Hari Kemerdekaan RI ke 75
John Lie Tjeng Tjoan, Tokoh Pahlawan Nasional dari Manado, Dijuluki Hantu Selat Malaka Oleh Belanda
Jhon Lie lahir di Manado dengan nama John Lie Tjeng Tjoan pada 9 Maret 1911. Ia adalah Tionghoa peranakan dari Manado. Lahir dari pasangan Lie Kae Tae
Jhon Lie yang kala itu masih berada di Koramshar mendengar berita kemerdekaan Indonesia.
Ia pun ingin pulang ke tanah air untuk memberikan pengetahuan dan pengalamannya demi mengisi kemerdekaan.
Pejuang Kemerdekaan
Setelah kembali ke tanah air, ia pun memutuskan bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan Laut RI.
Awalnya Jhon Lie bertugas di Cilacap, Jawa Tengah, dengan pangkat Kapten.
Di pelabuhan Cilacap selama beberapa bulan ia berhasil membersihkan ranjau yang ditanam Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu.
Keberhasilan Jhon Lie itu membuat pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor.
Selanjutnya, Jhon Lie diberikan tugas yang amat berat. Sebuah misi sangat penting.
Yaitu menembus blokade Belanda guna menyelundupkan senjata, bahan pangan, dan lainnya.
Daerah operasinya meliputi Singapura, Penang, Bangkok, Rangoon, Manila, dan New Delhi.
Dikutip dari Tribunwiki, kala itu, ekspor sangat penting mengingat kas negara yang menipis.
Pada 1947, ia ditugaskan untuk mengawal kapal pembawa 800 ton karet.
Karet tersebut akan diserahkan ke perwakilan Indonesia di Singapura, Oetojo Ramelan.
Perjalanan itu tidak mudah karena ia harus menembus barisan blokade laut Belanda.
Sejak saat itu, ia rutin melakukan operasi untuk menembus blokade Belanda.