Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Cara Mengatasi Darah Tinggi dengan Gaya Hidup dan Ini Obat yang Dianjurkan

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu kondisi yang tidak bisa dianggap remeh.

medicalnewstoday.com
ILUSTRASI tekanan darah tinggi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu kondisi yang tidak bisa dianggap remeh.

Perlu berkonsultasi dengan dokter untuk penangganan dan juga mendapatkan obat yang tepat.

Selain itu, tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan begitu saja.

Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya,

seperti penyakit jantung maupun stroke yang bisa berujung pada kematian.

Keadaan yang disebut hiperternsi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg

dan tekanan darah sistolik di atas 90 mmHg.

Memperbaiki gaya hidup adalah pilihan utama yang bisa dilakukan untuk mengobati hipertensi dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes),

modifikasi gaya hidup untuk mengatasi hipertensi antara lain dapat dilakukan dengan:

  • Membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari)
  • Menurunkan berat badan
  • Menghindari minuman berkafein
  • Menghindari rokok
  • Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu
  • Selain itu, penting juga bagi siapa saja untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stres
  • Hindari makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih)
  • Hindari makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin)
  • Hindari makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran sertacbuah-buahan dalam kaleng, soft drink)
  • Hindari makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
  • Batasi konsumsi susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi atau kambing), kuning telur, kulit ayam)
  • Batasi konsumsi bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium
  • Hindari alkohol dan makanan yang mengandung alkohol, seperti durian, tape

Penatalaksanaan hipertensi juga dapat berupa penggunaan obat darah tinggi.

Penggunaan obat hipertensi biasanya baru akan disarankan dokter jika perbaikan gaya hidup ternyata tidak berhasil menurunkan tekanan darah.

Untuk pemilihan serta penggunaan obat darah tinggi, setiap penderita hipertensi disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

Terdapat sejumlah obat darah tinggi yang mungkin akan diresepkan dokter untuk dikonsumsi.

Melansir Buku Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya (2007) oleh Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Rahardja, untuk penanganan hipertensi,

rekomendasi WHO menganjurkan lima jenis obat dengan daya hipotensif (menurunkan tekanan darah) dan efektivitas yang kurang lebih sama.

Lima obat darah tinggi tersebut, yakni:

  1. Diuretika tiazida
  2. beta-blockers
  3. antagonis-Ca
  4. ACE-inhibitors
  5. ATII-reseptorblockers

Efek melindungi dari semua obat ini terletak pada daya kerja penurunan tekanan darah dan tidak pada sifat-sifat lain dari obat-obat tersebut.

Maka pilihan jenis obat terutama tergantung dari penyakit tambahan yang sering kali menyertai hipertensi.

Sementara itu, terapi kombinasi kini dianggap penting dan dilaporkan sangat efektif untuk mengatasi darah tinggi dan penyakit penyertanya.

Berikut ini simulasi pilihan obat darah tinggi pada penderita dengan gangguan kesehatan lain dan beberapa kombinasi yang dianjurkan:

  • Bila hipertensi disertai diabetes tipe 2, obat yang dianjurkan adalah ACE-inhibitor + beta-blocker
  • Bila hipertensi disertai gagal jantung, obat yang dianjurkan adalah diuretika, beta-blockers atau ACE-inhibitors
  • Bila hipertensi disertai angina pectoris, obat yang dianjurkan adalah beta-blockers atau antagonis-Ca
  • Bila hipertensi disertai retinopati diabetis, obat yang dianjurkan adalah ACE-inhibitors atau ATII-reseptor-blockers
  • Bila hipertensi setelah infark jantung, obat yang dianjurkan adalah beta-blockers atau ACE-inhibitors
  • Bila hipertensi adalah lansia dengan tekanan darah tinggi sistolis tinggi, obat yang dianjurkan yakni terapi standar sama, tetapi dengan dosis awal lebih rendah (menghindari efek samping)

Sedangkan kombinasi obat tekanan darah tinggi yang dianjurkan, yakni:

  • diuretikum tiazida + beta-blockers, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker
  • antagonis-Ca (dihidropiridin) + beta-blocker, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker

Namun sekali lagi, pemilihan jenis dan dosis obat darah tinggi perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita.

Itu mengapa pengidap hipertensi perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter guna menentukan jenis obat darah tinggi mana yang paling cocok dan aman digunakan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Obat Darah Tinggi untuk Mengatasi Hipertensi", Klik untuk baca:

https://health.kompas.com/read/2020/08/04/090000368/5-obat-darah-tinggi-untuk-mengatasi-hipertensi?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved