Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gosip Artis

Konten soal Obat Covid-19 Jadi Kontroversi, Dr Tirta Ajak Anji Manji dan Hadi Pranoto Diskusi

Hadi Pranoto menyebut cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien positif corona.

Instagram @dr.tirta @anjimanji
Dr Tirta dan Anji Manji 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Diskusi Anji Manji dan Hadi Pranoto menuai kontroversi.

Diskusi tentang obat Covid-19 tersebut juga dikomentari Dr Tirta.

Dr Tirta bahkan menyebut ingin berdiskusi dengan Anji Manji terkait konten podcast-nya.

Diketahui Anji ramai diperbincangkan publik setelah mengunggah video perbincangannya dengan pria bernama Hadi Pranoto.

Video yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid 19 Sudah Ditemukan!! (Part 1)" itu diunggah pada Jumat (31/7/2020) lalu.

Dalam video tersebut, Anji dan Hadi Pranoto membahas soal obat herbal yang disebut bisa sembuhkan Covid-19.

Tak sampai di situ saja, Hadi Pranoto juga menyebut cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien positif corona.

Sontak perbincangan keduanya mencuri perhatian publik hingga nama Anji trending di Twitter pada Minggu (2/8/2020).

Video itu juga mengundang reaksi dari sejumlah public figure, termasuk dokter serta influencer Dr Tirta.

Melalui akun Instagramnya, Dr Tirta memang menyebut ada obat herbal yang sedang diuji klinis.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa obat untuk Covid-19 masih belum ditemukan hingga saat ini.

 Anang Hermansyah Beri Pesan Haru untuk Aurel, Ashanty: Jangan Nangis Dong

 Nikita Mirzani Menangis, Cium Nisan Ayah dan Ibunya, Akui Kerap Ngobrol, Berdoa dan Curhat

"Obat herbal ini sedang proses uji klinis, seperti vaksin dan obat lainnya yang dikembangkan universitas-universitas dan Eijkman Institute."

"Jadi ga ada itu istilah obat covid. Apalagi statement 'profesor' yang sungguh harus dibuktikan," tulis Dr Tirta.

Dr Tirta pun mengajak Anji berdiskusi demi mengatasi simpang siur terkait obat Covid-19.

Tak hanya Dr Tirta dan Anji saja, diskusi itu juga akan dihadiri Hadi Pranoto dan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Bismillah, untuk mengatasi ini, saya bersama @dr.fajriaddai ( anggota @idi.jakartapusat ) dan dr widi @jdn_indonesia akan melakukan diskusi bersama @duniamanji dan pak Hadi Pranoto."

"HASIL DISKUSI AKAN DI SEBARKAN KEMUDIAN. Kami akan UTAMAKAN MEDIASI DAN DISKUSI"

"Untuk pertemuan ini, saya sudah mendapat izin dari kepala @bnpb_indonesia , Bpk Doni monardo," lanjutnya.

Sementara itu, Anji juga memberikan tanggapannya terkait isu yang beredar melalui akun Instagramnya.

Anji mengungkapkan kesediannya berdiskusi dengan Dr Tirta.

Diskusi itu rencananya akan digelar pada besok Selasa 4 Agustus 2020.

"Menanggapi isu yang beredar, saya akan berdiskusi dengan pihak-pihak yang ada di postingan dr. Tirta, tanggal 4 nanti."

"Hasil diskusinya akan saya share. Pertanyaan yang ada nanti saya sampaikan," tulis Anji.

Anji Manji Beri Klarifikasi Tentang Pendapatnya Terkait Unggahan Foto Jenazah Covid-19

Setelah berpendapat mengenai foto karya Joshua Irwandi yang diunggah di Instagram, Erdian Aji Prihartanto atau Anji Manji menyampaikan klarifikasinya.

Sebelumnya, ia mengungkapkan pendapatnya mengenai sebuah foto yang mendapatkan grant dari National Geographic yakni foto karya Joshua Irwandi.

Foto tersebut memperlihatkan sesosok mayat dibungkus plastik yang meninggal akibat Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Dalam unggahannya, mantan vokalis band Drive ini menilai ada beberapa kejanggalan atas karya foto tersebut.

 Baim Wong Kaget Ada Banyak Bayi di Kamar, Pemilik Rumah Cerita Kisah Pilu 6 Bayi: Bukan Anak Kandung

 Syahrini Ulang Tahun, Ayah Reino Barack Beri Kode soal Keinginan Segera Punya Cucu

"Foto ini terlihat powerful ya. Jenazah korban cvd. Tapi ada beberapa kejanggalan.

1. Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam.

Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.

Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip.

Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti.
2. Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh.

Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil.

EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," tulis Anji melalui captionnya.

Pendapatnya tersebut kemudian menuai banyak kritikan dari berbagai pihak, terutama dari Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI).

PFI bahkan mengeluarkan surat pernyataan yang isinya mengecam keras dan serius terhadap unggahan Anji tersebut.

Salah satu dari beberapa poin yang disampaikan PFI terkait unggahan Anji yakni desakan untuk menghapus unggahannya tersebut dari Instagram.

Selain itu, PFI juga mendesak Anji untuk meminta maaf secara terbuka serta tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer ataupun YouTuber.

Terkait desakan dari PFi, Anji kemudian menjawab surat pernyataan tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan itu, musisi ini menyampaikan bahwa ia sebelumnya telah berkomunikasi dengan Sekjen PFI untuk menjelaskan perihal unggahan sebelumnya.

Anji tidak bermaksud mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun Jurnalis.

"Caption di Instagram adalah opini saya dari sudut penyebaran informasi yang terasa janggal, buat saya," tulis Anji.

Lebih lanjut, Anji menjelaskan bahwa ia lebih menyoroti penyebaran informasi terkait foto karya Joshua Irwandi yang menurutnya banyak kejanggalan.

"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," jelas Anji.

Selanjutnya, mantan vokalis band Drive juga menjelaskan poin kedua dalam pernyataannya adalah menyangkut kepada koge etik dunia kesehatan.

"Disini pertanyaan saya menyangkut kepada kode etik dunia kesehatan, bukan kode etik jurnalisme.

"Karena menurut pemberitaan korban covid-19 tidak boleh ditemui oleh keluarganya," terang Anji.

"Jika ada penjelasan tentang itu berdasarkan aturan medis, silakan dijelaskan. Banyak orang perlu tahu," lanjut Anji.

Atas hal tersebut, Anji kemudian menyampaikan permintaan maafnya kepada PFI dan juga Joshua Irwandi.

"Tadi malam pun dalam forum dengan 300-an orang Fotografer, termasuk di dalamnya ada Joshua, saya sampaikan permintaan maaf untuk penerimaan informasi yang berbeda. Ini adalah permintaan maaf terbuka," tulis Anji.

Anji juga telah menghapus unggahannya tersebut untuk menghormati pihak PFI dan Joshua Irwandi.

Walaupun begitu, Anji masih menunggu jawaban terkait kode etik dunia kesehatan dalam kaitannya pengambilan foto tersebut.

"Pertanyaan saya tentang poin kedua masih berlaku, karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.

Anji juga akan menerima dengan terbuka jika ada yang mengajaknya untuk berdiskusi.

"Silakan jika ada jawaban yang bagus untuk didiskusikan, Terimakasih untuk semua pihak yang begitu perhatian," tutup Anji.

(TribunStyle.com/Tiara Susma/Nafis - Tribunnews.com/Tio)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Opininya soal Foto Jenazah Covid-19 Tuai Kritikan, Anji Akhirnya Beri Klarifikasi dan Hapus Foto
dan di Tribunstyle.com dengan judul Heboh Video Anji dengan Hadi Pranoto Soal Obat Covid-19, Dr Tirta Beri Tanggapan & Ajak Diskusi

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved