Perluasan Bandara Sam Ratulangi Capai 24 Persen, AP I Yakin Tuntas Akhir Tahun ini
Demi mendukung pengembangan pariwisata Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, AP I juga mengembangkan Bandara Internasional
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan bandara-bandara yang dikelolanya.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, AP I juga mengembangkan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
AP I melakukan perluasan terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi. Dengan perluasan ini, maka kapasitas terminal tersebut meningkat menjadi 5,7 juta per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun.
Hingga awal Agustus 2020, progress pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado telah mencapai 24 persen.
Direktur Utama AP I, Faik Fahmi mengatakan, pembangunan Bandara Sam Ratulangi Manado ditargetkan selesai pada Desember 2020.
"Kita optimistis bisa sesuai target. Pekerjaan berlangsung tiap hari," kata Faik kepada Tribun Manado, Selasa (11/08/2020).
Selain di Manado, AP I tengah melaksanakan proyek pengembangan sejumlah bandara lainnya.
Seperti proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, di mana terminal penumpang akan diperluas menjadi 166.815 meter persegi yang dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun.
Selain itu, apron juga akan diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42 parking stand).
Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan terminal 1 serta apron selatan-timur.
Hingga awal Agustus 2020, progress pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 49 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Mei 2021.
AP I juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021.
Pengembangan yang dilakukan yaitu perpanjangan landas pacu (runway) dari 2.750 meter menjadi 3.330 meter, perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung 7 juta penumpang per tahun.
Hingga awal Agustus 2020, progress proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok mencapai 16 persen dengan target penyelesaian pada Februari 2021.
Sementara untuk pengembangan Bandara Juanda Surabaya mencakup perluasan Terminal 1 beserta pembenahan interior dan fasilitas penunjangnya, _overlay runway 10-28_, rekonstruksi apron B Terminal 2, dan perluasan terminal kargo internasional.
Perluasan Terminal I menjadi 91.700 meter persegi dari 62.700 meter persegi akan menambah kapasitas Terminal 1 menjadi 13 juta penumpang per tahun dari yang saat ini hanya 7 juta per tahun.
Progress perluasan Terminal I hingga Juni 2020 telah mencapai 92 persen dan ditargetkan dapat selesai 100 persen pada November 2020.
Sedangkan perluasan terminal penumpang Bandara El Tari Kupang telah rampung pada Mei 2020 lalu.
Terminal penumpang Bandara El tari Kupang yang sebelumnya hanya dapat menampung 1 juta penumpang per tahun dengan luasan 7.642 meter persegi, kini kapasitasnya bertambah menjadi 2,8 juta penumpang per tahun dengan luasan sebesar 16.400 meter persegi.
Faik menjelaskan, pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I dilakukan untuk memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas trafik angkutan udara di wilayah tengah dan timur Indonesia sehingga dapat mendukung arus wisatawan mancanegara ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Pada akhirnya pengembangan juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia,” kata Faik.(ndo)