Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Lalu Lintas, Kontainer Kosong Terguling di Jalan, Sopir Melompat hingga Luka di Badan
Sebuah kendaraan kontainer kosong terguling dan melintang menghalangi arus lalu lintas kedua arah di Tanjakan Gentong, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalay
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi pada Selasa (11/8/2020) dini hari tadi.
Sebuah kendaraan kontainer kosong terguling dan melintang menghalangi arus lalu lintas kedua arah di Tanjakan Gentong, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Beruntung kecelakaan tunggal tersebut tak menyebabkan korban jiwa karena sopirnya loncat menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka ringan di bagian kaki dan tangannya.
Kepala Polsek Kadipaten Polresta Tasikmalaya, AKP Erustiana mengatakan, dugaan sementara kecelakaan tunggal tersebut disebabkan rem blong yang tak kuat menahan beban kontainer saat menanjak.
"Truk tersebut dalam kondisi kosong dan tidak ada muatan dipastikan lambat mengatur gigi, tapi dalam waktu pengereman blong sampai terguling dan melintang menghabiskan jalan. Atas kejadian itu, para ganjal ban dan warga yang berada di lokasi kejadian itu melaporkan atas kecelakaan terjadi ke Polsek Kadipaten," jelas Erustiana kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

Akibat kecelakaan tersebut, lanjut Erustiana, para anggota Kepolisian Polsek Kadipaten dan Satlantas Polresta Tasikmalaya terus berupaya supaya antrean kendaraan bisa melalui jalur tersebut secara normal.
Baru kontainer itu bisa digeser supaya tak menghalangi jalan dengan bantuan mobil derek.
"Semua kendaraan saat itu tidak ada pemutaran balik mengingat semuanya itu telah terjebak dalam kondisi kemacetan. Kontainer sudah bisa dievakuasi dengan menggunakan kendaraan derek sekitar pukul 02.15 WIB dan sekarang arus kembali normal seperti biasa, tetapi untuk bangkai kendaraan masih di lokasi dan itu tidak menganggu para pengguna jalan," tambah Erustiana.
Sementara itu, Kepala Satlantas Polresta Tasikmalaya, AKP Bayu Tri Nugraha Hidayat mengatakan, sesuai penyelidikan kecelakaan tunggal tersebut akibat sang sopir mengaku lambat untuk mengatur gigi saat menanjak dan rem mendadak blong.
Apalagi saat kejadian, di sekitar Tanjakan Gentong terdapat kendala penerangan umum yang mati.
"Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah terutama dinas perhubungan Tasikmalaya dan Provinsi Jabar agar dipasang PJU sepanjang jalan agar terang.
Karena, selama ini kondisi di Jalur selatan masih gelap gulita dan disisi lain terdapat jurang dalam sangat berbahaya. Jadi, saya juga meminta agar petugas harus selalu melakukan pengaturan tersebut," pungkasnya.
Pasutri Juga Jadi Korban Kecelakaan di Tol Cipali, Niat Hadiri Hajatan Setelah 7 Bulan Tak Pulang
Kecelakaan yang terjadi di Jalan Tol Cipali ternyata juga merenggut nyawa pasutri.
Diketahui pasangan tersebut sudah lama tak pulang.
Terkait hal itu, saat akan pulang pasutri tersebut mengabarkan ke keluarga, namun naasnya bukan sampai di rumah malah mendapat informasi kecelakaan.
Terduduk lemas dengan tangis yang masih terlihat, Roinah (65) dan Rujah, masih tidak menyangka kalau anaknya Suharjo (40), menjadi korban dalam kecelakaan naas yang terjadi di Tol Cipali pada Senin (10/8/2020) dini hari bersama istrinya Warkonah (35).
Menurut keterangan sang Ibu, korban Suharjo berjualan ketoprak di daerah pulo gebang Jakarta Timur bersama sang istri sudah sekitar 10 tahun.
Namun karena keterbatasan biaya, korban jarang pulang ke rumah.
Saat momen lebaran pun yang bersangkutan tidak pulang.
Sehingga kali ini bisa pulang karena ada saudara yang akan menggelar hajatan.
"Anak saya selama ini jarang pulang, ini pulang karena bibi nya akan hajatan nikahan.
Selain itu dia juga kangen, ingin bertemu dengan anaknya yang saat ini sudah kelas 4 SD.

Saya masih shock dan tidak menyangka ketika pertama kali dapat kabar dari polisi tentang kecelakaan yang menimpa anak saya," tutur Roinah, pada Tribunjateng.com, Senin (10/8/2020).
Dikatakan, sebelumnya korban Suharjo sudah memberikan kabar ke keluarga kalau dia akan pulang.
Bahkan saat masih di dalam mobil Travel naas tersebut, korban masih sempat memberikan kabar melalui telepon kalau sudah jalan menuju ke rumahnya.
Korban juga mengatakan kalau akan sampai ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB dini hari.
"Saya mulai merasa tidak enak hati dan gelisah, karena anak saya tidak sampai-sampai.
Saya berpikir ada apa sebenarnya, sampai saya mendapat kabar kecelakaan tersebut.
Padahal anak saya masih sempat telepon sekitar jam 24.00 WIB. Dia terakhir pulang sekitar 7 bulan yang lalu," jelasnya.
Yang membuat hati warga Desa Bersole, RT 18 RW 4, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal ini, bukan hanya karena anak dan menantunya menjadi korban kecelakaan naas di tol Cipali.
Tapi juga karena sang cucu yang merupakan anak korban ingin minta disunat.
Maka dari itu, korban Suharjo dan istrinya pulang juga karena ingin membahas tentang rencana sunat anaknya tersebut.
"Rencananya setelah mendapat hari yang bagus untuk anaknya sunat, mereka akan kembali lagi ke Jakarta.
Nah nanti sebulan di Jakarta, mereka pulang lagi ke rumah untuk melaksnakan hajatan sunat anaknya.
Rencana dilangsungkan September atau awal bulan Oktober 2020," tandasnya.
Adapun sampai pukul 16.30 WIB, pihak keluarga dan warga sekitar masih menunggu kedatangan jenazah kedua korban. (dta)
Kondisi minibus yang terlibat kecelakaan di Tol Cipali, Senin (10/8) dini hari. (istimewa)
Nama-nama korban
Polda Jabar merilis data korban meninggal, antara lain:
1. Sunad (51), pengemudi, warga Kelurahan Menteng Dalem, Rt 015/011, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan
2. Putri Ainur Ifazah (18), warga Desa Meleten, Rt 18/03, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal
3. May Sri Korina (21), warga Desa Lumingser, Rt 20/03, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal
4. Cayem (62), warga Desa Tembelang, Rt 06/02, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes
5. Agus Suharjo (40), warga Desa Bersoleh, Rt 18/04, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal
6. Haryati (59), warga Dukoh Babat, Rt 02/011, Kelurahan Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jateng
7. Warkonah (35), warga Desa Bersoleh, Rt 18/04, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal
8. Sugeng Raharjo (54), warga Jalan Mangga, Desa Balapulang, Rt 03/01, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal
Identitas korban luka ringan dan luka berat di kendaraan minibus elf, antara lain:
1. Mahendra (28), warga Karangaembung, Kebumen, Jawa Tengah
2. Sutinah (50), warga Kelurahan Pedes Lohor, Kecamatan Jatibarang, Brebes Jateng
3. Sahudin (49), warga Brebes
4. Lilis (24), warga Kebumen
5. Muzaffar (12), warga Brebes
6. Abdul Haris (27), warga Brebes
7. Mia (46), warga Serang
8. Akbar Rizki (11), warga Kebumen
9. Sugeng Rawuh (31), warga Brebes
Sedangkan korban luka ringan dan berat di mobil Toyota Rush, antara lain:
10. Maruli (23)
11. Iksan
12. Sukarti
13. Lilis
14. Akbar
15. Ngadino
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
• Nama Cucu Keempat Presiden Jokowi Diumumkan Bobby Nasution
• Pengamat Politik Sebut PDIP Susun Strategi Khusus Siapkan Jagoan di Pilkada Manado dan Boltim
• Kisah Zakheus Seorang Kepala Pemungut Cukai dan Pohon Ara
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kontainer Terguling di Tanjakan Gentong, Jalur Tasikmalaya-Bandung Macet Panjang Dua Arah