Tokoh Pahlawan Nasional
Sosok Prof DR Moestopo, Ahli Perang Gerilya, Dokter dan Tentara yang Terlibat Pertempuran Surabaya
Profesor DR. Moestopo terlibat dalam pertempuran di Surabaya. Ia juga merupakan salah satu tokoh perintis Tentara Indonesia.
Ikut mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, USU, Fakultas Publisistik (kini Fakultas Ilmu Komunikasi) dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran.
Mendirikan Universitas Prof. dr. Moestopo (Beragama).
Turut membina Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga yang dulunya Stovit (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi).
Pendiri Post Graduate Study Ilmu Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 1972.
Turut mendirikan dan memimpin Pendidikan Lanjutan Oral Surgery Fakultas Kedoteran Gigi Universitas Padjajaran.
Pendiri dan Pembina Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Mendirikan Akademi Perawat Gigi, Akademi Pertanian, Sekolah Tehnik Gigi Menengah, Kursus Chair Side Assistant/Teknik Gigi/Dental Higienis Ys. UPDM.
Bidang Kemiliteran
Cudanco tahun 1942
Daidanco tahun 1942
Turut mendirikan BKR.
Penaggungjawab Revolusi Jawa Timur
Pemimpin Besar Revolusi Jawa Timur /Panglima Teritorial Jawa Timur /Menteri Pertahanan Ad-interin.
Penasihat Agung Militer Presiden R.I., 30 September 1945.
Penasihat Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Pemimpin Pertempuran Bandung Utara.
Ahli Perang Gerilya.
Panglima Divisi Siliwangi.
Wakil Komandan Divisi Markas Besar Komando Jawa.
Staf Spesial Duty dan Deputi KASAD.
Wakil Ketua Front Pembebasan Irian Barat.
Turut menyusun organisasi berdirinya militer modern TNI Angkatan Darat.
Anggota Badan Pendiri Yayasan Pembela Tanah Air (PETA) 3 April 1982.
Bidang Pemerintahan
Menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
Ketua DHN Angkatan 45 bidang Pendidikan, Kebudayaan, Agama dan Kesehatan.
Pembantu Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
Turut menyusun Undang-undang No. 22 Tahun 1962 tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Bidang Sosial
Moestopo mempunyai andil di kegiatan merehabilitasoi mental, mendidik serta memberikan keterampilan kepada bekas narapidana.
Para narapidana dididik kepribadiannya agar berguna untuk kehidupan dirinya, keluarga dan masyarakat.
Pekerjaan
Tahun 1937-1941
Asisten Dosen Ortodonsiadan Konservasi Gigi Stovit Surabaya
Tahun 1941
Wakil Dekan Stovit Surabaya
Kepala Bagian Klinik Gigi CBZ (Rumah Sakit Umum) Surabaya.
Tahun 1942
Wakil Dekan Ika Daigagu Sikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Surabaya pada masa penjajahan Jepang)
Asisten Dosen Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Tentara Jepang di Surabaya.
Mengikuti Latihan Kemilitiran Cudanco di Bogor yang tergabung dalam latihan PETA (Pembela Tanah Air)
Tanggal, 18 Agustus -18 November 1945 : berpangkat Jenderal penuh dengan tugas
Kepala BKR (Badan Keamanan Rakyat)Karesidenan Surabaya.
Penanggungjawab Revolusi Jawa Timurdan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ad. Interim Republik Indonesia.
November 1945-1946
Penasehat Agung Militer Presiden Republik Indonesia
Penasehat Jenderal Sudirman, Panglima Tinggi Angkatan Darat.
Berpangkat Jenderal Mayor pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
Menjabat Komandan Resimen Siliwangi bandung Utara.
Tahun 1947
Komandan Resimen Kratibo berkedudukan di Subang
Wakil Komandan Divisi Siliwangi Utara berkedudukan di Subang dan Bandung Utara.
Komandan Brigade Jakarta Raya dan Purwakarta.
Menjabat Panglima Pasukan Penggempur (Stoot Divisi) merangkap Panglima Teritorial Jawa Timur dan Komandan Markas Besar Pertempuran (MBP) Jawa Timur.
Tahun 1948
Kolonel (akibat rasionalisasi dengan jabatan Panglima Kesatuan Reserve Umum.
Tahun 1949
Inspektur Infantri MBKD (Markas Besar Komando Djawa)
Kepala Staf Special Duty MBKD di dalam Perang Gerilya clash II.
Komandan Kesehatan AD/MBKD.
Wakil Panglima MBKD.
Tahun 1951
Kepala Kesehatan Gigi Angkatan Darat Merangkap sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang RSPAD Jakarta.
Tahun 1957
Berpangkat Brigadir Jenderal/Wakil Ketua Front Pembebasan Irian Barat dan merangkat sebagai Deputi Special Duty (Tugas Khusus) MBAD (Markas Besar Angkatan Darat).
Tahun 1957–1958
Pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun 1961
Berpangkat sebagai Mayor Jenderal dengan jabatan :
Penasehat Menteri PTIP (Perguruan tinggi dan Ilmu Pengetahuan, sekarang Ditjen Pendidikan Tinggi Depdikbud)
Pembantu Menteri PTIP.
Tahun 1961–1968
Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Padjadjaran Bandung.
Tahun 1961–1977
Guru Besar di Universitas Pajajaran Bandung, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Pasundan Bandung dan beberapa akademi di Bandung.
Penghargaan
Dari Pemerintah Indonesia
Sebagai Pahlawan Nasional
Bintang Maha Putra Utama Republik Indonesia.
Bintang Gerilya
Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia.
Satya Lencana Kemerdekaan 1945 Republik Indonesia
Satya Lencana Prajurit Setia VII.
Satya Lencana Sapta Marga.
Satya Lencana Perang Kemerdekaan I.
Satya Lencana Perang Kemerdekaan II.
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) I.
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) II.
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) III
Satya Lencana Gerakan Operasi Militer (GOM) IV.
satya Lencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI.
Satya Lencana Satya dari UNPAD.
Bintang Karya Bhakti dari UPDM(B)
Satya Lencana Badan Keamanan Rakyat.
Dari Luar Negeri
Dari Pemerintah Yugoslavia : Yogoslavenska Narodna Armija (Non Blok)
Dari Pemerintah Jerman Barat : Um Internationale Fur Verdienste Partnershaft (Liberal).
Masyarakat Internasional : Lion International (dalam bidang sosial). (TribunnewsWiki/Sekar)
• Ramalan Zodiak Kesehatan Minggu 9 Agustus 2020: Libra Mulai Aktif, Sagitarius Ada Masalah Makan
Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/04/pahlawan-nasional-prof-dr-moestopo