Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Yodi Prabowo

Hasil Autopsi Yodi Prabowo Konsumsi Narkoba Sebelum Bunuh Diri, Suci Fitri Terima Pesan Terakhirnya

Hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi Prabowo, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis amfetamin.

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: Instagram Metro TV/ Wartakotalive.com
Editor Metro TV Yodi Prabowo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo secara bertahap mulai terungkap.

Fakta baru, hasil autopsi Yodi Prabowo menunjukkan, jasad almarhum positif mengonsumsi narkoba.

Dokter foresnik memberikan penjelasan terkait kondisi jenazah Yodi Prabowo setelah melakukan autopsi.

Namun, kekasih Yodi Prabowo Suci Fitri Rohmah menyangkal pernyataan dari dokter forensik tersebut.

Suci Fitri Rohmah menyangkal pernyataan pihak kepolisian yang menyebutkan Yodi Prabowo yang mengkonsumsi Narkoba sehingga nekat bunuh diri.

Bahkan, Suci Fitri Rohmah pun mencurigai adanya ancaman yang diterima Yodi Prabowo.

Pasalnya ada beberapa gelagat aneh yang ditunjukkan Yodi Prabowo sebelum tewas.

Suci menyatakan, kekasihnya itu sempat mengaku memiliki permasalahan. Namun, almarhum belum sempat bercerita.

"Sempat almarhum bilang kayak ada masalah, cuma dia belum berani cerita ke saya. Saya bilang ceritain ke teman atau siapa yang kamu percaya biar lega," jelas Suci Fitri Rohmah.

Suci Fitri Rohmah (24), kekasih almarhum editor Metro TV Yodi Prabowo (26).
Suci Fitri Rohmah (24), kekasih almarhum editor Metro TV Yodi Prabowo (26). (Warta Kota/Rizki Amana)

Usai kata-kata terakhir itu, Suci Fitri Rohmah mengaku tak lagi dapat berkomunikasi dengan Yodi.

"Jam 10 hari Selasa (7/7/2020) dia kasih kabar, tapi saya bales Rabu (8/7/2020) pagi dan itu hanya ceklis saja. Sempat bilang HP error," imbuh Suci Fitri Rohmah.

Hingga kemudian, tersiar kabar duka tentang penemuan jasad korban kepada Suci dan keluarga pada Jumat (10/7/2020) siang.

Menurut keterangan polisi, Narkoba itulah yang juga menyebabkan Yodi Prabowo nekat melakukan aksi bunuh diri hingga tewas pada Rabu (8/7/2020).

Dugaan Yodi Prabowo menggunakan Narkoba ini dibuktikan dengan hasil urine sang editor Metro TV.

Dilansir dari iNews TV Sabtu (25/7/2020), Dokter Ahli Forensik, dr Arif Wahyono pun membongkar soal hasil otopsi jenasah Yodi Prabowo.

"Kemudian dilakukan tes Narkoba, hasilnya urine ada amphetamine positif," jelas dr Arif.

Ia juga menyebut kalau korban meninggal 5-3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan.

"Almarhum mengkonsumi Narkoba amphetamine saat meninggal, serta tiga hari sebelumnya," kata Arif dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/7/2020).

Editor Metro TV Yodi Prabowo 34
Editor Metro TV Yodi Prabowo 34 (Instagram.com/Metro TV)

Bahkan kata Arif dari hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi Prabowo, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis amfetamin.

Meski begitu Arif enggan menjelaskan berapa lama Yodi Prabowo sudah mengkonsumsi narkoba.

"Intinya, almarhum sudah cukup lama menggunakan Narkoba," katanya.

Arief juga mengatakan, hasil forensik dipastikan Yodi Prabowo tewas karena benda tajam atau pisau.

“Kesimpulan sebab mati korban kekerasan senjata tajam di leher. Selanjutnya screening Narkoba di dalam urine kami temukan kandungan ampetamine positif,” kata dokter Spesialis Forensik ini.

Pengaruh amphetamin menurut dr Arif, bisa didapat dari ekstasi maupun pil stimulan lainnya.

Sehingga, hal tersebut bisa mendorong Yodi Prabowo melakukan bunuh diri dengan luka tusuk yang bertubi-tubi.

"Efek dari amphetamine orangnya jadi jingkrak-jingkrak kemana-mana dan punya tenaga lebih sampe napas lebih kuat. Mungkin saja bisa seperti itu," kata Arif Wahyono.

Soal amphetamine ini kemudian ditanyakan lagi oleh wartawan.

Hal itu pun kembali dibenarkan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Ia menyebut, berdasarkan ahli forensik, korban terbukti positif amphetamine.

"Keterangan ahli sebagai alat bukti, jwabannya kalau diperkisa urine amphetamine positif berarti dia positif," jelasnya.

Lalu, polisi pun ia juga menjelaskan hubungan Yodi Prabowo gunakan Narkoba dengan kejiwaan korban.

Menurut polisi, efek Narkoba amphetamine ini bisa menyebabkan Yodi Prabowo nekat bunuh diri dengan menusuk dada dan lehernya gunakan Pisau.

"Meningkatkan keberanian yang sedemikian luar biasa, jangan bandingkan orang normal dan tidak, efeknya bagaimana dia bisa melakukan hal yang tak bisa dilakukan orang normal," tegasnya.

Melihat keterangan polisi, Suci Fitri Rohmah, kekasih editor Metro TV ini langsung membantahnya.

Hal tersebut sempat diungkap Suci Fitri Rohmah di artikel TribunnewsBogor.com yang berjudul 7 Tahun Pacaran Sama Editor Metro TV, Suci Fitri Rohmah Tak Percaya Yodi Prabowo Pakai Narkoba

Menurut perempuan berusia 24 tahun, ia mengaku tidak mendapati ciri-ciri Yodi Prabowo mengkonsumsi barang haram tersebut.

Selain itu, sejak menjalin hubungan selama 7 tahun dengan alamarhum, Suci mengetahui bila sang kekasih tak pernah berhubungan dengan Narkoba.

Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.00 WIB.
Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.00 WIB. (wartakotalive.com)

"Enggak ada mas, dia (Yodi Prabowo) tuh anti yang begitu-begitu," jawab singkat Suci dengan suara lesuhnya kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (25/7/2020).

Sang kekasih menduga adanya ancaman untuk Yodi Prabowo sehingga nekat menggunakan Narkoba dan bunuh diri.

pencarian pelaku pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas dTol JORR, Jumat (10/7/2020) (kolase Youtube Wartakota/TribunJakarta)

Melihat kecurigaan tersebut, polisi menegaskan telah melakukan pemeriksaan terhadap handphone Editor Metro TV Yodi Prabowo.

Hasilnya, polisi tidak menemukan adanya ancaman yang diterima Yodi Prabowo.

"Handphone korban sudah diperiksa, tidak ada ancaman atau hal-hal mencurigakan lainnya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Sabtu (25/7/2020).

"Jadi tidak ada ancaman dan lain-lain," tegas sang polisi lagi.

Editor Metro TV sempat berkonflik dengan Suci Fitri soal dugaan wanita lain

Sebelum ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Jalan Ulujami Raya, Kombes Tubagus mengakui korban sempat berkonflik dengan kekasihnya Suci Fitri Rohmah.

Konflik itu diduga karena kehadiran orang ketiga di hubungan asmara mereka.

Hanya saja, kata Tubagus, konflik tersebut sudah dapat diselesaikan.

"Yang bersangkutan (Yodi) punya pacar namanya S, dia juga punya teman dekat inisial L. Lalu terjadi konflik di antara mereka dan sudah diselesaikan," jelas dia.

Suci Fitri Rohmah (kiri), kekasih almarhum Yodi Prabowo (kanan), Editor Metro TV dan orang ketiga (Kolase Tribun Jakarta dan Unsplash)

Polisi mengambil kesimpulan bahwa editor Metro TV Yodi Prabowo tewas karena diduga kuat akibat bunuh diri.

"Dari keterangan saksi, olah TKP, penyidik berkesimpulan yang dmbersangjutan diduga kuat bunuh diri. Fakta yang kami himpun di TKP, saksi, ahli, kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," kata Tubagus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik jenazah Yodi Prabowo, ditemukan empat luka yang diakibatkan senjata tajam.

Empat di antaranya adalah luka tusuk di bagian dada.

"Biasanya orang yang bunuh diri akan ada bukti permulaan, luka percobaan. Itu berdasarkan keterangan ahli," ujar Tubagus.

"Ditemukan fakta ada empat luka di dada, yang dua di antaranya dangkal hanya 2 sampai 4 sentimeter," tambahnya.

Tubagus juga menjelaskan tentang barang bukti pisau yang ditemukan.

Pisau tersebut berada di bawah jenazah Yodi Prabowo yang tertelungkup.

Menurut Tubagus, pisau itu dibeli korban di Ace Hardware di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Yodi Prabowo membeli pisau itu sebelum berangkat ke kantornya pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20.

"Dari hasil pemeriksaan CCTV, didapat fakta yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

"Saat membeli pisau, orang yang tertangkap CCTV, dan pakaian yg digunakan agak sama saat jenazah diemukan. Bukti lainnya adalah, bon, struk, sampai CCTV di tempat parkir," tambahnya. 

Tautan TribunnewsBogor.com https://bogor.tribunnews.com/amp/2020/07/26/suci-ragukan-editor-metro-tv-bunuh-diri-dan-pakai-narkoba-yodi-prabowo-diancam-lewat-ponsel?page=all

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved