Gunung Sinabung
Dengar Suara Dentuman Gunung Sinabung Bergemuruh, Warga Ingat Nasib Buruk Beberapa Tahun Silam
Dari kesaksian warga sekitar kaki gunung Sinabung, ada tiga erupsi besar sejak pukul 02.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian warga ketika mendengar erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara pada Sabtu (8/8/2020).
Erupsi terjadi selama 17 jam lebih, tercatat ada tiga letusan besar yang terjadi di Gunung Sinabung.
Akibatnya, debu tebal menyelimuti daerah kaki Gunung Sinabung.
Dari kesaksian warga sekitar kaki gunung Sinabung, ada tiga erupsi besar sejak pukul 02.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 02.00 WIB yang membawa serta debu vulkanik sekitar pukul 02.20 WIB.
Erupsi pertama ini hanya berada di sekitar kaki gunung.

Sementara erupsi kedua yang terjadi pada pukul 02.30 WIB dan membawa abu vulkanik hingga ke kota Berastagi.
"Kalau yang pertama itu pada pukul 02.00 WIB tidak begitu besar karena abunya tidak terlalu banyak. .
"Tapi kalau yang kedua itu besar karena disertai angin kencang juga sehingga abunya mencapai Kota Berastagi," ujar Wanton Sembiring, warga sekitar Naman Teran, Kecamatan Naman Teran pada Sabtu (8/8/2020).
Sejauh pengalaman warga sekitar, erupsi ditandai dengan bunyi gemuruh, aroma belerang, dan dentuman-dentuman seperti pesawat yang sedang melintas.
• Mendaki Gunung Klabat, Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Peringati Hari Bersejarah
• Saat Gunung Merapi Erupsi Wajah Pria Ini Terekam Kamera, Ada Gumpalan Awan yang Disebut Pertanda
• Dilarang Ada Aktifitas Manusia, Gunung Merapi Kembali Bergejolak
Selain Wanton Sembiring, Idawati Sembiring (40) warga Desa Naman Teran, Kecamatan Medan Teran juga menuturkan sejak erupsi pada tahun 2010, erupsi Gunung Sinabung kembali dialaminya.
"Sampai sekarang sudah ada sepuluh tahun kami di sini merasakan erupsi Gunung Sinabung.
"Pertama sekali terjadi pada tahun 2010," sambungnya.

Dari pengamatannya, erupsi terbesar itu terjadi pada tahun 2013 yang mengakibatkan sejumlah warga di desa Sukanalu Teran harus meninggalkan tempat tinggalnya.
"Kalau terjadi erupsi, kita seakan mengingat kembali masa lalu kita di tahun 2013.
"Sejumlah warga harus meninggalkan desa kita ini, secara khusus daerah Sukanalu Teran itu," katanya.
"Biasanya, sebelum erupsi, beberapa kali kita dengar gemuruh dan bau belerang itu tercium.
"Seperti asap tebal menghitam, lalu ada juga debu dan jatuhlah abu," katanya.
Informasi yang didapat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sinabung, Armen Putra, menjelaskan, untuk erupsi kedua terjadi sekira pukul 17.20 WIB.
"Benar saat ini Sinabung kembali erupsi untuk kedua kali," ujar Armen.
Saat ditanya perihal aktivitas Sinabung kali ini, Armen menjelaskan jika letusan kali ini tidak sebesar malam tadi.

Menurut alat perekam yang dimiliki PVMBG, saat ini letusan kedua ini mengeluarkan abu setinggi kurang lebih 1000 meter di atas puncak.
"Saat ini hembusan abu teramati setinggi 1000 meter di atas puncak, dan ini masih berlangsung," katanya
Armen mengaku, untuk letusan kedua ini arah hembusan masih sama dengan tadi malam yaitu ke arah Timur-Tenggara Sinabung.
(cr3/tribun-medan.com/Maurits Pardosi)
• Gunung Sinabung Erupsi Hari Ini Sabtu 8 Agustus 2020 Dini Hari, 2.000 Meter di Atas Puncak
• Di Gunung Tertinggi Sulut, Kapolda Sulut Soft Launching Logo Maesa’an Waya
• Seorang Pendaki Menghilang Selama 31 Jam di Gunung Guntur, Ditemukan Hanya Menggunakan Pakaian Dalam