Berita Internasional
Kota Berlin Riuh dengan Ribuan Pendemo yang Menolak Pakai Masker, Politikus: Covidiot
Ribuan massa pendemo ini menganggap peraturan pemerintah terkait virus corona melanggar hak-hak dan kebebasan masyarakat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jalanan Kota Berlin pada Sabtu (1/8/2020) riuh dengan kehadiran ribuan orang.
Mereka adalah pengunjukrasa yang menentang peraturan pemerintah dalam membendung penyebaran virus corona.
Ribuan massa pendemo ini menganggap peraturan pemerintah terkait virus corona melanggar hak-hak dan kebebasan masyarakat sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu.
Aksi tersebut dihadiri sekitar 17.000 orang yang terdiri atas loyalis konstitusional dan aktivis anti-vaksin.
Ada juga sekelompok kecil kelompok sayap kanan yang membawa bendera kekaisaran Jerman. Para pengunjuk rasa meneriakkan “Kami adalah oerang bebas!”
Selain itu beberapa di antara mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “Kami bersuara karena Anda mencuri kebebasan kami!”
Ada juga yang membentangkan spanduk bertuliskan “Jangan berpikir! Jangan memakai masker!”
Seorang pengunjuk rasa yang menolak menyebutkan namanya mengatakan mereka menuntut untuk kembali ke demokrasi.
“ Masker yang memperbudak kita harus dienyahkan,” kata salah satu pengunjuk rasa itu.
Protes tersebut juga menanggapi seruan pengusaha Michael Ballweg yang menginisiasi aksi serupa di Stuttgart sebelumnya.
Pihak kepolisian menyatakan mereka tidak menjaga jarak saat aksi unjuk rasa berlangsung.
Politikus dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Saskia Esken menyebut mereka sebagai “covidiots”.
“Mereka tidak hanya membahayakan kesehatan kita, mereka juga membahayakan kesuksesan penanganan pandemi virus corona,” tulis Esken di akun Twitternya.
Kini angka infeksi Covid-19 di Jerman naik lagi setelah dianggap berhasil membendung penyebaran virus corona.
Lebih dari 200.000 kasus positif Covid-19 dilaporkan dengan jumlah kematian hampir menyentuh angka 1.000 kematian.