Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Pukul 05.30 WIB Keluar Rumah, Jam 7 Pedagang Sate Berinisial S Ini Dikabarkan Meninggal Dunia

Warga Lingkungan Badarusalam, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, itu diduga depresi setelah gagal menikah dengan pasangannya.

Istimewa Via TribunMedan.com
Jasad korban saat akan di evakuasi petugas 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiba-tiba S (25) seorang pedagang sate mendekat ke pelintasan kereta api menggunakan motor jenis Yamaha Vega ZR.

Dia kemudian memarkirkan kendaraannya itu lalu jalan kaki. 

S menerobos pelintasan dengan cara jalan kaki, lalu berlari. 

Seorang pedagang sate berinisial S (25) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakkan diri ke Kereta Api Lokal Merak di pelintasan Lingkungan Kroya, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (12/8/2020).

Warga Lingkungan Badarusalam, Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, itu diduga depresi setelah gagal menikah dengan pasangannya.

Mulai Hari Ini Aktivitas di Gedung Kemenkumham Ditutup, Akan Dibuka Akhir Pekan Depan

Banjir Hari Ini Rabu 12 Agustus 2020, Terjadi di Medan, Rumah Warga Terendam

"Baru mau mulai usaha lagi jualan sate, karena sebelumnya Adik saya itu depresi setelah orangtua enggak merestui hubungan sama pacarnya," kata kakak korban R kepada wartawan. Rabu.

R tidak menduga adiknya nekat bunuh diri.

Sebab, saat keluar dari rumah S pamit akan berangkat ke Pasar Karangantu membeli kebutuhan untuk jualan sate.

"Jam 05.30 WIB dia keluar rumah bilangnya mau ke pasar. Jam 07.00 dapat kabar Adik saya meninggal," ujar R.

Jasad korban saat akan di evakuasi petugas
Jasad korban saat akan di evakuasi petugas (Istimewa Via TribunMedan.com)

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Serang Kota AKP Gesit Febriyatmoko mengatakan, kejadian bunuh diri tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, S tiba-tiba mendekat ke pelintasan kereta api menggunakan motor jenis Yamaha Vega ZR.

"Kemudian si korban memarkirkan motor di dekat pelintasan. Pada saat itu, pelintasan kondisi sudah tertutup karena kereta akan melintas," kata Gesit.

Namun, korban langsung menerobos pelintasan dengan cara jalan kaki, lalu berlari dan langsung menempelkan lehernya di atas pelintasan.

"Petugas jaga yang mencoba menghalau aksinya itu tidak sempat, karena kereta sudah mendekat," ujar Gesit.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke RS dr Drajat Prawiranegara guna keperluan lebih lanjut.

Sedangkan kendaraan milik korban dibawa ke Mapolres Serang Kota.

"Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, memang korban ini kuat dugaan karena bunuh diri," ujar Gesit. (*)

5 Langkah Cegah Bunuh Diri

Kejadian percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang gadis asal Sekadau di Sintang, Kalimantan Barat, membuat banyak pihak memberikan perhatian.

Apalagi fenomena bunuh diri adalah masalah yang menjadi perhatian banyak pihak di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Menurut data yang dilamsir Kompas.com, di dunia ini, setiap tahunnya 800.000 orang meninggal karena bunuh diri, artinya dalam 40 detik satu orang meninggal karena bunuh diri.

Khusus di Indonesia, 10.000 orang setiap tahunnya tewas karena bunuh diri, artinya setiap satu jam satu orang mati bunuh diri.

Setelah mengungkap data tersebut, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Padjadjaran ( Unpad) Bandung, Veranita Pandia menyebut, kasus bunuh diri sesungguhnya bisa dicegah dengan lima langkah.

1. Kenali peringatan bunuh diri

Ada berbagai ciri peringatan bunuh diri.

Misalnya, berbicara tentang keinginan mengakhiri hidup, perasaan yang hampa/kosong, tidak memiliki harapan hidup, atau merasa tidak memiliki alasan untuk hidup.

Lalu, membuat rencana atau mencari jalan untuk mengakhiri hidup.

Berbicara tentang rasa bersalah atau malu yang besar.

Veranita menyebut, peringatan itu bisa terlihat dalam diri yang merasa tak ada solusi untuk masalah hidupnya.

Hingga merasakan perasaan nyeri yang tak tertahankan.

“Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan maupun menggunakan obat-obatan terlarang. Tampak sangat cemas dan gelisah. Menarik diri dari keluarga dan teman-temannya,” tutur dia.

Begitu pun dalam pola tidur dan makan terjadi perubahan sangat drastis.

Bisa menjadi sangat sering dan banyak atau tidak tidur sama sekali.

Ciri lainnya melakukan tindakan berbahaya, sering berpikir dan berbiacara tentang kematian, memperihatkan perubahan mood yang dratis, menyerahkan barang-barang penting.

“Bisa juga mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga dan teman-teman, meskipun tidak ada rencana pergi atau membuat surat wasiat,” tutur Vera.

2. Lakukan sesuatu

Ketika menemukan hal dengan ciri di atas, jangan tinggalkan mereka sendiri.

Singkirkan benda-benda yang berpotensi digunakan untuk mencelakai diri, seperti benda tajam, tali, obat-obatan, cairan insektisida.

Lalu dengarkan mereka, dan jangan terburu-buru memberi nasihat.

Berikan empati -berusaha memahami-, tanyakan apa yang saat ini dirasakan dan alasan mereka ingin mengakhiri hidup.

“Jangan menyalahkan dan membanding-bandingkan masalah mereka dengan orang lain. Sarankan untuk meminta bantuan ahli -psikiater atau psilog-, dan dampingi,” ujar dia.

3. Sayangi diri sendiri

Sebagai manusia, seseorang sudah terbiasa untuk merawat tubuh.

Tapi bagaimana cara merawat jiwa?

Salah satunya, sadari pengalaman hidup yang menyebabkan nyeri emosional seperti sedih, marah, merasa gagal, dan frustasi.

Jika tidak bisa menghilangkan penyebabnya, bisa berlatih untuk mengobatinya dengan berpikir positif, dan lakukan hal yang membutuhkan konsentrasi untuk mengalihkan perhatian.

“Nyeri emosional yang berlangsung lama dapat menyebabkan depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya,” ucap Vera.

Selanjutnya, terhubung dengan orang lain untuk mencegah kesepian dan keputusasaan.

Misal, libatkan diri dalam komunitas yang positif.

Lalu luangkan waktu untuk relaksasi dengan aktivitas yang kita senangi.

Kemudian, makan makanan sehat dapat memperbaiki suasana hati dan meningkatkan energi seperti buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian.

Langkah lainnya, kata Vera, tidur teratur dan cukup.

Sebab, tentu saja, kurang tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Caranya atur waktu tidur, matikan televisi atau gawai satu jam sebelum tidur, tenangkan pikiran.

Lalu olahraga teratur dan menolong orang lain. Sebab menolong dapat mendatangkan perasaan bahagia.

Selanjutnya, kelola stres dengan baik.

Jadikan stres sebagai motivasi dan kesempatan meningkatkan kekebalan tubuh.

Caranya dengan mengidentifikasi, lalu tulis pemicu yang bisa dan tidak bisa dikontrol.

Kemudian cari solusinya.

Bila stres tidak dapat dikendalikan, maka seseorang bisa mengontrol bagaimana bereaksi terhadap kejadian tersebut.

Satu yang harus diingat, semua tidak harus dilakukan seorang diri.

Jika mengalami kesulitan, hubungi orang yang dapat dipercaya untuk membantu.

4. Cari Bantuan

Kunci utama mencegah bunuh diri adalah dengan tetap terhubung dengan orang lain.

Tetaplah berkomunikasi dengan teman-teman, sahabat, dan keluarga.

5. Sebarkan

Terakhir, sebarkan “Lima Langkah Mencegah Bunuh Diri” ini kepada banyak orang.

Sehingga akan makin banyak orang yang peka, -baik terhadap diri mereka sendiri, keluarga, atau pun juga orang di sekitarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di:

Tribun-medan.com dengan judul Seporang Penjual Sate Nekat Menabrakkan Kepalanya ke Kereta Api yang Melintas Karena Gagal Menikah,

https://medan.tribunnews.com/2020/08/12/seporang-penjual-sate-nekat-menabrakkan-kepalanya-ke-kreta-api-yang-melintas-karena-gagal-menikah?page=all

Kompas.com dengan judul Cegah Bunuh Diri dengan Nomor Darurat Berikut Ini

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/18/15455261/cegah-bunuh-diri-dengan-nomor-darurat-berikut-ini?page=all

Tribunpontianak.co.id dengan judul Lima Langkah Mencegah Bunuh Diri

https://pontianak.tribunnews.com/2020/03/08/lima-langkah-mencegah-bunuh-diri?page=all

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved