita dan menunda keinginan pribadi kita. 

Kita ini menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah janjinya untuk masyarakat bukan untuk diri kita masing- masing. Itu yang ada pada mindset (pola pikir) kita," ujar Steven. 

Steven menceritakan bagaimana sampai dirinya bisa kenal tetap Harmonis hingga hampir 5 tahun memimpin Sulut. 

"Saya kenal dengan pak Olly sudah lama. Waktu pak Olly Ketua DPD saya Wakil ketua DPD PDIP Sulawesi Utara," ujar Steven. 

Dan karena itulah, Steven mengatakan dirinya bersama dengan Olly Dondokambey tidak lagi ada proses pengenalan saat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut. 

"Karena kita sudah sejak awal saling kenal. Sehingga ketika terpilih maka kita langsung jalan (program)," ujar Steven. 

Mengenai karakter masing-masing Steven tak memungkiri bahwa dirinya dan Olly Dondokambey ada perbedaan. 

Steven yang blak-blakan suka mengkritik secara langsung, sedangkan Olly Dondokambey yang bijaksana. 

Tribun BakuDapa bersama Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kamis 13 Agustus 2020.
Tribun BakuDapa bersama Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kamis 13 Agustus 2020. (Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Namun dengan perbedaan karakter itu program pemerintahan tetap jalan dengan baik karena mereka saling melengkapi. 

"Saya dan pak Olly itu saling melengkapi. Pak Olly menurut saya bijaksana, tidak gampang men judge (menilai) orang melengkapi saya yang langsung saya omongin apa yang tidak saya suka,

Misalnya ada program yang menurut saya kurang. Lalu kata pak Olly mari kita uji lagi," ujar Steven. 

Perbedaan karakter keduanya kata Steven adalah satu bahan untuk menjadi yang terbaik. 

"Biar berbeda pandangan itu jadi bahan untuk elaborasi. Jadi bahan diskusi lalu jadi keputusan," ujar Steven. 

Mengenai komunikasi Steven Kandouw dan Olly Dondokambey selama hampir 5 tahun ini, mungkin banyak yang tak tahu persis. 

Ternyata komunikasi terus dijalin setiap hari. Bukan pagi, tapi kata Wagub Steven dimulai pada dini hari. 

"Komunikasi saya dengan Pak Olly itu dimulai jam 4 dini hari. Saya sudah bangun dan Pak Olly juga sudah bangun saat dini hari. 

Langsung berkomunikasi melalui WhatsApp. Itu komunikasi sampai jam 11 malam bahkan sampai jam 12 malam," ujar Steven. 

Lanjut Steven belum lagi jika bertemu, tentu komunikasi terus dijalin. 

Steven mengatakan satu kunci harmonis antara dirinya sebagai Wakil Gubernur Sulut dengan Olly Dondokambey sebagai Gubernur Sulut itu adalah keterbukaan. 

'Itu satu resep harmonis.

Yang lainnya itu adalah tidak ada sekat. Termasuk dengan semua SKPD tidak ada sekat, bahkan masyarakat Sulut pun tidak ada sekat dengan kami," ujar Steven. 

Ada pertanyaan dari Tribunners kepada Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw. 

Yaitu mengenai program unggulan. 

Wagub Steven menjelaskan bahwa yang pasti untuk program unggulan periode pertama yakni infrastruktur. 

"Di 2 tahun terakhir infrastruktur pariwisata, 3 tahun belakangan banyak pariwisata di Sulut yang telah Booming," ujar Steven. 

Dan jika ditanya untuk program di 5 tahun kedepan. Steven mengatakan yakni adalah peningkatan sumber daya manusia, aspek pendidikan.

"Karena tidak ada jalan lain satu faktor untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi mengurangi kemiskinan adalah pendidikan. 

Menurut hemat saya kita sudah on the track pendidikan. Kita sudah gigi 4 untuk pendidikan, periode kedua gigi 6, 

Karena, dulu kiblat pendidikan di Indonesia ada di Sulut. Guru tenaga pendidik dari sabang sampai merauke adalah dari Sulut. Itu jadi mimpi pak gubernur.

Jangan heran, walaupun kemarin anggaran banyak insfrastruktur tapi bantuan pendidikan tinggi. 

Karena bantuan pendidikan 20 persen sesuai undang-undang. 

Oleh sebagian orang dianggap kita tertinggal, tetapi bukan karena kita tertinggal kita sudah lari 70 yang lain lari 90. Kita harus akui. 

Tahun depan periode berikut disampaikan pak Gubernur kepada saya kita akan sampai menggunakan 'mesin jet' lewat 100 kecepatan kita untuk peningkatan SDM pendidikan ini," ujar Steven. 

Steven menutup wawancara khusus ini dengan imbauan di tengah Covid 19. 

"Mari kita bersama-sama tingkatkan kemampuan kita untuk hidup di tengah covid 19.

Banyak jalan ke Roma. Jangan kita tertekuk dengan covid 19 dan (menganggap) dunia sudah kiamat. Tidak. Mari tetap kita aktif, inisiatif dan determinasi tinggi. Sehingga niscaya kita di Sulut akan keluar bahkan akan mengatasi masalah covid 19 dengan baik. 

Dan tentu saja harus diingat.

Terapkan Protokol kesehatan kita. social distancing, physical distancing. Cuci tangan, pakai masker. dan kalau ada hand sanitizer digunakan," ujar Steven. (dik)