Tokoh Pahlawan Nasional
Sosok Prof DR Moestopo, Ahli Perang Gerilya, Dokter dan Tentara yang Terlibat Pertempuran Surabaya
Profesor DR. Moestopo terlibat dalam pertempuran di Surabaya. Ia juga merupakan salah satu tokoh perintis Tentara Indonesia.
Pada 27 Oktober setelah kesepakatan dicapai, Inggris menduduki beberapa gedung dan memasuki kota tanpa izin, oleh karenanya pada 28 dan 29 Oktober terjadi pertempuran.
Inggris meminta bantuan kepada Soekarno agar menghentikan pertempuran tersebut.
Prof. DR. Moestopo dan pasukannya berangkat ke Mojokerjo dan menyiapkan basis gerilya.
Prof. DR. Moestopo kemudian pergi ke tempat perundingan Soekarno dengan pihak inggris.
Kemudian Prof. DR. Moestopo dipensiunkan dan diangkat menjadi Penasihat Agung Republik Indonesia.
Prof. DR. Moestopo kemudian diangkat menjadi Panglima Markas Besar Pertempuran Jawa Timur.
Pada tahun 1948 Prof. DR. Moestopo membawahi tiga KRU, satu di antaranya pasukan Siliwangi.
Ketika PKI menyerang Madiun, Moestopo mengerahkan pasukan Siliwangi.
Ketika terjadi Agresi Militer kedua Belanda, Prof. DR. Moestopo bergabung dengan Panglima Tentara dan Teritorium Djawa (PTTD) Kolonel Nasution.
Pada saat itu, Prof. DR. Moestopo diberikan tugas oleh Nasution untuk mengurusi kesehatan.
Ketika perang kemerdekaan berakhir, Prof. DR. Moestopo diangkat menjadi Kepala Kesehatan Gigi Angkatan Darat. (2)
Prof. Dr. Moestopo, semasa tuanya mendirikan lembaga pendidikan yang kini dikenal dengan Universitas Moestopo
Karier dan Karya
Bidang Pendidikan
Ikut mendirikan “War Correspondence School”