Demo Tolak Rapid Test
Percaya Ada Konspirasi Dibalik Covid-19, Jerinx SID Turut Serta Dalam Demo Tolak Rapid Test
Dalam gelaran demo aksi tolak rapid test dan swab test Minggu, 26 Juli 2020, Jerinxs ikut serta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx SID adalah salah satu dari segelintir orang yang menganggap adanya konspirasi dibalik Covid-19.
Ia bahkan pernah mengatakan jika tes swab dan rapid test tidak valid.
Dalam gelaran demo aksi tolak rapid test dan swab test Minggu, 26 Juli 2020, Jerinxs ikut serta.
Ia bersama segerombolan massa berkumpul di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali.
Mereka menyebut diri sebagai Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSIA).
Hal ini diketahui dari unggahan video dan foto di akun Instagramnya, @jrxsid.
Dari video yang diunggah, tampak Jerinx bersama massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan rapid dan swab test.
"AKSI BALI TOLAK RAPID/SWAB! @vlaminora on stage jam 10 @leeyonk_sinatraofficial jam 9 Follow @menjadimanusa yang akan menjadi gerakan perlawanan NYATA rakyat terhadap pembodohan & bisnis ketakutan!" tulis Jerinx di caption video yang diunggahnya.
Diketahui massa dari MANUSIA juga diikuti oleh Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (FRONTIER Bali) bersama Komunitas Bali Tolak Rapid.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FRONTIER Bali Made Krisna Dinata mengatakan, aksi tersebut untuk melawan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menetapkan rapid dan swab test sebagai syarat administrasi dalam sertifikasi tata kehidupan baru atau new normal serta syarat perjalanan.
Ia menilai hasil rapid dan swab test tidak dapat menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.
Krisna mengatakan, menurut para ahli, rapid test tidak berguna dan tidak tepat dijadikan pendeteksi virus, sehingga tidak tepat dijadikan syarat administrasi.
“Itu disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Dan Kedokteran Laboratorium Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu.
Ia menduga rapid test yang digunakan sebagai syarat administrasi merupakan praktik bisnis.
Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyayangkan aksi tersebut karena banyak yang tak mengenakan masker.
"Iya memprihatinkan. Kok bisa mereka tidak mengatur diri jaga jarak untuk terhindar dari terpapar virus. Artinya siapa yang tahu mereka itu sehat semua," kata Dharmadi saat dihubungi, Senin (27/7/2020).
Tidak masalah massa menyampaikan aspirasi di panggung terbuka karena bagian dari demokrasi.
Namun, di saat wabah Covid-19 belum mereda, harusnya massa mengikuti protokol kesehatan yang terus disosialisasikan pemerintah.
Ia khawatir aksi tersebut nantinya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Satpol PP Bali belum berencana memanggil penanggung jawab aksi. Sebab memang tidak ada sanksi yang diatur di perda maupun edaran yang selama ini dikeluarkan.
"Kami serahkan ke kepolisian (pemanggilan).
Protokol kesehatan belum menyebutkan sanksi yang 15 sektor yang dikeluarkan gubernur itu tidak menyebutkan sanksi.
Cuma kita melakukan pembinaan pengawasan mendorong mereka untuk paruh terhadap protokol kesehatan," ujar Dharmadi.
Sebelumnya, Tanggapan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Riau Terkait Tantangan Jerinx SID
Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan postingan penabuh drum Superman Is Dead, Jerinx.
Ia dianggap membuat postingan kontroversi di akun Instagramnya.
Kali ini, Jerinx mengutarakan kalimat yang menantang Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi.
Sebelumnya, Indra Yovi sempat menyampaikan bahwa masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan virus corona.
Yovi melanjutkan, jika ada yang tidak percaya Covid-19, maka bisa mencoba masuk ke ruang isolasi tanpa memakai alat pelindung diri (APD).
Mengenai hal ini, Jerinx menyambut tantangan Yovi tersebut.
Ia menulis tanggapannya itu di akun Instagram @jrxsid, Jumat (17/6/2020).
"Ada yang bisa koneksikan saya dengan Yovi-19 Ini?" tulis Jerinx dalam akun tersebut.
"Saya sudah coba sejak berbulan-bulan lalu dan tidak ada RS yang izinkan saya ketemu pasien tanpa APD," imbuhnya.
Ia pun meminta warganet untuk memeriksa akun Instagramnya guna membuktikan hal tersebut.
"Saya sudah siap mati demi ini," tulis Jerinx.
"Apa Mereka siap rahasia dapurnya kebongkar?" imbuhnya.
Dalam postingan itu, dia juga turut meminta kepada kontak dr Yovi pada dr Tirta.
Seperti diketahui, dr Tirta adalah relawan Covid-19 yang kerap berseteru dengannya di dunia maya.
"Mas @dr.tirta ada kontaknya Yovi?"
"Tolong balas DM ya. Suwun," kata Jerinx dalam Instagram.
Postingan tersebut disukai 43.519 kali dan dikomentari 2.748 akun.
Menanggapi hal itu, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengaku tak ambil pusing dengan aksi Jerinx.
Dia juga mengaku tidak pernah menjawab apa pun terkait apa yang disampaikan akun Instagram @jrxsid.
"Saya mau klarifikasi bahwa saya tidak pernah menjawab apapun terkait hal-hal yang disampaikan di media sosial tersebut," ujar Yovi dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, menanggapi hal tersebut hanya membuang-buang energi saja.
Bahkan, menurut Yovi, jangan sampai kehilangan fokus menangani Covid-19 gara-gara posting Jerinx.
"Alangkah baiknya kalau kita tidak kehilangan fokus menangani Covid-19, dan melakukan lebih banyak hal yang positif dibandingkan menghabiskan energi untuk hal yang tidak perlu," kata Yovi.
Sebelumnya, Yovi memberikan tanggapan terkait adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan Covid-19.
Menurut dia, Covid-19 ini benar-benar ada dan tidak boleh dianggap biasa, apalagi disepelekan.
"Bisa saja mereka yang tidak percaya itu karena mereka tidak merasakan."
"Tapi kalau ingin tahu betul, boleh masuk ke ruangan isolasi pasien positif tanpa menggunakan APD dan kita buktikan apa hasilnya," kata Yovi.
Selain itu, menurut Yovi, orang-orang yang tidak percaya belum tentu sehat dan bebas Covid-19.
Sebab, seringkali orang yang positif Covid-19 tanpa merasakan gejala sama sekali.
"Artinya jangan sampai takabur dengan keberadaan Covid-19."
"Kita selama ini bisa melihat beberapa pasien positif Covid-19 terdiri dari orang tanpa gejala (OTG)."
"Jadi jangan terlalu yakin dan percaya diri bebas dari Covid-19," kata Yovi.
(Tribunnewsmaker.com/*)
• Agustus 2020, 4.100.894 orang ASN Terima Gaji ke-13
• Militer Tiongkok Gelar Latihan Tembak dengan Amunisi Kuat di Laut China Selatan
• Operasi Militer Dilancarkan Hezbollah Terhadap Tentara Israel, Asap Mengepul di Pertanian Shebaa